"Kebohongan Psikopat Kwat Ma'ruf Tidak Menjual", Akan Beratkan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi?
Pengacara keluarga Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak: kebohongan psikopat Kwat Ma'ruf tak menjual, akan beratkan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Penulis: Rheymeldi Ramadan Wijaya | Editor: Risno Mawandili
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Tersangka kasus Brigadir Joshua, Putri Candrawathi menjalani pemeriksaan selama 12 jam di Bareskrim Polri, sejak Jumat (27/8/2022) hingga Sabtu dini hari WIB.
Kejujuran istri Irjen Ferdy Sambo tersebut sangat diharapkan, namun penyidik menghentikan sementara pemeriksaan karena alasan kesehatan.
Kesimpulan semantara pengakuan Putri menguatkan cerita Kwat Maruf (Kwat Ma'ruf) soal kekerasan seksual.
“Ibu PC juga menjelaskan dalam pemeriksaan bahwa beliau adalah korban tindakan asusila atau kekerasan seksual dalam perkara ini, itu dalam BAP disampaikan seperti itu.” ujar pengacara Putri, Arman Hanis, Sabtu (27/8/2022) dini hari.
Baca juga: Detik-detik Putri Candrawathi Diperiksa Perdana, Istri Ferdy Sambo Kejar-kejaran dengan Awak Media
Baca juga: Ferdy Sambo Belum Minta Maaf ke Brigadir J, Keluarga Korban: Tak Masalah yang Penting Dihukum
Kwat Maruf dalam keterangannya yang disampaikan sebelum Putri Candrawathi, bahwa terjadi bopong-membopong di Magelang.
Di rumah Ferdy Sambo tersebut, menurut Kwat Maruf, Joshua hendak membopong Putri yang terbaring di sofa lantai satu depan televisi. Peristiwa ini terjadi pada 4 Juli 2022.
Dalam itu pula, Kwat Maruf menambahkan, bahwa Joshua kedapatan mengendap-endap dari lantai dua arah kamar istri Ferdy Sambo.
Menurut Kuasa hukum keluarga Brigadir Joshua, Martin Lukas Simanjuntak, keterangan Kwat Ma'ruf sulit diterima akal sehat.
Terlebih peristiwa tanggal 4 yang saat itu, menurut pengakuan Kwat Maruf, ada Bharada E dan Bripka Riki Rizal di lantai satu tersebut.
Butuh keberanian luara bisa untuk tindakan membopong istri jenderal bintang dua tersebut.
"Jadi Kwat (Ma'ruf) yang seorang psikopat ini bilang bahwa Joshua menggendong ibu tanggal 4, lalu tanggal 7 katanya ada di kamar. Orang mana yang sudah digendong masih mau berduaan dikamar. Itu kejanggalan pertama," ujar Martin saat berbicara kepada Kapar Petang TVOne, sebagaiman dikutip TribunnewsSultra.com dari kanal YouTube TVOne pada Jumat (27/8/2022).
"(Kejanggalan) yang kedua, Joshua itu sampai nyetrika pakaiannya anak-anaknya Putri (Candrawathi), sampai segitu dipercayanya. Jadi itu semua omong kosong," tambahnya.
Menurut Martin, seharusnya Putri Candrawathi memberikan keterangan yang jujuri kepada kepolisian karena hanya itu satu-satnya cara agar hukuman diringannkan.
Jika mengikuti cerita Kwat Maruf, maka hukuman akan semakin berat bari Putri dan Ferdy Sambo.
"Kita buktikan nanti dipersidangan, apakah hal tersebut, ataupun skema mereka ini nanti akan terbukti meringankan atau justru malah memberatkan. Saya yakin sebaliknya, justru akan memberatkan," tegas Martin.
"Apalagi kata-kata tersebut ya, mengatakan tentang kekerasan seksual yang dilakukan anak muda kepada orangtua, lalu udah gitu istri jenderal pula, itu ngak ngejual, ngak ngegigit di publik. Jadi percuma, ngak akan dapat simpati publik yang ada malah dapat hujatan. Dan itu juga kebohongan," imbuhnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Reymeldy Ramadhan)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/Kasus-Brigadir-Joshua-27-Agustus-2022.jpg)