Berita Sulawesi Tenggara
Keluhan Pelaku Usaha Pariwisata di Wakatobi, Pendapatan Menurun Gegara Mandeknya Penerbangan
Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara, Belli Harli Tombili menyebut sektor pariwisata paling terdampak tidak adanya jalur penerbangan ke Wakatobi.
Penulis: Laode Ari | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara (Sultra), Belli Harli Tombili menyebut sektor pariwisata paling terdampak tidak adanya jalur penerbangan ke Wakatobi.
Belli mengatakan, dengan tidak beroperasinya maskapai penerbangan membuat para pelaku usaha mengeluhkan penurunan omzet pendapatan dalam beberapa bulan terakhir.
"Kami mendapat informasi dari para pelaku usaha pariwisata di Wakatobi yang mengeluhkan potensi pendapatan mereka hilang karena tidak beroperasinya maskapai Wings Air," ucapnya saat rapat dengan Anggota DPRD Sultra, Rabu (28/9/2022).
Kadis Pariwisata ini bahkan menyebut sudah menerima laporan pendapatan dari sejumlah pelaku usaha sektor pariwisata yang mengalami penurunan drastis dalam dua bulan terakhir.
Seperti pelaku usaha penyedia alat selam sewaan untuk pengunjung, terpaksa harus membatalkan kontrak pihak swasta, karena tidak adanya kunjungan baik wisatawan lokal dan mancanegara.
Baca juga: Tarif Kapal ke Destinasi Wisata Pulau Labengki di Konawe Utara Sulawesi Tenggara
"Jadi ada operator selam di Wakatobi yang selama ini dikontrak oleh PT Virtue Dragon untuk menyediakan alat selam," ucap Belli.
"Karena hampir setiap bulan, karyawannya di bawah berlibur di Wakatobi. Namun dengan tidak adanya penerbangan, kontrak senilai miliaran rupiah batal semua," jelasnya menambahkan.
Kata dia, dengan terdampak sektor pariwista ini, pihaknya terus berupaya agar penerbangan ke Wakatobi kembali beroperasi dan menaikan kunjungan para wisatawan.
Belli menjelaskan, meski pembahasan penerbangan ke Wakatobi dengan mekanisme subsidi ke maskapai Wings Air belum menemui titik temu.
Namun, Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara tetap berupaya agar operasi penerbangan dengan dana subdisi tetap berjalan.
Baca juga: Wakatobi dan Konawe Selatan Jadi Basis Perfilman dan Kriya, Usaha Dispar Sultra Dorong Desa Wisata
Dia mengatakan, sesuai dengan hasil rapat tim anggaran Pemprov Sultra bersama pihak Lion Group perusahaan Wings Air disepakati pemerintah akan menyediakan dana Rp1,5 miliar.
Dana ini untuk membantu operasional Wings Air yang menurun karena dampak kenaikan harga bahan bakar pesawat dan dana tersebut sudah dianggarkan di APBD Perubahan Sultra 2022.
"Harapan saya anggaran subsidi Rp1,5 miliar tetap dianggarkan agar penerbangan ke Wakatobi kembali beroperasi," ucap Belli Harli Tombili.
Menurutnya, penerbangan ke Wakatobi harus kembali dioptimalkan karena wilayah tersebut masuk dalam 10 besar Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) tujuan destinasi wisata di Indonesia.
"Karena untuk pulau Sulawesi hanya ada dua daerah tujuan wisata strategis nasional yakitu Bunaken, dan Wakatobi," tuturnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)
keluhan
pelaku usaha
pariwisata
Wakatobi
pendapatan
menurun
penerbangan
Sulawesi Tenggara
Sultra
Dinas Pariwisata
Belli Harli Tombili
Berita Sulawesi Tenggara
Berita Sultra
Pemprov Sultra Mau Beli Pesawat untuk Penerbangan Sulawesi Tenggara, Gubernur Pastikan Rute Wakatobi |
![]() |
---|
Hugua Sebut DPRD dan Pemda Belum Klop Soal Dana Subsidi Penerbangan di Wakatobi Sulawesi Tenggara |
![]() |
---|
Pemprov Sultra Masih Hitung-hitungan Dana Subsidi Operasional Penerbangan Wings Air Rute Wakatobi |
![]() |
---|
DPRD Wakatobi Minta Pemkab Segera Ajukan Pembahasan Anggaran Subsidi Penerbangan Wings Air |
![]() |
---|
Kepala Dinas Pariwisata Sultra Sebut Penerbangan ke Wakatobi Dibuka Lagi Paling Lambat Oktober 2022 |
![]() |
---|