Fakta Video Viral 15 Detik Adegan Tak Senonoh Anak SMP di Baubau Sulawesi Tenggara, Sosok Pemeran

Belakangan terungkap, video pelajar SMP berciuman tersebut benar terjadi pada Selasa, 7 Februari 2023 lalu.

Tetapi video tersebut baru tersebar dan kemudian viral di media sosial (medsos) sejak Senin, 13 Februari 2023.

Terungkap pula, lokasi video viral anak SMP ciuman terjadi disalah satu sekolah menengah pertama negeri (SMPN) di Kota Baubau, Provinsi Sultra.

Kepala sekolah yang bersangkutan membenarkan aksi pelajar SMP yang melakukan tindakan tak senonoh di dalam kelas sekolah.

Baca juga: Video Viral Palu Siswi SMA Durasi 2 Menit 21 Detik Jadi Video Twitter dan TikTok yang Paling Dicari

“Kejadiannya itu terjadi pada Selasa, 7 Februari 2023, setelah apel pagi,” kata kepala sekolah SMP tersebut.

“Videonya mulai diketahui publik pada Jumat, 10 Februari 2023,” jelasnya pada Selasa (14/02/2023).

Sedangkan, sosok pemeran pelajar SMP tersebut adalah sepasang siswa dan siswi kelas 9 di sekolah tersebut.

Anak di bawah umur tersebut adalah teman sekelas di sekolah yang sama.

“Keduanya merupakan teman sekelas,” ujar sang kepsek.

Setelah mengetahui beredarnya video itu, pihak sekolah langsung mencari tahu sumber penyebarannya hingga bisa menjadi viral.

“Saat ditemukan saya berpikir masih bisa diblokir, tetapi ternyata sudah duluan tersebar,” ujarnya.

Buntut dari video viral berdurasi 13 detik dan 15 detik tersebut, pihak sekolah akhirnya mengambil sikap.

Pihak sekolah yang bersangkutan telah memanggil orangtua dari kedua pelajar SMP di dalam video viral tersebut.

Sekolah pun memberikan sanksi skorsing kepada mereka berdua dan keduanya diminta membuat surat pernyataan.

Sang kepsek menyebut setelah video viral beredar luas, dirinya langsung berkoordinasi dengan guru Bimbingan Konseling atau BK.

Koordinasi tersebut untuk segera memanggil orangtua pelajar SMP yang terlibat dalam video yang viral tersebut.

Pihak sekolah kemudian mengambil langkah pembinaan terhadap dua pelajar tersebut.

Kedua pelajar dikembalikan kepada orangtua untuk sementara waktu agar mendapakan pembinaan dalam keluarga.

“Iya, alhamdulillah orangtuanya proaktif langsung datang. Kami sampaikan kepada orangtuanya, jika sekolah mengambil langkah skorsing,” ujarnya.

Kedua pelajar tersebut dipulangkan dalam waktu tiga hari dan mendapat bimbingan dari orangtua masing-masing.

“Kami kembalikan dulu anaknya supaya dalam pengawasan orangtua sepenuhnya,” katanya.

Sang kepsek berpesan kepada orang tua masing-masing agar kedua pelajar selalu mendapatkan pengawasan terlebih dalam menggunakan handphone.

“Jika belum ada perkembangan semua akan dikembalikan kepada pihak keluarga apakah akan kembali diantar ke sekolah atau mendapat bimbingan di rumah,” jelasnya.

Dalam perkembangan terbaru, salah satu anak SMP dalam video viral tersebut sudah kembali bersekolah.

Pelajar SMP tersebut juga telah diberi surat pernyataan dari pihak sekolah untuk ditandatangani.

Dalam surat pernyataan itu, siswa SMP tersebut siap dikeluarkan dari sekolah jika masih melakukan pelanggaran.

“Yang perempuan, kami sudah buatkan surat pernyataan karena sudah merusak nama sekolah dan terlebih lagi telah merusak citra pendidikan di Kota Baubau,” ujarnya.

“Kemudian masuk di tata tertib sekolah, merusak nama baik sekolah bisa disanksi dikeluarkan tapi kita lakukan dulu langkah-langkah bersama orangtuanya dan membuat kesepakatan,” lanjutnya.

Hasiu menambahkan pihak sekolah juga sementara ini telah memindahkan kelas belajar bagi pelajar yang terlibat dalam video viral tersebut untuk menghindari dampak negatif.(*)

(TribunnewsSultra.com/La Ode Muhammad Abiddin/Risno Mawandili)