Video Viral

Curhat Dosen Mimpi Anaknya Jadi Penyanyi Diremehkan Guru, Jiwa Terguncang Hingga Dirawat Psikiater

Seorang guru mematahkan mimpi anak dosen karena mengungkapkan cita-citanya menjadi penyanyi. Kisah ini diungkapkan sang ayah melalui cuitan di medsos.

Kolase Tribunnewssultra.com
Seorang guru mematahkan mimpi anak dosen karena mengungkapkan cita-citanya menjadi penyanyi. Bahkan sang anak memupuk mimpi menjadi seorang penyanyi karena sang guru bak merendahkan cita-citanya. Sang ayah yang merupakan seorang dosen pun mengulas kisah anaknya tersebut melalui sebuah thread di Twitter. Thread ini mendadak ramai jadi perbincangan usai bahkan direspon sejumlah netizen. 

Ia mengalami halusinasi dan beberapa kali mengatakan ingin bunuh diri sehingga kemudian harus dirawat psikiater.

Lantas sang anak kembali bermain musik di sela-sela masa pengobatannya.

Keahliannya dalam bernyanyi dan bermain musik pun terasah kembali.

Tapi selama perawatan sambil sang anak menjalani masa KOAS Profesi Dokter, fisiknya lemah dan daya pikirnya melambat akibat efek samping obat-obatan yang diminumnya.

Kemampuan dan minatnya menjadi dokter sudah lenyap.

Sampai akhirnya, sang anak tak melanjutkan lagi masa KOAS nya.

Pilunya sang ayah, menyadari bahwa mimpi anaknya telah dihancurkan oleh ungkapan gurunya beberapa tahun lalu.

Kilas balik:

Anak saya tersebut saya didik untuk bersikap jujur sejak kecil. Sejak TK, kalau ada lomba melukis atau menggambar,

sering saya saksikan para orang tua atau kakak atau tante atau siapapun pengantar peserta lomba, membuatkan dan mengajari anak2 yang diantarnya. Mereka seolah ingin gambarnya harus bagus dan menang lomba. Anak saya tidak. Selalu saya lepas biar mengerjakan sendiri.

Menyaksikan peserta lain dibuatkan pengantarnya, pernah dia protes, tapi saya jawab, kalah dengan jujur lebih baik daripada menang tapi curang. Kalaupun kalah, kamu tetap mendapat hadiah dari ayah-ibu karena kamu sdh berani ikut lomba secara ksatria. Kalau menang, hadiahmu dua.

Satu dari panitia, dan satu lagi dari kami, orang tuamu yang bangga pada prestasi dan kejujuranmu. Dia pegang erat2 pesan saya itu.

Karena terlatih jujur dan tidak ingin mengecewakan guru SMP-nya itu, dia pegang erat2 cita2 sebagai dokter itu.

Selama sekolah di SMA, kalau ditanya oleh siapapun tentang keinginannya kuliah, dia jawab, "Kedokteran Umum".

Dan benar.
Ketika tes masuk perguruan tinggi di tahun 2016, dia hanya mengincar Fakultas Kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter.

Setelah berjuang keras belajar, setelah tiga tahun kuliah, jiwanya mengalami guncangan. Kepribadiannya berubah menjadi pemberontak. Keras, kaku, dan pembantah. Hubungan dengan saudara2nyapun tidak harmonis. Kata2 orang tua selalu disanggah, kakaknya dimarahi,

adiknya dicurigai dan dikatai kasar...
Dengan susah payah dan penuh drama, kuliah diselesaikannya pada tahun 2021 (S.Ked.).

Namun kondisi kejiwaannya semakin parah. Hampir setiap malam mengalami halusinasi dan beberapa kali mengatakan ingin bunuh diri sehingga kemudian harus dirawat oleh psikiater. Hal itu menundanya ikut KoAs.

Setelah menjalani pengobatan selama hampir setahun, sifatnya kembali lembut dan menjadi anak manis yang penurut.

Kembali main musik dan mencoba lagi menyanyi. Suaranya kembali merdu dan permainan pianonya

sangat lembut mendayu. Dia sekarang sangat gemar memainkan lagu-lagu dari _game Genshin Impact_.

Tapi selama perawatan berbarengan dengan ko as Profesi Dokter, fisiknya sdh lemah dan daya pikirnya melambat akibat efek samping obat-obatan yang diminumnya.

Kemampuan dan minatnya menjadi dokter sudah lenyap.

Hari ini, 20 Feb 2023, kami memutuskan untuk membuat Surat Pengunduran diri anak kami tersebut dari Program Profesi Kedokteran.

Ya. Kami sadar. Cita-cita anak saya yang sebenarnya sudah "dibunuh" oleh gurunya sendiri.

Sekalipun tak terkira kerugian moril dan cukup banyak kerugian materiil, kami sudah ikhlas dan mendoakan semoga di Bantul, di Indonesia, dan di seluruh dunia ini, tidak ada lagi guru seperti itu.

Aamiin.

Bantul, 20 Februari 2023.

Kisah ini pun sontak mendapat perhatian netizen.

Dipantau TribunnewsSultra.com, Selasa (21/2/2023) thread ini telah di retweet sampai 3,166 dan disukai hingga 9,105 kali. (*)

(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

 

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved