Berita Konawe
Bupati Konawe Bakal Langsung Berkunjung di Kawasan Industri Morosi, Usai Didemo Ratusan Buruh
ratusan massa Federasi Serikat Pekerja Nasional atau FKSPN Konawe menggelara unjuk rasa di depan kantor bupati, Senin (3/10/2022).
Penulis: Arman Tosepu | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE - Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa menemui massa aksi buruh.
Saat ratusan massa Federasi Serikat Pekerja Nasional atau FKSPN Konawe menggelara unjuk rasa di depan kantor bupati, Senin (3/10/2022).
Bupati Kery yang tiba-tiba muncul menemui massa aksi buruh itu awalnya mengundang para pengunjuk rasa untuk berdialog langsung dengannya di ruang kerjanya
Bupati Kery langsung memfasilitasi komunikasi melalui sambungan telepon dengan pihak manajemen PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS).
Hal ini setelah dirinya mendengarkan keluhan para pengunjuk rasa.
Baca juga: Ratusan Buruh PT VDNI dan PT OSS Gelar Unjuk Rasa di Kantor Bupati Konawe, Tuntut 9 Hal Ini
"Saya baru bicara, jadi besok pak Sekda dengan DPRD jalan kesana bersama-sama perwakilannya kalian, dijelaskan disana apa tindaklanjutnya," kata Bupati Kery kepada pengunjuk rasa.
Kunjungan bersama ini juga dalam rangka menyikapi aspirasi dari massa aksi buruh FKSPN.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe, Ferdinand Sapan menuturkan, terkait persoalan upah buruh, pihaknya akan memprioritaskan dalam menyelesaikan.
"Apa yang bisa dilakukan Pemerintah Daerah semoga bisa memenuhi harapan oleh kita semua termasuk teman-teman buruh," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, buruh FKSPN Kabupaten Konawe gelar unjuk rasa di Kantor Bupati Konawe, Senin (3/10/2022).
Kedatangan ratusan buruh ini menyampaikan sejumlah aduan terkait perusahaan PT VDNI, PT OSS serta PT CPI yang beroperasi di Kecamatan Morosi.
mereka menuntut beberapa hal terkait tiga perusahaan bidang pertambangan ini.
Baca juga: Cerita Bupati Kery Saiful Konggoasa, Mengaku Pernah Diragukan Saat Pimpin Konawe
Seringnya terjadi tindakan Intimidasi, Diskriminasi kepada karyawan khususnya di PT OSS, PT VDNI, PT CPI.
Seperti PHK sepihak, Surat Peringatan (SP) tidak Jelas, dan pemaksaan Karyawan untuk berserikat.
Lalu terjadinya Kesenjangan Sosial antara karyawan TKA (Cina) dan Karyawan Indonesia.
Seperti, perbedaan gaji dengan Posisi kerja yang sama perlakuan HRD/manajemen perusahaan yang selalu memihak kepada TKA (cina).
(TribunnewsSultra.com/Arman Tosepu)