Liga Italia

Charles De Ketelaere Dikecam Fans AC Milan, Kualitas CDK Dianggap Kurang Membunuh

Eksistensi Charles De Ketelaere (CDK) mulai mendapatkan keceman dari fans AC Milan. Sejauh ini, ia belum mencetak gol dan assist.

Penulis: Risno Mawandili | Editor: Risno Mawandili
Istimewa
FOTO Charles De Ketelaere - Eksistensi Charles De Ketelaere mulai mendapatkan keceman dari fans AC Milan. Sejauh ini, CDK belum mencetak gol dan assist. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Eksistensi Charles De Ketelaere (CDK) mulai mendapatkan keceman dari fans AC Milan.

Pemain Belgia 21 tahun tersebut dianggap kurang memiliki naluri membunuh sebagai seorang penyerang.

Bahkan CDK dianggap sebagai pembelian yang terlalu mahal bagi Rossoneri.

Baca juga: Theo Hernandez Comeback, Diturunkan Saat AC Milan Vs Juventus di Liga Italia Serie A

Charles De Ketelaere telah membantu AC Milan melakoni laga di awal musim.

Ia sebenarnya telah memberikan kontribusi yang signifikan untuk klub yang bermarkas di Stadion San Siro tersebut.

Menurut catatan La Gazzetta dello Sport (via MilanNews), CDK berada di urutan kedua di Serie A untuk jumlah peluang yang diciptakan per pertandingan.

CDK adalah orang kedua setelah Gerard Deulofeu (saat membela AC MIlan). Bahkan CDK ada di di depan Rafael Leao.

Ia juga berada di urutan ketiga dalam tingkat keberhasilan menggiring bola, hanya di belakang Banda (Lecce) dan Djuricic (Sampdoria).

Terakhir, pemain Belgia itu juga masuk dalam sepuluh besar pemain yang paling banyak merebut bola.

Namun, angka yang paling diperhatikan orang adalah gol dan assist.

CDK belum mencetak gol pertamanya untuk Rossoneri.

Oleh karena itu banyak yang berpandangan bahwa ia kurang memiliki naluri pembunuh, melalui umpan atau tembakan terakhir ke arah gawang untuk benar-benar membuat perbedaan.

Jelas bahwa penggemar mengharapkan sesuatu yang lebih di sepertiga akhir dari CDK, tetapi itu akan membutuhkan kesabaran.

Pemain telah bekerja keras untuk membuktikan nilainya.

Bagaimanapun ia baru bergabung dengan AC Milan sehingga berpotensi membuat kemajuan.

AC Milan juga sangat menginginkannya karena potensinya telah terlihat di usia muda, seperti yang diketahui Stefan Pioli.

Baca juga: Paolo Maldini Beri Pesan Tegas Untuk Rafael Leao, Contohkan Dirinya Saat Membela AC Milan

Kesalahan Posisi Lawan Chelsea

Setelah AC Milan dibantai Chelsea, La Gazzetta dello Sport telah menerbitkan peta posisi rata-rata dari permainan Rossoneri.

Itu menjadi sorotan karena terdapat beberapa tren yang agak mengkhawatirkan.

Kesalahan ini tak diragukan lagi berkontribusi pada penurunan performa pasukan Stefano Pioli.

La Gazzetta dello Sport mencatat beberapa kesalahan pemain dalam penempatan posisi.

Pertama, ada kesenjangan besar antara Fikayo Tomori dan bek kiri Fode Ballo-Toure, serta rekannya di bek tengah Pierre Kalulu.

Kesalahan ini terlihat dalam proses terjadinya gol kedua yang dicetak oleh Chelsea.

Kemudian, playmaker Charles De Ketelaere pada dasarnya berada di antara Ismael Bennacer dan Sandro Tonali, namun ia tak masuk terlalu dalam.

Seolah-olah ia dipaksa meninggalkan peran nomor 10. Sehingga semakin jauh dari gawang, semakin sedikit kerusakan yang bisa ia lakukan.

Keadaan Olivier Giroud yang kerap meninggalkan posisinya juga mencerminkan frustrasi yang dialaminya.

Posisi rata-rata pemain Prancis ini sebenarnya cukup jauh di belakang Rade Krunic dan Rafael Leao yang menjadi sayap.

Sehingga secara keseluruhan, sepertinya AC Milan memainkan 2-5-1-2 daripada 4-2-3-1.

Baca juga: Pertandingan AC Milan Vs Juventus, Fans Rossoneri Akan Sesaki Stadion San Siro, Atau Kosong?

Bahan Evaluasi

kekalahan melawan Chelsea menjadi bahan evaluasi bagi AC Milan agar lebih matang secara kolektif di masa mendatang, termasuk saat melakoni pertandingan kontra Juventus di Stadion San Siro, Sabtu (8/10/2022).

Pelatih AC Milan Stefano Pioli sendiri telah melihat beberpa pelajaran untuk meraih kemenangan di Liga Italia Serie A musim 2022/23.

“Kami harus menganalisis pertandingan melawan Chelsea ini dengan baik, serta memahami mengapa kami tidak keluar dengan situasi tertentu yang berada dalam jangkauan kami," ujar Stefano Pioli, sebagaimana dikutip TribunnewsSultra.com dari Sempremilan.com pada Kamis (6/10/2022).

“Sekarang kami harus berkonsentrasi pada pertandingan berikutnya yang sangat penting untuk musim kami di liga, kami akan tahu bagaimana menghadapinya,” sambungnya.

Pioli menjelaskan, AC Milan memiliki kemampuan untuk memenangkan pertandingan.

Namun beberapa kesalahan yang dilakukan oleh pemain berujung pada kekalahan.

Ia juga menyoroti penempatan posisi para pemain yang membuka banyak ruang untuk dieksploitasi musuh.

“Kami tidak memulai pertandingan dengan buruk. Namun kami membuat terlalu banyak kesalahan, kami kebobolan," jelasnya.

"Terlalu banyak ruang untuk lawan kami. Kemudian pertandingan menjadi sulit,” tandasnya.

Baca juga: Fikayo Tomori Pemain Terburuk AC Milan Saat Dibantai Chelsea, Rafael Leao Terbaik Tapi Hanya 6 Poin

Pioli tak peranah mengeluhkan badai cedera yang menimpa karena AC Milan memiliki banyak pemain di ruang ganti.

Namun ia juga membuka kemungkinan untuk perubahan formasi.

Pelatih asal Italia itu berpeluang menggunakan formasi tiga bek saat AC Milan vs Juventus.

“Saat ini kami memiliki rotasi yang lebih sedikit, terutama di sayap kanan, jadi terserah kami untuk mencoba sesuatu yang lain," terangnya.

"Sepertinya waktu yang tepat untuk melakukannya, maka kita akan lihat di masa depan,” imbuhnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Risno Mawandili)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved