Aplikasi Cuti Online, Solusi Pengelolaan Cuti secara Otomatis
Dalam dunia pekerjaan, ada berbagai macam jenis cuti, mulai dari cuti sakit, cuti tahunan, cuti melahirkan, dan cuti pengasuhan anak.
Penulis: Husni Husein | Editor: Amalia Purnama Sari
Biarkan rekan setim mengambil keputusan sendiri tentang pembagian jobdesk mereka selama Anda cuti. Dengan begitu, ketika kembali dari liburan, Anda tidak langsung diberondong dengan pekerjaan segunung.
3. Berikan pemberitahuan
Selain memberitahu atasan dan rekan kerja, Anda juga harus memberitahu klien atau pihak eksternal terkait saat akan berlibur.
Anda bisa menginfokan cuti satu bulan sebelumnya, sehingga jika ada masalah akan bisa diselesaikan sebelum liburan.
Don’t
1. Memeriksa pekerjaan
Saat sedang mengambil cuti, jangan sampai tergoda untuk membuka email atau membuka obrolan grup kerja.
Apa gunanya liburan jika masih mengecek pekerjaan? Singkirkan gadget dan cukup nikmati liburan Anda!
2. Mengambil hutang
Pantangan kedua saat akan liburan tentu saja jangan mengambil hutang. Berhutang hanya untuk liburan justru akan membuat Anda semakin stres saat kembali bekerja.
Anda tidak perlu pergi ke Maladewa atau Hollywood untuk menikmati hari libur. Dengan pergi ke taman atau pantai terdekat itu sudah cukup untuk menikmati waktu luang liburan.
3. Menggunakan waktu liburan untuk hal lain
Anda harus menggunakan waktu liburan dengan baik. Jangan sampai kesempatan ini tertunda hanya karena melakukan hal lain seperti bersih-bersih rumah.
Memang ini adalah hal penting, tetapi Anda bisa menundanya saat punya kesempatan liburan weekend atau hari lainnya.
Mekanisme pengajuan cuti
Apabila Anda sudah memahami hal apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat vakansi, maka kini saatnya untuk menentukan waktunya.
Sebelum mengambil cuti tahunan, karyawan biasanya harus pergi ke departemen Human Resource Development (HRD) dan menanyakan apakah dapat mengambil cuti tahunan.
Proses pengambilan cuti tahunan itu bisa menjadi proses yang melelahkan. Belum lagi, HRD harus memeriksa apakah Anda masih memiliki hak cuti tahunan.
Tak hanya itu, HRD juga harus mengkonfirmasi pengajuan cuti Anda dengan manajer terkait tanggung jawab pekerjaan apakah dapat atau tidak ditangani oleh tim Anda.
Sebagai HRD, pekerjaan tersebut memang bisa menjadi rumit. Apalagi jika menemukan banyak kotak masuk email yang diisi dengan beberapa permintaan cuti dari karyawan.
Biasanya, staf HRD menggunakan spreadsheet untuk memeriksa saldo cuti setiap karyawan. Hal ini juga dirasa dapat membuang banyak waktu.