Berita Viral

‘Aku Minta Tolong’ Pilu Mahasiswi UPH Dianiaya Pacar Berkali-kali Tapi Dimaafkan, Kasusnya di Polisi

Pilu mahasiswi UPH dianiaya pacar berkali-kali hingga nyaris tewas tapi dimaafkan, kini korban menolak damai dan kasusnya ditangani pihak kepolisian.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Aqsa
Kolase foto akun Twitter @annisasknh
Pilu mahasiswi UPH dianiaya pacar berkali-kali hingga nyaris tewas tapi dimaafkan, kini korban menolak damai dan kasusnya ditangani pihak kepolisian. Kisah seorang mahasiswi Universitas Pelita Harapan (UPH) bernama Anisa Sakinah yang mengaku menjadi korban kekerasan dari pacarnya sebelumnya viral di Twitter. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Pilu mahasiswi UPH dianiaya pacar berkali-kali hingga nyaris tewas tapi dimaafkan, kini korban menolak damai dan kasusnya ditangani pihak kepolisian.

Kisah seorang mahasiswi Universitas Pelita Harapan (UPH) bernama Anisa Sakinah yang mengaku menjadi korban kekerasan dari pacarnya sebelumnya viral di Twitter.

Tak hanya mengungkapkan sosok dirinya yang menjadi korban penganiayaan, Anisa juga mengungkap siapa profil sang pacar berinisial BJ yang diduga tega menganiaya dirinya berkali-kali.

Pacarnya tersebut juga adalah mahasiswa UPH sama jurusan yakni management business hanya berbeda angkatan.

Kini kasus mahasiswi UPH dianiaya pacar berkali-kali hingga nyaris tewas tersebut sudah bergulir di kepolisian.

Aparat Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resort Tangerang Selatan atau Satreskrim Polres Tangsel sedang menyelidiki dugaan kasus penganiayaan tersebut.

Korban yang melaporkan dugaan kasus kekerasan tersebut juga sudah dimintai keterangan pihak kepolisian pada Sabtu (18/02/2023).

Baca juga: Video Viral CCTV Ruang Ganti 45 Detik di TikTok dan Twitter, Sosok Pria dan Wanita ‘Main Lato-lato’

“Kasus tersebut masih proses penyelidikan Sat Reskrim Polres Tangsel,” kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat atau Kasi Humas Polres Tangerang Selatan, Ipda Galih.

Sebelumnya, Anisa kembali melaporkan BJ ke pihak kepolisian dengan nomor polisi TBL/B356/II/2023/SPKT/POLRES TANGERANG SELATAN/POLDA METRO JAYA.

Dalam laporan polisi pada Rabu (15/2/2023) tersebut, Anisa turut menyertakan bukti seperti visum dugaan kekerasan yang dialaminya.

Laporan pertama sempat ditarik oleh korban karena terduga pelaku menangis-nangis dan meminta maaf.

Sedangkan, Ketua Komisi Nasional atau Komnas Perempuan Andy Yentriyani, menyebut pihaknya telah menindaklanjuti laporan pertama tersebut.

Hanya saja, korban memilih tidak melanjutkan melapor terkait dugaan kasus kekerasan yang menimpanya.

“Laporan pertama sudah kami tindaklanjuti dengan menanyakan lebih rinci apa yang dialami agar bisa disikapi dengan utuh,” jelasnya.

“Tetapi pelapor tidak melanjutkan pelaporannya. Korban enggak menarik laporan melainkan tidak melanjutkan melapor,” lanjutnya.

Namun untuk laporan kali ini, Anisa menegaskan dirinya tidak ingin berdamai dan akan tetap meneruskan laporan polisi yang telah dibuat.

Dia mengaku telah menunggu itikad baik dari terduga pelaku maupun keluarganya namun tak kunjung terwujud.

Dia justru menjadi dipojokkan dalam kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan pacarnya.

“Tidak ada kata mediasi,” ujarnya.

Minta Tolong Kasusnya Dikawal

Anisa Sakinah yang merupakan mahasiswi UPH melaporkan mantan pacarnya berinisial BJ karena berkali-kali dianiaya hingga babak belur bahkan disebutkannya pernah nyaris tewas.

Baca juga: Video Dewi Perssik dan Rully Viral, Tangan Digenggam Saling Menatap Mesra, Kompak Pakai Baju Putih

Dalam laporannya, Anisa turut melampirkan bukti-bukti luka akibat penganiayaan dan sudah visum ke rumah sakit.

Beberapa fakta dugaan kasus kekerasan itupun diungkap Anisa dalam siaran langsungnya di media sosial pada Sabtu (18/02/2023).

“Lapor itu pertama dari bulan Desember. Laporannya tidak aku lanjutin karena nangis-nangis (pelaku) kan, lalu minta maaf,” kata Anisa dikutip TribunnewsSultra.com dari Tribuntangerang.com.

“Terus di Januari, aku lanjutin sama pihak kampus. Jadi kan diam-diam gitu. Aku pacaran dengan dia keliatan masih baik-baik saja tapi aku laporin,” jelasnya menambahkan.

Namun, Anisa kesulitan mendapatkan saksi-saksi atas penganiayaan yang dilakukan pacarnya.

“Karena kalau tidak begitu entar dipukuli lagi kalau ketahuan. Lalu Februari laporannya lengkap ke Polres Tangsel,” ujarnya.

Dia menyebut saksi ada lima orang, namun satu orang saksi pulang pas sebelum kejadian.

Pilu mahasiswi UPH dianiaya pacar berkali-kali hingga nyaris tewas tapi dimaafkan, kini korban menolak damai dan kasusnya ditangani pihak kepolisian. Kisah seorang mahasiswi Universitas Pelita Harapan (UPH) bernama Anisa Sakinah yang mengaku menjadi korban kekerasan dari pacarnya sebelumnya viral di Twitter.
Pilu mahasiswi UPH dianiaya pacar berkali-kali hingga nyaris tewas tapi dimaafkan, kini korban menolak damai dan kasusnya ditangani pihak kepolisian. Kisah seorang mahasiswi Universitas Pelita Harapan (UPH) bernama Anisa Sakinah yang mengaku menjadi korban kekerasan dari pacarnya sebelumnya viral di Twitter. (handover)

Kemudian tiga dari empat saksi lainnya merupakan sahabat pelaku dan satu saksi lainnya berstatus sebagai pacar dari salah satu saksi.

“Jadi sama saja, teman mereka semua karena mereka diam, bungkam, tidak mau jadi saksi aku,” katanya.

Dia telah berkomunikasi dan meminta tolong kepada saksi agar datang memberikan keterangan tapi tidak direspon.

Meski begitu, Anisa yakin polisi dapat memanggil saksi terkait dalam perjalanan kasus tersebut.

“Sementara satu saksi ngaku bukti CCTV di rumah dia rusak,” jelasnya.

Terang-terangan, Anisa juga meminta tolong agar kasusnya tersebut tidak ‘menguap’ begitu saja.

“Aku minta tolong untuk warga Twitter untuk up kasus ini, karena sampe detik ini pelaku belum tertangkap dan masih aktif serta bebas berkeliaran,” katanya.

Baca juga: Video Viral TikTok Lamaran Pernikahan Online Indonesia-Taiwan, Sosok TKW Taiwan Viral yang Dilamar

Korban juga mengaku telah mengadu kepada orangtuanya yang selanjutnya melaporkan masalah tersebut ke pihak kepolisian.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada penjelasan dari pihak BJ sebagai terlapor maupun pihak Universitas Pelita Harapan (UPH).

Berkali-kali Dianiaya Pacar

Sosok mahasiswi UPH Anisa Sakinah mengaku berkali-kali mendapat kekerasan fisik maupun verbal selama dirinya berpacaran dengan BJ.

Suatu ketika, AS dianiaya karena menolak pulang bersama pacarnya tersebut.

Korban mengaku diseret ke mobil lalu didorong masuk ke mobil tersebut.

“Pelaku menganiaya aku mulai dari nyeret aku masuk ke mobil,” katanya melalui cuitan Twitter.

Baca juga: Viral Percakapan Diduga Kompol D, Minta Istri Siri Nurut Soal Skenario Kasus Mahasiswi Cianjur

Di dalam mobil tersebut, dia kembali mendapatkan kekerasan bertubi-tubi dari pacarnya tersebut.

Kepalanya dibenturkan ke dashboard, kaca, hingga stir mobil, bahkan dirinya ditampah dan dijambak hingga dibanting ke tanah.

“Jedotin kepala aku ke dashboard, kaca, dan stir mobil, jambak aku, tampar aku, seret dan banting aku ke tanah,” jelasnya.

“Dan yang paling parah cekik aku sambil bilang 'mati lo ya ga pernah dengerin gue bangsat'," ungkap Anisa di akun Twitter.

Penganiayaan tersebut berakhir dan dia lolos dari maut meski sudah nyaris kehabisan nafas.

“Aku udah kehabisan nafas dan bersyukurnya aku ga tewas di tempat,” ujarnya.

Ketika BJ mengiba dan meminta maaf, Anisa berharap pacarnya tersebut bisa benar-benar berubah.

Namun nyatanya, perangainya tetap buruk terhadap dirinya.

Anisa kembali mendapatkan penganiayaan dari pacarnya tersebut pada Januari 2023 lalu.

Korban kemudian melapor ke pihak kampus.

Anisa menyatakan pihak kampus membentuk tim investigasi untuk menyelidiki dugaan kekerasan yang terjadi di area kampus.

“Bersyukur pihak kampus dengan tim investigasi nya usut kasus ini karena sebelumnya pelaku juga pernah menganiaya di area kampus,” katanya.

Korban juga menyatakan bahwa BJ telah dipanggil pihak kampus.

“Dan yang bikin makin sakit keluarga pelaku hadir bersama pelaku karena pelaku dipanggil oleh kampus (harusnya secara incognito tanpa orang tuanya),” jelasnya.

“Mereka malah menjelek2an reputasi aku ke kampus (supaya BJK tidak diproses DO) dan mereka bilang bahwa aku deserve untuk dapat penganiayaan karna menjadi penyebab emosi pelaku (BJ), dan mereka meminta dibackup kepada pihak kampus,” ujarnya.

“Bersyukur nya pihak kampus tahu yang sebenar-benarnya karna ada pemukulan di "area kampus" juga, makanya mereka tahu harus memproses yang mana!” lanjutnya.(*)

(TribunnewsSultra.com/Desi Triana Aswan, Tribunnews.com/Erik S, TribunTangerang.com/Rafzanjani Simanjorang)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved