Berita Kendari
Pelajar Muhammadiyah se-Sultra Tanam Pohon hingga Bersihkan Sampah, Kesadaran Ancaman Krisis Iklim
Pelajar Muhammadiyah se-Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tergabung dalam organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) melakukan aksi lingkungan.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pelajar Muhammadiyah se-Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tergabung dalam organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) melakukan aksi lingkungan.
Aksi lingkungan bertajuk aksi pelajar untuk iklim ini berlangsung secara serentak di beberapa kabupaten kota di Indonesia, dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda 2022, Sabtu (29/10/2022).
Ketua Umum Pimpinan Wilayah IPM Sultra, Wira Muhammad Rafli menjelaskan di Sultra dilaksanakan di 11 titik di antaranya tersebar di Kota Kendari, Kabupaten Konawe, Kolaka, dan Kolaka Utara.
"Jadi total ada ratusan titik yang tersebar di seluruh Indonesia, IPM berpartisipasi sebanyak 110 titik dan 11 di antaranya berada di Sulawesi Tenggara," kata Wira dalam keterangan resminya, Selasa (1/11/2022).
Kata dia, aksi yang dilakukan antara lain aksi bersih-bersih (cleanup) sampah di Wisata Batbat Masjid Al-Alam Kendari.
Baca juga: Kaderisasi Anggota Baru UKM SAR UHO Hindari Perpeloncoan, Manfaatkan Momem Sumpah Pemuda Latih Skill
Kemudian, menanam pohon di Masjid Darusyifa Wua-Wua dan SMA Muhammadiyah Kendari, serta Sekolah Lingkungan di Universitas Muhammadiyah Kendari.
Selain itu, ada juga kegiatan bedah film dokumenter dengan tema lingkungan berjudul Tenggelam Dalam Diam di MTS Negeri 1 Konawe.
Kemudian penanaman pohon di empat masjid di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Lanjut melakukan bersih-bersih sampah di Pantai Novi, dan Gerakan Zero Plastic Waste di SMA Negeri 1 Lasusua, Kolaka Utara.
Wira Muhammad Rafli menyebut aksi ini merupakan bentuk ikhtiar pelajar dalam menjaga lingkungan dari ancaman bahaya krisis iklim.
Baca juga: Peringati Hari Sumpah Pemuda 2022, Mahasiswa Kristen Kendari Bersihkan Jalanan Masjid Al Alam
Menurutnya, pemuda termasuk pelajar sudah harus mulai sadar dengan isu lingkungan ini yang sebenarnya sudah sangat gawat.
"Kalau kami menyebut ini adalah salah satu bentuk jihad ekologi, sudah saatnya kita berperang melawan kemungkaran yang merusak lingkungan dan membawa mudarat bagi lingkungan sekitar, saatnya kita yang muda lakukan gerakan nyata, jangan masa bodoh, ini untuk masa depan kita semua," tegasnya.
Wira Muhammad Rafli berharap melalui kegiatan ini bisa menjadi momentum perubahan pola pikir bagi pemuda serta pelajar di Sultra.
Kata dia, dalam hal ini bisa lebih peka dengan isu-isu sekitar dan lebih kritis melakukan perubahan di masyarakat.
"Ini hanyalah salah satu ikhtiar kami, momen serentak tanggal 29 Oktober 2022 hanyalah bentuk seremonial yang harusnya bisa menjadi pelecut semangat kita untuk berbuat lebih lagi ke depannya bagi lingkungan," tutupnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)