Rusuh Arema vs Persebaya
Kondisi Stadion Kanjuruhan Saat ini Usai Kerusuhan Arema vs Persebaya, Update Jumlah Korban Penyebab
Berikut kondisi Stadion Kanjuruhan saat ini usai kerusuhan laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, update jumlah korban, penyebab, dan kronologi.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Berikut kondisi Stadion Kanjuruhan saat ini usai kerusuhan laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Update jumlah korban, penyebab, dan kronologi.
Kerusuhan suporter berujung tragedi pada lanjutan kompetisi Liga 1 2022 di stadion yang berlokasi di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur (Jatim), itu terjadi pada Sabtu (1/10/2022) malam.
Pascakerusuhan Arema vs Persebaya yang menyebabkan 129 korban tewas dan 180 orang lainnya menjalani perawatan, kondisi terkini Stadion Kanjuruhan pada Minggu (2/10/2022) berangsur kondusif.
Berdasarkan pantauan wartawan Surya Malang (grup TribunnewsSultra.com), kondisi stadion yang berada di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, tersebut masih ditutup.
Puing-puing bekas kerusuhan yang terjadi usai laga Arema vs Persebaya tersebut masih memenuhi kawasan pelataran hingga bagian dalam lapangan Stadion Kanjuruhan.
Baca juga: PSSI Hentikan Sementara Liga 1 2022 Buntut Tragedi Stadion Kanjuruhan Usai Laga Arema vs Persebaya
Bongkahan batu hingga potongan kayu masih bertebaran, begitupun rongsokan kendaraan yang dirusak.
Petugas kepolisian juga masih berjaga-jaga disekitar lokasi pascakerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang.
Update Jumlah Korban
Berikut update jumlah korban kerusuhan usai laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang.
Korban tewas atau meninggal dunia hingga Minggu (2/10/2022) siang ini bertambah.
Total sebanyak 129 korban meninggal dunia dalam tragedi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang.
Sebelumnya, pihak kepolisian merilis sebanyak 127 korban tewas dalam kerusuhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) malam tersebut.
“Total ada 129 korban yang meninggal dunia,” kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Dirmanto, Minggu (2/10/2022).
Perinciannya, 34 korban tewas di dalam stadion, dan sisanya meninggal dalam perawatan di rumah sakit.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah atau Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menyebutkan 127 korban tewas dan 180 orang lainnya dalam perawatan medis usai tragedi di Stadion Kanjuruhan tersebut.
Baca juga: UPDATE Korban Jiwa Tragedi Kanjuruhan Arema vs Persebaya, Ratusan Meninggal dan 13 Mobil Rusak
“Dalam peristiwa tersebut 127 orang meninggal dunia. 2 di antaranya anggota Polri. Yang meninggal di stadion ada 34, sisanya di rumah sakit saat upaya proses penolongan,” jelasnya.
“Selain itu, 180 orang masih dalam proses perawatan dilakukan upaya penyembuhan,” ujarnya menambahkan dalam rilis di Markas Polres Malang pada Minggu dinihari.
Sementara itu, kerusakan juga menyasar kendaraan yang ada disekitar Stadion Kanjuruhan termasuk kendaraan dinas Polisi.
“Kendaraan yang rusak diserang berjumlah 13 mobil rusak. 10 diantaranya mobil dinas Polri. Sisanya mobil pribadi,” jelasnya
Penyebab dan Kronologi Kerusuhan

Kerusuhan suporter terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10/2022) malam.
Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menjelaskan, kronologi dan dugaan penyebab kerusuhan yang menyebabkan 127 korban tewas usai laga Arema vs Persebaya tersebut.
Penyebab diduga dipicu rasa kekecewaan suporter Arema FC terhadap kekalahan melawan Persebaya Surabaya dengan skor 3-2.
“Selama pertandingan tidak ada masalah. Masalah terjadi ketika usai pertandingan. Penonton kecewa melihat tim Arema FC kalah,” kata Irjen Nico saat rilis di Polres Malang.
“Apalagi ini sebelumnya Arema FC tidak pernah di kandang sendiri melawan Persebaya dalam beberapa tahun terakhir,” jelasnya menambahkan.
Baca juga: Kronologi Kerusuhan Liga 1 Arema FC Vs Persebaya, 127 Tewas hingga Gas Air Mata Petugas Tuai Protes
Nico menambahkan, motif para suporter turun ke lapangan juga dengan maksud berusaha mencari pemain dan official Arema FC.
“Mereka bermaksud menanyakan ke pemain dan official kenapa sampai kalah (melawan Persebaya),” ujarnya.
Tak ingin kejadian kerusuhan meluas, Irjen Nico, menerangkan jika petugas pengamanan kemudian melakukan upaya-upaya pencegahan dan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke lapangan.
Salah satunya dengan menembakkan gas air mata.
“Upaya-upaya pencegahan dilakukan hingga akhirnya dilakukan pelepasan gas air mata. Karena sudah tragis dan sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil,” kata Irjen Nico.
Baca juga: Rizky Billar KDRT, Langkah Tegas Irfan Hakim Bantu Lesti Kejora, Bongkar VC Tahun 2020 Belum Nikah
Penumpukan suporter kemudian memicu berdesakan hingga membuat tragedi maut tersebut terjadi.
Irjen Nico menduga kuat salah satu penyebab jatuhnya korban lantaran kehabisan oksigen akibat berdesakan.
“Suporter keluar di satu titik. Kalau gak salah di pintu 10 atau pintu 12. Disaat proses penumpukan itu terjadi berdesakan sesak napas dan kekurangan oksigen,” jelasnya.
“Tim gabungan sudah melakukan upaya penolongan dan evakuasi ke rumah sakit,” lanjutnya.(*)
(TribunnewsSultra.com/Muhammad Israjab, SuryaMalang.com/Firman Rachmanudin)