Jokowi Ungkap Polisi Pungli, Sewenang-wenang, Mencari-cari Kesalahan, dan Hidup Mewah
Presiden Jokowi mengungkapkan empat cap negatif kepada polisi saat ini, yakni pungli, sewenang-wenang, mencari-cari kesalahan, dan hidup mewah.
Penulis: Risno Mawandili | Editor: Risno Mawandili
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan teguran lisan dengan intonasi yang tinggi kepada pejabat dan perwira tinggi Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Teguran itu disampaikan saat mengumpulkan Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) dan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10/2022).
Dalam tegurannya Jokowi mengungkapkan epat hal yang saat ini telah menjadi cap bagi petugas kepolisian.
Adapun empat hal yang melekat pada polisi itu adalah pungli, sewenang-wenang, mencari-cari kesalahan, dan hidup mewah.
"Keluhan masyarakat terhadap anggota Polri kita, ini tugas saudara-saudara semuanya," ujar Jokowi, sebagaimana dikutip TribunnewsSultra.com dari kanal YouTube Kompas.TV.
Baca juga: Jokowi Tegur Polisi Hedon: Jangan Gagah-gagahan Mobil Bagus dan Motor Gede
Mantan Wali Kota Solo itu menjelaskan bahwa, berdasarkan survei, keluhan masyarakat terhadap pungli polisi sebesar 29,7 persen.
"Tolong ini, anggota-anggota semuanya diredam untuk (pungli) ini," ujarnya menegaskan.
"Sewenang-wengan, tolong ini juga diredam pada anggota-anggota. Pendekatan-pendekatan yang represif jauhi," sambungnya.
Adapun keluhan masyarakat soal polisi yang mencari-cari kesalahan senilai 19,2 persen.
"Mencari-cari kesalahan (adalah) nomor yang ketiga 19,2 persen," terangnya.
"Dan yang keempat, hidup mewah, yang tadi sudah saya sampaikan," tandasnya.
Jokowi mengingatkan bahwa polisi adalah penegak hukum yang paling dekat dengan rakyat.
Oleh karena itu, sudah seharusnya polisi mengayomi masyarakat.
"Ingatkan untuk hal-hal yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat. Ingatkan mereka," tuturnya.
"Jangan sampai karena tidak ada kecepatan kita (sehingga) rasa aman dan nyaman masyarakat itu menjadi terkurangi atau hilang," imbuhnya.
Gara-gara Kasus Sambo
Presiden Jokowi juga menyampaikan beberapa masalah teraktual yang telah mencoreng institusi Polri.
Ia membuka arahannya dengan memuji kinerja Polri yang menjadi garda terdepan penanganan Covid-19.
Kinerja Polri yang membantu menangan pandemi tersebut telah meningkatkan kepercayaan publik hingga 82 persen pada November 2021.
Namun kepercayaan publik itu turun menjadi 50 persen pada Agustus 2022, karena penangan kasus Irjen Pol Ferdy Sambo.
"Tetapi begitu ada peristiwa FS (Ferdy Sambo) runyam semuanya dan (kepercayaan publik) jatuh ke angka yang paling rendah," ujarnya, sebagaimana dikutip TribunnewsSultra.com dari kalan YouTube Kompas.TV.
"Dulu dibandingkan institusi-institusi penegak hukum yang lain (Polri) tertinggi, sekarang saudara-saudara harus tahun menjadi yang terendah," sambungnya menegaskan.
Baca juga: Dulu Bos Sambo, Kini Krishna Murti Naik Pangkat, Punya Harta 3,3 Miliar, Sempat Viral Polisi Ganteng
Gaya Hidup Polisi
Presiden Jokowi juga menegur polisi yang sering memamerkan gaya hidup mewah.
Menurutnya, lifestyle polisi ini menjadi salah satu laporan yang paling banyak diterima.
"Saya ingatkan masalah gaya hidup, lifestyle, jangan sampai dalam situasi yang sulit ada letupan-letupan sosial karena ada kecemburuan sosial ekonomi, kecemburuan sosial ekonomi, hati-hati," tuturnya.
"Sehingga, saya ingatkan yang namanya kapolres, yang namanya kapolda, yang namanya seluruh pejabat utama, perwira tinggi, ngerem total masalah gaya hidup," sambungnya menegaskan.
Ia menegur agar polisi tak gagah-gagahan karena memiliki mobil dan motor bagus.
"Saya terlalu dapat mendapatkan laporan, sehingga kembali lagi gaya hidup urusan kecil tetapi itu bisa mengganggu kepercayaan terhadap Polri," ujarnya.
Mantan Wali Kota Solo itu juga mengingatkan, saat ini masyarakat bisa lebih mudah menyoroti tingkah lagu pejabat Polri, termasuk gaya hidup mereka.
"Urusan tadi, urusan mobil, urusan motor gede, urusan yang remeh temehnya, sepatunya apa, bajunya apa, dilihat masyarakat sekarang ini. Itu yang kita harus mengerti dalam situasi dunia yang penuh keterbukaan," ujar Jokowi. (*)
(TribunnewsSultra.com/Risno Mawandili)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/15102022-Presiden-Jokowi-2.jpg)