Liga 1

FIFA Bakal Datang ke Indonesia Imbas Kerusuhan di Kanjuruhan, PSSI Was-was Soal Sanksi Berat

Akibat kerusuhan usai laga Arema FC vs Persebaya harus menelan ratusan korban jiwa hingga ratusan jiwa. PSSI menghentikan Liga 1 2022-2023 sementara.

Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Muhammad Israjab
Handover
Akibat kerusuhan usai laga Arema FC vs Persebaya harus menelan ratusan korban jiwa hingga ratusan jiwa. PSSI menghentikan Liga 1 2022-2023 sementara. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang menyisakan pilu mendalam.

Akibat kerusuhan usai laga Arema FC vs Persebaya harus menelan ratusan korban jiwa hingga ratusan jiwa.

Adapun kerusuhan ini terjadi pada Sabtu (1/10/2022) malam, lebih dari 170 orang meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan.

Tragedi ini terjadi usai Arema FC kalah dari tim tamu Persebaya Surabaya dengan skor 2-3, sehingga memicu kerusuhan di dalam stadion.

Dengan adanya kejadian ini menyedot perhatian seluruh antero negeri.

Baca juga: Manajamen Persib Minta Bobotoh Jangan Khawtir Urusan Tiket, Usai Laga Ditunda Lawan Persija

Selain itu PSSI menghentikan Liga 1 2022-2023 selama sepekan ke depan.

Hal ini dilakukan untuk menunggu hasil investigasi yang dikepalai oleh Ketum PSSI, Mochamad Iriawan.

“Dini hari PT LIB dan kita diskusi, Ketum telah memutuskan untuk menghentikan liga selama satu pekan kedepan."

"Tentu akan kita lihat perkembangannya, bila harus dihentikan dan ditambah waktu penghentian, kita akan melihat situasi di hari-hari yang akan datang,” kata Sekjen Yunus Nusi di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Minggu (2/10/2022).

Yunus Nusi membenarkan kejadian ini juga tak luput dari perhatian negara-negara lainnya.

Sekjen PSSI, Yunus Nusi
Sekjen PSSI, Yunus Nusi (PSSI)

Beberapa federasi sepak bola negara lain menanyai hal ini kepadanya, terkait trgadedi Kanjuruhan.

“Media internasional dan FIFA, AFC dan termasuk beberapa federasi yang sudah menghubungi saya tadi malam sampai sekarang, baik mengucapkan bela sungkawa atau menanyakan kejadian tersebut."

"Kejadian tersebut merupakan kejadian yang sangat luar biasa, 100 lebih korban, hampir seperti kejadian yang di Peru dan Ghana,” kata Yunus Nusi.

Baca juga: Nasib Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Terancam, Usai Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Ia pun mengaku was-was pihak FIFA akan memberikan sanksi kepada Indonesia terkait tragedi di Kanjuruhan.

Maka dari itu pihak PSSI menjalin komunikasi dengan FIFA, sembari berharap tak ada hukuman berat.

Apalagi tahun depan Indonesia akan menggelar Piala Dunia U-20 2023.

“Tentu ini jadi atensi semua pihak termasuk PSSI. Kami akan bangun komunikasi dengan PSSI untuk menjelaskan bahwa PSSI, Indonesia agar tidak terdampak sanksi dll."

"Kami harap jangan ambil keputusan yang terlalu terburu-buru. FIFA juga akan berkunjung ke indonesia untuk melihat dan mendengarkan secara jelas kejadian yang terjadi di Kanjuruhan,” terangnya.

Sementara itu Presiden FIFA Gianni Infantino secara resmi memberikan pernyataan resminya.

Terkait tragedi Stadion Kanjuruhan yang diunggahnya di laman resmi FIFA.com, Minggu (2/10/2022) sore WIB.

Baca juga: Benarkah Indonesia Disanksi, Reaksi FIFA hingga Sinyal AFC ke PSSI Usai Tragedi Arema vs Persebaya?

“Dunia sepak bola sedang shock menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia pada akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan,” katanya.

“Ini adalah hari yang gelap bagi semua yang terlibat dalam sepak bola dan sebuah tragedi di luar pemahaman. Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan teman-teman para korban yang kehilangan nyawa setelah insiden tragis ini."

"Bersama FIFA dan komunitas sepak bola global, semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang telah menjadi korban. terluka, bersama rakyat Republik Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Persatuan Sepak Bola Indonesia, dan Liga Sepak Bola Indonesia, pada saat yang sulit ini,” ungkapnya. (*)

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved