Kisah Ayat Seribu Dinar Pertemuan Nabi Khidir dan Saudagar Dalam Mimpi, Jalan Sedekah Ubah Kehidupan
Berikut ini ayat seribu dinar, pertemuan Nabi Khidir dan seorang saudagar di dalam mimpi.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini kisah ayat seribu dinar, pertemuan Nabi Khidir dan seorang saudagar di dalam mimpi.
Pertemuan berturut-turut itu menjadi jalan untuk sedekah yang mengubah hidup sang saudagar.
Seperti diketahui, Al Quran memiliki banyak keistimewaan dalam setiap ayat yang tertulis di dalamnya.
Salah satunya, yang kerap menjadi doa untuk kesejahteraan hidup yakni ayat seribu dinar.
Di Al Quran kita akan menemukan ayat seribu dina itu pada potongan Surat At Thalaq dan Surat Al Waqiah.
Baca juga: Kumpulan Doa Maulid Lengkap Bacaan Sholawat Nabi Muhammad SAW Beserta Arti, Makna, dan Kegunaannya
Amalan yang dilakukan dengan membaca ayat seribu dinar ini jika dilakukan dipercaya akan membuka datangnya pintu rezeki dari Allah SWT.
Bagi yang belum pernah mendengar ayat seribu dinar perlu anda ketahui bahwa ayat ini adalah bagian akhir ayat 2 dan seluruh ayat 3 dalam surat At Thalaq.
Dinamakan ayat seribu dinar adalah karena khasiat ayat seribu dinar yang konon jika dibaca akan memudahkan kita dalam mencari rezeki.
Berikut ini bunyi ayat seribu dinar:
Al Quran Surah At – Talaq ayat 2-3 :

وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُ ۥ مَخۡرَجً۬ا (٢) وَيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُۚ وَمَن يَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسۡبُهُ ۥۤۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَـٰلِغُ أَمۡرِهِۦۚ قَدۡ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىۡءٍ۬ قَدۡرً۬ا (٣)
“Wa mayyattaqillaa ha yaj-‘al lahuu makhraja – wa yarzuqhu min haitsu laa yahtasib – wa mayyatawakkal ‘a- lallaahi fahuwa hasbuh – innallaaha baalighu amrihi – qad ja ‘a lallaahu li kulli syai in-qadra
Artinya: “Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya diberi-Nya kelapangan dan diberi-Nya rezeki yang tidak diduga-duga. Siapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya dijamin-Nya, sesungguhnya Allah sangat tegas dalam perintah-Nya dan Dialah yang mentakdirkan segala sesuatu.”
Lantas seperti apa kisah ayat seribu dinar ini?