Berita Sulawesi Tenggara
Bank Sultra Optimis Capai Modal Inti Rp3 Triliun pada 2024, Catat PPh Tertinggi di Sulawesi Tenggara
PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara (Bank Sultra) optimis bisa tumbuh dan berkembang untuk memenuhi modal inti sebesar Rp3 triliun.
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara (Bank Sultra) optimis bisa tumbuh dan berkembang untuk memenuhi modal inti sebesar Rp3 triliun.
Bank Sultra merupakan bank milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan 17 Kabupaten/Kota se-Sultra berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi dalam mendukung roda perekonomian.
Direktur Utama Bank Sultra, Abdul Latif mengatakan capaian tersebut melalui catatan kinerja sepanjang tahun 2021.
"Sebagaimana diketahui total aset Bank Sultra untuk tahun 2021 meningkat Rp1,5 triliun (13,77 persen) dari posisi Rp10,5 triliun tahun 2020 menjadi Rp12 triliun tahun 2021," ungkapnya, Sabtu (3/9/2022).
Selain itu, pencapaian dana pihak ketiga tumbuh sebesar Rp1,9 triliun (22,61 persen) disusul pertumbuhan kredit yang meningkat sebesar Rp667 miliar (9,52 persen).
Baca juga: Bank Sultra Launching Kartu Debit dan Mobile Banking 23 Juli 2022, Tingkatkan Layanan ke Nasabah
Laba operasional berhasil meningkat sebesar Rp22 miliar (6,4 persen) dibandingkan posisi laba operasional tahun buku 2020 atau mencapai Rp363 miliar.
Kata dia, capaian angka ini menjadi gambaran positif bagi masyarakat dan investor terhadap kinerja Bank Sultra.
"Strategi untuk menopang laju pertumbuhan bisnis telah kami rencanakan menghadapi berbagai situasi. Seluruh aktivitas bisnis kami jalani selaras dengan semangat peningkatan kualitas pelayanan," katanya.
"Ini menjadi komitmen dalam mengoptimalisasi potensi pertumbuhan usaha di samping mewujudkan pertumbuhan ekonomi daerah mendukung percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional," tambahnya.
Abdul Latif menuturkan dari sisi pengembangan layanan pada tahun 2022, Bank Sultra telah melengkapi layanannya dengan Mobile Banking dan Kartu Debit.
Baca juga: Nasabah Bank Sultra Kini Dapat Menikmati Layanan Kartu Debit untuk Pembayaran Non Tunai
Ini salah satu penerapan stretegi bisnis agar bisnis tetap ekspansif demi mengakselerasi target serta menjaga ritme usaha agar terus berkontribusi terhadap perekonomian regional maupun nasional.
Selain itu, pada 2021 Bank Sultra telah memberikan kontribusi kepada negara dengan meyetorkan PPh sebesar Rp80,6 miliar atau 4,47 persen dari target setoran pajak tahun 2021.
Kontribusi Pajak Penghasilan ini menjadikan Bank Sultra sebagai lembaga pembayar PPh tertinggi di Sulawesi Tenggara.
"Untuk diketahui bank yang memiliki misi mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah atau PAD telah menyalurkan dividen sebesar Rp181 miliar pada tahun 2022," jelasnya.
Lebih lanjut, penyaluran tersebut lebih dari 50 persen laba yang dihasilkan oleh Bank Sultra dikembalikan kepada daerah dalam bentuk dividen.
Baca juga: Gedung Baru Bank Sultra di Konawe Utara Diresmikan Gubernur Sultra Ali Mazi
Abdul Latif berharap dividen yang dibayarkan tahun ini dapat dianggarkan kembali oleh seluruh pemegang saham dalam APBD/APBDP untuk menjadi setoran modal kepada Bank Sultra.
Sehingga, bank bisa memenuhi amanah OJK sesuai POJK Nomor 12/POJK.03/2020 tanggal 16 Maret 2020 tentang Konsolidasi Bank Umum, mewajibkan memiliki modal inti Rp3 triliun pada 31 Desember 2024.
Abdul Latif menambahkan berdasarkan data terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), masih terdapat 12 BPD yang belum memiliki modal inti minimum Rp3 triliun per Juli 2022 termasuk Bank Sultra.
"Untuk itu, Direksi dan Komisaris Bank Sultra telah menyusun beberapa alternatif guna mencapai target modal inti Rp3 triliun pada tahun 2024," paparnya.
Kata dia, alternatif tersebut yakni membagi target setoran modal kepada 18 pemegang saham Bank Sultra dan atau membentuk Kelompok Usaha Bank (KUB).
Baca juga: Gubernur Ali Mazi Resmikan Drive Thru Bank Sultra, Pesan Layanan Dapat Menyentuh Masyarakat Pelosok
“Jadi melalui dukungan seluruh pemegang saham target Rp3 triliun pada Desember 2024 InsyaAllah akan kami penuhi," ujarnya.
"Sehingga, dengan modal yang kuat tentu dapat memberikan ruang ekspansi kredit sekaligus mengantisipasi setiap ancaman risiko yang dihadapi bank," pungkas Abdul Latif. (*)
(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)