Liga 1
Jadwal Liga 1 2022 Masih Ditunda, Persebaya dan Persis Kini Desak KLB PSSI, Kata Persija, PSIS Arema
Update jadwal Liga 1 2022 masih ditunda, Persebaya Surabaya dan Persis Solo kini mendesak KLB PSSI hingga RUPS PT LIB.
Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Aqsa
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Update jadwal Liga 1 2022 masih ditunda, Persebaya Surabaya dan Persis Solo kini mendesak KLB PSSI hingga RUPS PT LIB.
Jadwal BRI Liga 1 2022/2023 yang masih mengalami penundaan pun mulai disuarakan sejumlah klub lainnya di antaranya Persija Jakarta, PSIS Semarang, hingga Arema FC.
Dalam perkembangan terbaru jadwal Liga 1 2022, dua klub yakni Persebaya dan Persis sudah menyuarakan pelaksanaan Kongres Luar Biasa Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (KLB PSSI).
Desakan tersebut disuarakan usai pertemuan pemegang saham Persebaya Surabaya Azrul Ananda, Direktur Utama atau Dirut Persis Solo Kaesang Pangarep, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming.
Usai pertemuan pada Senin (24/10/2022) itu, Persebaya-Persis pun sepakat mengirimkan surat agar PSSI melakukan KLB.
Selain itu, Persebaya dan Persis mendesak agar PT Liga Indonesia Baru (LIB) segera menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT LIB.
Seperti diketahui, jadwal Liga 1 2022 dihentikan sementara menyusul tragedi Kanjuruhan usai pertandingan antara Arema vs Persebaya pada 1 Oktober lalu.
Baca juga: Update Liga 1 2022: Luis Milla Terancam di Persib, Eks Lazio di PSIS, Persija dan Arema Latihan Lagi
Jadwal Liga 2 maupun Liga 3 Indonesia pun dihentikan seiring tragedi yang merenggut nyawa ratusan orang di Stadion Kanjuruhan, Malang, Provinsi Jawa Timur (Jatim) tersebut.
Hingga Selasa (25/10/2022), belum ada kepastian kapan jadwal BRI Liga 1 2022/2023 bergulir kembali.
Meski ada kabar yang menyebutkan kompetisi Liga 1 2022 tersebut ditargetkan digelar kembali pada akhir November 2022 mendatang.
Selain menyuarakan pelaksanaan KLB PSSI hingga RUPS PT LIB, sejumlah klub begitupun pemainnya juga berharap agar kompetisi bisa bergulir kembali.
Semisal disuarakan tim Persija, PSIS, hingga Arema.
Dengan melakukan evaluasi dan perbaikan menyeluruh pelaksanaan pertandingan sepak bola di Indonesia.
Untuk perbaikan itu, pemerintah bersama PSSI sebelumnya sudah membentuk Satuan Tugas atau Satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia.
Satgas terdiri dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Polri.
Satgas yang disebut mendapat dukungan dari FIFA dan AFC tersebut juga sudah melakukan rapat perdana pada Jumat (21/10) lalu.
Persebaya-Persis Desak KLB PSSI
Persebaya Surabaya resmi meminta Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) segera melakukan Kongres Luar Biasa (KLB).
Hal itu disuarakan usai pertemuan antara manajemen Persebaya dan Persis Solo pada Senin (24/10/2022).
Pertemuan dihadiri pemegang saham Persebaya Azrul Ananda, Dirut Persis Kaesang Pangarep, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming.
Persebaya-Persis sepakat mengirimkan surat ke PSSI agar melakukan KLB.
Baca juga: Klub Liga 1 PSIS Semarang Gelar Uji Coba, Hadapi Klub Liga 2 Persipa Pati dan Persijap Jepara
Selain itu, Persebaya dan Persis mendesak agar PT LIB segera menggelar RUPS LB PT LIB.
Azrul Ananda menjelaskan jika keadaan ini sudah cukup mendesak.
Apalagi, sebelum tragedi Kanjuruhan ada dua suporter yang meninggal di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) saat Piala Presiden 2022 lalu.
“Kami merasa diselenggarakannya RUPS LB PT LIB adalah justru yang paling urgent saat ini,” katanya.
Menurutnya, klub juga harus duduk bersama membahas kepastian jadwal Liga 1 2022 yang hingga kini masih ditunda.
“Karena klub-klub semua harus mau duduk bersama membahas kepastian liga,” jelasnya dikutip TribunnewsSultra.com dari BolaSport.com.
“Semoga klub-klub lain bisa melakukan hal yang sama supaya RUPS LB bisa terselenggara segera,” ujarnya menambahkan via rilis.

Sebelumnya, permintaan KLB PSSI juga sempat dilayangkan oleh Persis Solo pada tanggal 7 Oktober lalu.
Dalam website resminya, tim Laskar Sambernyawa merilis lima sikap manajemen usai tragedi Kanjuruhan.
Pada poin terakhir, Persis menyampaikan mosi tidak percaya pada PSSI dan PT LIB.
Pernyataan Persija, PSIS, Arema
Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, berharap segera ada kejelasan terkait jadwal Liga 1 2022.
Dia masih berharap kompetisi BRI Liga 1 2022/2023 tersebut bisa kembali berjalan.
Namun, harus ada perbaikan dari segala aspek baik kompetisi dan keamanan.
Baca juga: Klub Liga 1 Persija Jakarta Butuh Pelapis di Lini Tengah, Sosok Ini Bisa Jadi Bidikan Thomas Doll
Menurutnya, semua harus benar-benar disiapkan agar tidak ada lagi peristiwa seperti tragedi Kanjuruhan di kemudian hari.
Dia berharap agar PSSI dan PT LIB selaku operator kompetisi bisa menemukan solusi.
“Kami harus lebih memberikan motivasi dan percaya pada PSSI bawah mereka akan menemukan tanggal dan momen yang tepat untuk memulai kembali sepak bola,” katanya.
“Kompetisi pun bisa kembali ke masa normal. Saya rasa itu yang penting,” kata Thomas dikutip TribunnewsSultra.com dari BolaSport.com melansir laman resmi klub.
Pelatih asal Jerman ini menambahkan jika semua pihak pasti mendapatkan dampak pasca peristiwa yang memilukan tersebut.
“Saat ini semua kaget, sedih, dan tidak percaya atas apa yang terjadi. Tapi hidup harus terus berjalan,” jelasnya.
Sedangkan, Pelatih PSIS Semarang, Ian Andrew Gillan, merespon positif kabar kompetisi Liga 1 2022 yang terhenti saat ini disebut-sebut akan bergulir pada November mendatang.
Baca juga: UPDATE Harga Pasaran 10 Pemain Liga 1, Persija Masih Teratas, Disusul Persib dan PSIS Semarang
Ian menyebut penghentian kompetisi yang cukup lama harus diakui mengganggu psikologis para pemain.
“Ya, sisi psikologis mereka pasti berpengaruh. Sebagai pemain tentu mereka lebih suka jika kompetisi berjalan reguler,” kata Ian, Kamis (20/10/2022) dikutip TribunnewsSultra.com dari tribunjateng.com.
Ian pun berharap kompetisi bisa kembali berjalan lancar.
“Kabar kemungkinan sepakbola akan segera bergulir di November, semoga kompetisi bisa berjalan lancar, fans datang ke stadion dengan aman mendukung tim,” jelasnya.
Diapun berharap agar tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, tidak akan terjadi lagi.
“Dan untuk PSIS bisa fokus menatap sisa kompetisi. Yang pasti kejadian di Kanjuruhan semoga jadi tragedi yang terakhir,” ujar pelatih asal Skotlandia tersebut.
Sedangkan, Arema FC tidak ingin tragedi Kanjuruhan terulang di masa yang datang.
“Kami berdiri untuk pemain dan suporter, sehingga kami berharap tragedi Kanjuruhan ini bisa diusut secara tuntas oleh semua pemangku kebijakan,” kata Presiden Arema, Gilang Widya Pramana.
“Tidak ada sepak bola yang melebihi nyawa,” jelasnya menambahkan dalam keterangannya, Minggu (23/10/2022), dikutip TribunnewsSultra.com dari BolaSport.com.
Untuk itu, Arema dengan lantang menyuarakan perbaikan sepak bola Indonesia.
“Kami juga menginginkan tragedi ini (Kanjuruhan) adalah yang terakhir di sepak bola Indonesia,” ujarnya.
“Dan menjadi bahan intropeksi seluruh stakeholder sepak bola nasional, baik federasi, klub maupun suporter demi perbaikan pesepakbolaan Indonesia,” katanya menambahkan.
Di satu sisi, klub berjuluk Singo Edan itu terus memberikan perhatian terhadap hal-hal ditimbulkan pascainsiden Kanjuruhan.
Termasuk meringankan beban keluarga korban meninggal hingga penanganan korban luka.
Selain itu, memberikan akses konseling psikolog terhadap siapapun yang terdampak insiden tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung.(*)
(TribunnewsSultra.com/Muhammad Israjab, BolaSport.com/Tribunjateng.com)