Berita Sulawesi Tenggara

Video Viral Curhat Ibu Anaknya Anggota Polda Sultra Terancam Dipecat Padahal Sakit Bahkan Kritis

Video viral curahan hati atau curhat seorang ibu anaknya anggota Polda Sultra terancam dipecat padahal sedang sakit.

Penulis: Sugi Hartono | Editor: Desi Triana Aswan
Kolase Tribunnewssultra.com
Tangkapan layar video viral di media sosial, merekam soerang anggota polisi yang dinas di Brimob Polda Sulawesi Tenggara terbaring sakit.   

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Beredar video viral curahan hati atau curhat seorang ibu anaknya anggota Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara atau Polda Sultra terancam dipecat padahal sedang sakit.

Video tersebut viral menyusul unggahan sejumlah akun Instagram, TikTok, hingga Facebook yang mengisahkan kondisi tersebut.

Dalam video viral itu disebutkan, anggota Polda Sultra yang kini ditugaskan di Satuan Brimob atau Sat Brimob dalam kondisi sakit tersebut adalah Bripda RAS.

“Ini kasian da kesakitan sudah pingsan di kamar mandi tadi. Ini belum ada dokter, di klinik Brimob ini,” kata seorang wanita dalam video berdurasi 52 detik yang diunggah akun Instagram @terangmedia.

Baca juga: Jumlah Tindak Pidana di Konawe Sultra Tahun 2022 Naik 7,33 Persen, Kasus Penganiayaan Mendominasi

Video itu mengabadikan momen saat seorang anggota berpakaian polisi diduga Bripda RAS terkapar di atas ranjang klinik sembari memegang perutnya.

“Sakit-sakitan, Reza Brimob Sulawesi Tenggara Terancam ‘dipecat’, Ibu: Tidak dimutasi malah ‘dipaksa’ bertugas,” tulis keterangan video yang diunggah akun IG tersebut.

Video serupa juga diunggah sejumlah akun akun anonim lainnya semisal @trendingsulut_id, @sulut.viral, dan lainnya.

“Orang lagi tahan sakit. Atsn menganggap hanya sakit pura2? Kini keluarganya meminta keadilan Ia bertugas di kesatuan B****m di wilayah Sultra,” tulisnya menyertai keterangan video viral tersebut.

Video viral tersebut juga diunggah akun TikTok @mediatarakan8 yang menyertakan kronologi lengkap versi keluarga Bripda RAS pada deskripsi konten unggahannya.

Dalam keterangan tersebut disebutkan anggota Polda Sultra itu diisukan berbohong sakit, padahal kondisinya sedang kritis.

“Miris! Dilema seorang anggota polda kendari sulawesi tenggara yang diisukan berbohong sakit padahal kondisinya telah kritis,” tulis keterangan video viral TikTok tersebut.

“Orang lagi tahan sakit Atasanya menganggap hanya sakit pura2? Kini keluarganya meminta keadilan la bertugas di kesatuan B****m di wilayah Sultra,” lanjut keterangan video tersebut.

Disebutkan pihak keluarga menyesalkan sikap dari pimpinan yang menuduh bahwa sakit yang diderita anggota Polri tersebut adalah berita bohong, padahal semua bukti sudah dilampirkan.

“Mohon bantuannya semua, anak kami sakit (lambungnya sdh luka dan bernanah) serta habis oprasi usus buntu namun tidak dipercaya sakit oleh pimpinannya dan bahkan ditempatkan tidak sesuai dengan kondisi dia,” tulis keterangan video tersebut.

“Serta anak kami trauma untuk ke sana seperti yg di video anak kami kesakitan namun tenaga medis slow respon. Mohon bantuan teman teman share sehingga anak kami mendapatkan keadilan,” lanjutnya.

Baca juga: Mutasi Besar-besaran Polda Sultra, Dansat Brimob, Dirlantas, Kapolres Baubau hingga Konawe Utara

Dikonfirmasi TribunnewsSultra.com terkait hal tersebut, Kepala Bidang Humas atau Kabid Humas Polda Sultra Kombes Pol Ferry Walintukan belum memberikan keterangan.

Senada dengan Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat atau Kasubbid Penmas Kompol Tiswan yang dikonfirmasi secara terpisah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunnewsSultra.com, Bripda RAS dalam video viral tersebut adalah anggota Polda Sultra angkatan 2021 yang ditempatkan di Satbrimob.

Meski demikian, video yang menyertai narasi nasib anggota Brimob yang terancam dipecat karena sakit tersebut terjadi sudah terjadi beberapa waktu lalu di awal penempatannya.

Tangkapan layar video viral di media sosial, merekam soerang anggota polisi yang dinas di Brimob Polda Sulawesi Tenggara terbaring sakit.  
Tangkapan layar video viral di media sosial, merekam soerang anggota polisi yang dinas di Brimob Polda Sulawesi Tenggara terbaring sakit.   (Kolase Tribunnewssultra.com)

Sumber TribunnewsSultra.com menyebutkan teman-teman seangkatannya pun mempertanyakan Bripda RAS yang tak lagi berdinas.

Meski di awal penempatannya, dia tetap disarankan mengikuti arahan dinas tersebut sembari menunggu petunjuk selanjutnya.

Namun yang bersangkutan, keluarga, utamanya sang ibu sudah telanjur khawatir dengan penempatan di Satbrimob Polda Sultra.

Apalagi, satuan tersebut memang dikenal memiliki porsi latihan dan penempaan yang cukup berat bagi anggotanya.

Keterangan Keluarga

Selain TikTok dan Instagram, curhat sang ibu terkait kondisi sang anak yang sakit bahkan kritis tapi malah terancam dipecat oleh kesatuannya tersebut juga beredar di Facebook.

Salah satunya diunggah akun @Kiren Sff yang membagikan keterangan berisi tangkapan layar diduga berisi keterangan dan kronologis lengkap versi keluarga terkait persoalan tersebut.

Baca juga: Video Viral Anggota Brimob Polda Sulawesi Tenggara Tetap Dinas Meskipun Sakit, Begini Penjelasannya

Unggahan yang ditautkan kesalah satu grup Facebook tersebut juga berisi foto hasil pemeriksaan kesehatan Bripda RAS di Bagian Endoscopy RS Bhayangkara Makassar.

Kesimpulan pemeriksaan tertanggal 10 Agustus 2022 itu menunjukkan yang bersangkutan mengalami gastritis erosica grade 2.

Gastritis erosif adalah peradangan pada lapisan lambung.

Berikut selengkapnya keterangan dan kronologis versi keluarga terkait persoalan tersebut dikutip TribunnewsSultra.com:

Kami selaku orangtua dari anggota Polri Bripda Reza Aditya Saputra yang bertugas di Polda Sultra.

Ingin mengadukan sesuatu yang kami angap mengganjal karena anak kami ini sakit-sakitan selalunya keluar masuk rumah sakit namun dibilangkan normal.

Pada akhirnya 5 Agustus 2022 dirujuk ke Bhyangkara Makassar dan didapatlah hasilnya gastritis erosiva.

Setelah dilakukan endoskopy, lambungnya sudah luka, dan bernanah serta memiliki banyak pantangan makanan.

Di samping itu juga kemarin pada tanggal 22 Oktober 2022 anak kami Bripda Reza Aditya Saputra melakukan oprasi usus buntu di Rumah Sakit Tiara Sentosa Kendari.

Dikarenakan di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari selalu dibilangkan normal dan bahkan mereka berencana merujuk ke RS Jiwa.

Pertanyaan kami sekeluarga kenapa anak kami yang nyata benar benar sakit ditempatkan di Brimobda Sultra.

Dari sekian banyak lettingnya yang sakit, hanya dia yang ditempatkan di Brimobda Sultra dan lettingnya yang sakit lainnya ditempatkan di Polda Sultra.

Padahal, kita tahu sendiri pasukan Brimob harus memiliki fisik yang prima dan sehat.

Di samping itu kami juga sudah pergi bertanya di Mako Brimobda Sultra mereka bilang permintaan kami hanya 60 orang kok lebih satu menjadi 61 orang.

Di sisi lain ada juga yang mengatakan anak kami ditempatkan di Brimobda karena permintaan pimpinan yang menganggap dia tidak sakit, namun hanya berpura-pura sakit.

Padahal, setiap anak kami masuk rumah sakit kami selalu laporkan dalam bentuk surat sakit ke Biro SDM Polda Sultra.

Namun pada saat tanggal 3 November 2022 dibacakanlah penempatan dan anak kami ditempatkan di Brimobda Sultra yang tidak sesuai dengan kondisi dia.

Padahal, mereka tahu sendiri anak kami baru saja melakukan operasi usus buntu pada tanggal 22 Oktober 2022.

Dan pada tanggal 9 November 2022 kemarin anak kami yang bernama Bripda Reza Aditya Saputra sempat diperiksa oleh dokter dari Pusdokkes Mabes Polri.

Kemudian mereka bilang Reza ini tidak pantas di Brimobda dan Samapta dikarenakan kondisinya.

Disuruhlah minta kebijakan ke pimpinan, kami orang tua sudah meminta kebijakan buat anak kami dan mempertanyakan penempatan anak kami.

Namun sampai sekarang pimpinan tidak memberikan kebijakan ibu, bahkan diancam akan dipecat ibu.

Mohon keadilan ibu, kami semua punya bukti anak kami sakit.(*)

(TribunnewsSultra.com/Sugi Hartono/Risno Mawandili)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved