Piala Dunia 2022

Mantan Presiden FIFA Sepp Blatter Harap Timnas Iran Dicoret dari Ajang Piala Dunia 2022 Qatar

Sepp Blatter menyerukan Timnas Iran dikeluarkan dari Piala Dunia Qatar 2022. Hal ini karena perlakuan Iran terhadap diskriminasi untuk kaum wanita.

Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Muhammad Israjab
Handover
Mantan Presiden FIFA yakni Sepp Blatter Marah Atas Partisipasi Timnas Iran di Piala Dunia 2022 Qatar. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter menyerukan agar Timnas Iran dikeluarkan dari Piala Dunia Qatar 2022.

Pengakuan Sepp Blatter sebagai pembalasan atas perlakuan Iran terhadap diskriminasi untuk kaum wanita.

Pernyataan ini dibuat sebagai akibat dari protes terhadap negara itu atas kematian seorang wanita dalam tahanan polisi

Bulan September 2022, seorang wanita Kurdi Iran, Mahsa Amini, ditangkap karena diduga melanggar aturan berpakaian Iran.

Tetapi pemerintah Iran menuduh musuhnya melakukan kerusuhan atas penangkapannya.

Baca juga: Lengkap Daftar Nama Pemain 32 Negara di Piala Dunia 2022, Timnas Argentina, Inggris hingga Brasil

Blatter menuduh FIFA kurang berani

Sebuah publikasi Swiss, Blick, menunjukkan video Blatter menuduh FIFA tidak memiliki keberanian untuk melakukan apa yang diperlukan ketika datang ke Iran.

"Iran harus dikeluarkan dari Piala Dunia," kata Blatter dikutip dari Marca.

Menurutnya jika dia FIFA presiden, pastinya ia sudah menyingkirkan Iran dari kompetisi Piala Dunia 2022 Qatar.

Baca juga: Paulo Dybala Tersedia Untuk AS Roma Vs Torino, Tapi Diragukan di Piala Dunia 2022 Bersama Argentina

“Dia (Gianni Infantino) sudah kesulitan menyiapkan dana bersama dengan Qatar, untuk semua pekerja yang tewas dalam pembangunan infrastruktur."

"Saya pikir itu harus dilakukan oleh FIFA yang memiliki keberanian. Tapi Infantino tidak,” ujarnya.

Menyesal Pilih Qatar Sebagai tuan rumah Piala Dunia

Baca juga: Timnas Brasil Dianggap Punya Kekurangan di Piala Dunia 2022 Qatar, Padahal Bertabur Bintang

Awal pekan ini, Blatter mengakui bahwa memberi Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 adalah sebuah kesalahan.

Negara Arab itu menang pada 2010 setelah keputusan kontroversial dan kontroversial yang menyebabkan Blatter harus mundur pada 2015.

Blatter memimpin FIFA selama 17 tahun, namun setelah skandal yang berakhir dengan memberikan Qatar Piala Dunia tahun ini, menyebabkan dia dilarang terlibat di dunia sepak bola hingga 2028.

"Ini negara yang terlalu kecil. Sepak bola dan Piala Dunia terlalu besar untuk itu."

"Itu adalah pilihan yang buruk. Dan saya bertanggung jawab sebagai presiden saat itu," kata Blatter.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved