Awal Mula Persahabatan Buaya Riska dengan Ambo, Diasuh Puluhan Tahun Hingga Akhirnya Dianggap Anak

Kisah hubungan manusia dengan binatang buas mendadak ramai jadi perbincangan. Sosok buaya yang ramai jadi perbincangan tersebut diberinama Riska.

Tangkapan layar YouTube fitriyani RISKA
Momen kedekatan buaya Riska dengan Ambo. Kisah hubungan manusia dengan binatang buas mendadak ramai jadi perbincangan. Sosok buaya yang ramai jadi perbincangan tersebut diberinama Riska. Riska bahkan diasuh oleh pawangnya sendiri yang merupakan manusia. Bahkan diketahui, puluhan tahun sudah Riska juga dianggap anak oleh pawangnya yang bernama Ambo. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Kisah hubungan manusia dengan binatang buas mendadak ramai jadi perbincangan.

Sosok buaya yang ramai jadi perbincangan tersebut diberinama Riska.

Riska bahkan diasuh oleh pawangnya sendiri yang merupakan manusia.

Bahkan diketahui, puluhan tahun sudah Riska juga dianggap anak oleh pawangnya yang bernama Ambo.

Kisah Riska dan Ambo ini menjadi perhatian masyarakat luas.

Baca juga: Video Viral Menegangkan Panji Petualang Bertemu Buaya Bernama Rizka: Lebih Sopan dan Beretika

Bagaimana tidak, buaya yang dikenal buas namun terlihat jinak bersama Ambo.

Ambo bisa memeluk hingga mencium buaya Riska tersebut.

Ia tak terlihat ketakutan saat bersama Riska.

Awal Mula Perkenalan Buaya Riska dan Ambo

Saat itu, Ambo menemukan Risa di perairan sekitar pabrik Pupuk Kaltim pada 25 tahun lalu.

Dilansir dari Kompas.com, Ambo awalnya tidak menghiraukan Riska.

Kala itu, ukurannya baru satu meter tidak sebesar sekarang yang kini mencapai 4 meter.

Saat Ambo mendayung perahunya untuk pulang ke rumah, ternyata Riska secara diam-diam mengikutinya.

“Datang sendiri. Kok ada buaya di samping perahu saya," kata pria kelahiran 1964 itu.

Ambo pun tak takut, malah memanggil buaya tersebut untuk mendekat.

"Kupanggil dia, datang. Saya beri makan, sampai sekarang,” tutur Ambo

Buaya itu hampir setiap hari mendatangi rumah Pak Ambo di Muara Sungai Guntung RT 002, Kelurahan Guntung, Bontang, Kaltim.

Baca juga: Seorang Nelayan Tewas Diterkam Buaya di Kabupaten Muna saat Hendak Bawa Perahu ke Pinggir Laut

“Dia kalau tidak datang dua sampai tiga hari, saya cari dia (Riska). Saya sudah anggap anak sendiri,” kata Ambo.

Nama Riska

Ambo lalu memberikan nama Riska.

Alasannya sederhana, buaya itu betina.

Nama itu juga sama dengan nama perahunya. “Perahuku namanya Riska.

Kadang saya main-main di Sungai Guntung datangi dia. Saya pakai perahu, saya dayung, dia (buaya) ikut di samping perahu saya,” kata Ambo.

Buaya sepanjang empat meter itu sering datang ke rumah Ambo saat lapar.

Momen kedekatan buaya Riska dengan Ambo. Kisah hubungan manusia dengan binatang buas mendadak ramai jadi perbincangan. Sosok buaya yang ramai jadi perbincangan tersebut diberinama Riska. Riska bahkan diasuh oleh pawangnya sendiri yang merupakan manusia. Bahkan diketahui, puluhan tahun sudah Riska juga dianggap anak oleh pawangnya yang bernama Ambo.
Momen kedekatan buaya Riska dengan Ambo. Kisah hubungan manusia dengan binatang buas mendadak ramai jadi perbincangan. Sosok buaya yang ramai jadi perbincangan tersebut diberinama Riska. Riska bahkan diasuh oleh pawangnya sendiri yang merupakan manusia. Bahkan diketahui, puluhan tahun sudah Riska juga dianggap anak oleh pawangnya yang bernama Ambo. (Tangkapan layar YouTube fitriyani RISKA)

Ambo pun memberikan tiga ekor ayam kepada buaya itu ketika berkunjung.

Usai menyantap makanan yang diberikan Ambo, buaya bernama Riska itu kembali ke perairan Sungai Guntung.

Pernah ditinggalkan merantau Ambo pernah meninggalkan buaya itu selama dua tahun. Saat itu, Ambo mendapatkan pekerjaan di Samarinda.

Ketika berpisah, Ambo kerap mendapatkan laporan dari sang istri yang melihat buaya itu mondar-mandir di sekitar rumahnya.

Namun, Ambo telah menitip pesan agar warga sekitar memberi makan ketika melihat buaya itu.

Baca juga: Video Detik-detik Buaya Berkeliaran di Jalan Raya Halangi Pengendara di Muna Sulawesi Tenggara

“Kadang kalau saya tidak ada. Diberi makan sama warga sekitar,” tutur Pak Ambo.

Ambo selalu mengingatkan warga yang hendak memberi makan agar memperlakukan buaya itu dengan halus, sehingga buaya itu tak melukai warga.

“Jangan kasar. Jangan dimain-mainin. Jadi, kadang nelayan habis melaut beri makan ikan. Dia (buaya) menghampiri perahu nelayan diberi makan ikan sama nelayan,” kata Pak Ambo.

Dua tahun bekerja di Samarinda, Ambo memutuskan pulang ke Bontang mengurus buaya itu. Sejak merawat buaya itu 23 tahun silam, Ambo tak pernah diserang atau dilukai.

“Takut sih ada, tapi saya anggap sebagai anak sendiri. Sayang banget karena dari kecil ku pelihara. Sering saya elus-elus. Kumandikan, kugosok bagian belakangnya,” jelas Ambo.

Momen pertemuan pertama kali Panji dan Riska. Kisah hubungan manusia dengan binatang buas mendadak ramai jadi perbincangan. Sosok buaya yang ramai jadi perbincangan tersebut diberinama Riska. Riska bahkan diasuh oleh pawangnya sendiri yang merupakan manusia. Bahkan diketahui, puluhan tahun sudah Riska juga dianggap anak oleh pawangnya yang bernama Ambo.
Momen pertemuan pertama kali Panji dan Riska. Kisah hubungan manusia dengan binatang buas mendadak ramai jadi perbincangan. Sosok buaya yang ramai jadi perbincangan tersebut diberinama Riska. Riska bahkan diasuh oleh pawangnya sendiri yang merupakan manusia. Bahkan diketahui, puluhan tahun sudah Riska juga dianggap anak oleh pawangnya yang bernama Ambo. (Tangkapan layar Panji Petualang)

Memiliki ikatan batin Kini, Ambo mengaku memiliki ikatan batin dengan buaya itu. Buaya itu juga terlihat sangat jinak di hadapannya. Ambo mengaku tak tahu kenapa bisa begitu dekat dengan buaya itu.

“Saya juga bingung kenapa kami begitu dekat. Tapi, menurut kami orang Sulawesi, pasti ada hubungan keluarga kami dengan buaya. Kenapa dia jadi jinak begini.Dia kalau jalan ke mana-mana dipanggil, pasti kembali,” kata Pak Ambo.

ini, banyak warga setempat yang mengunjungi rumah Ambo untuk melihat buaya sepanjang empat meter itu.

Ambo berpesan agar warga yang datang membawa makanan untuk buaya bernama Riska itu.

“Harapan saya kalau ada yang datang, tolong bawakan dia makanan. Kalau saya perhatikan, buaya-buaya itu susah cari makan ikan,” jelas dia.

Baca juga: Buaya Nyaris Mangsa Warga Desa Lasembangi Buton Sultra, Kerap Muncul Akibat Banjir Luapan Sungai

Panji Petualang Pertama Kali Bertemu Riska

Beredar video viral menunjukan momen menegangkan saat Panji Petualan bertemu dengan buaya bernama Riska.

Panji Petualang yang berada di atas perahu tersebut berbicara dengan lembut dan memanggil-manggil nama Riska.

Riska pun perlahan mendekat dengan mata tajamnya mengarah ke bagian ujung perahu.

Menurut Panji Petualang, Riska merupakan buaya yang baik dan sopan.

Video tersebut diunggah akun Instagram @viralkak, Selasa (1/11/2022).

Sosok buaya Riska yang mendekati perahu dinaiki Panji Petualang.  Beredar video viral menunjukan momen menegangkan saat Panji Petualan bertemu dengan buaya bernama Riska. Panji Petualang yang berada di atas perahu tersebut berbicara dengan lembut dan memanggil-manggil nama Riska. Riska pun perlahan mendekat dengan mata tajamnya mengarah ke bagian ujung perahu. Menurut Panji Petualang, Riska merupakan buaya yang baik dan sopan.
Sosok buaya Riska yang mendekati perahu dinaiki Panji Petualang. Beredar video viral menunjukan momen menegangkan saat Panji Petualan bertemu dengan buaya bernama Riska. Panji Petualang yang berada di atas perahu tersebut berbicara dengan lembut dan memanggil-manggil nama Riska. Riska pun perlahan mendekat dengan mata tajamnya mengarah ke bagian ujung perahu. Menurut Panji Petualang, Riska merupakan buaya yang baik dan sopan. (Tangkapan layar Panji Petualang)

Ditelusuri TribunnewsSultra.com, nampaknya video tersebut bersumber dari channel YouTube Panji Petulang pada 29 Oktober 2022.

Panji Petualang memberikan judul pada konten tersebut HUBUNGAN BUAYA BESAR “RISKA” DAN PAK AMBO DI LUAR NALAR! ALAMI DAN LANGKA.

Bahkan video itu sudah trending dua di YouTube.

Video yang diunggah Panji Petualang ini sudah disaksikan 3,3 juta orang di seluruh dunia.

Masyarakat kota bontang Kalimantan timur begitu ramai menyaksikan Petualangan Panji di Kalimantan.

Panji Petualang bisa menyaksikan secara langsung buaya Riska.

Baca juga: Alasan Hasan Nekat Tangkap Buaya Berukuran Jumbo di Buton: Takut Tapi Sudah Sering Lihat Caranya

Tak hanya itu, Panji Petualang juga melihat kedekatan buaya Riska dengan pak Ambo.

Panji Petualang memang kerap kali membuat konten bersama binatang buas.

Kini giliran buaya Riska yang membuat rasa penasaran panji terjawab.

Dalam video viral tersebut diungkapkan Panji Petualang tidak bertemu Riska pada hari pertama.

Semangatnya tak surut dan kembali mencari Riska di sungai Kalimantan itu.

"Riska sini," kata Panji Petualang dalam video.

Beredar video viral menunjukan momen menegangkan saat Panji Petualan bertemu dengan buaya bernama Riska. Panji Petualang yang berada di atas perahu tersebut berbicara dengan lembut dan memanggil-manggil nama Riska. Riska pun perlahan mendekat dengan mata tajamnya mengarah ke bagian ujung perahu. Menurut Panji Petualang, Riska merupakan buaya yang baik dan sopan.
Beredar video viral menunjukan momen menegangkan saat Panji Petualan bertemu dengan buaya bernama Riska. Panji Petualang yang berada di atas perahu tersebut berbicara dengan lembut dan memanggil-manggil nama Riska. Riska pun perlahan mendekat dengan mata tajamnya mengarah ke bagian ujung perahu. Menurut Panji Petualang, Riska merupakan buaya yang baik dan sopan. (Tangkapan layar Panji Petualang)

Panji berjalan tak sendirian melainkan bersama timnya dan pawang Riska bernama Ambo.

Panji Petualang pun nampak mencoba berbicara dengan Riska.

Riska menuju perahu dengan perlahan dan mencoba mendekati perahu yang dinaiki Panji Petualang.

"Dia benar-benar lihat kita siapa," kata Panji Petualang.

Bahkan menurut Panji Petualang, Riska melihatnya terlebih dahulu seakan memastikan sosok yang menyambanginya orang baik.

"Makasih nak ya. sudah mau ketemu," katanya.

"Dia mau memastikan, dia orang jahat bukan," kata Panji Petualang.

Ia seakan takjub dengan sikap Riska yang nampak tenang dan tak merasa terancam dengan kedatangan Panji Petualang.

“Naluri hewan yang emang kita anggap nggak punya pikiran karena otaknya lebih kecil, dari matanya ternyata lebih sopan dan beretika dari hewan apapun yang ada di bumi, luar biasa dan sekarang yang eksklusifnya adalah kita bisa melihat hubungan yang baik juga antara Pak Ambo dengan Riska secara alami”, ungkap Panji Petualang.

Ia pun mengingatkan penontonnya untuk tidak meniru aksi yang dilakukannya.

Potongan video aksi dari Panji Petualang tersebut ramai beredar di media sosial. (*)

(Kompas.com/TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved