9 Jenis Bahan Dapur yang Bisa Jadi Obat Sakit Migrain, Nyeri Otot, hingga Ganguan Kecemasan
Cabai rawit, jahe, kunyit, kelabat atau Fenugreek, hingga Mint dapat dijadikan obat sakit sebagai alternatif sebelum membeli obat dengan resep dokter.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Anda dapat memanfaatkan bumbu dapur sebagai obat sejumlah gejala penyakit yang keluhannya dirasa masih bertaraf ringan sehingga belum perlu pergi ke dokter atau minum obat.
Bumbu atau bahan masakan di dapur rumah yang bisa Anda jadikan obat sakit kepala migrain ataupun pencernaan antara lain seperti cabai rawit, jahe, kunyit, hingga kelabat.
9 Bahan Dapur yang Bisa Dijadikan Obat Sakit
Dilansir TribunnewsSultra.com dari Healthline, berikut 9 jenis bahan atau bumbu dapur yang dapat Anda manfaatkan sebagai obat sakit:
1. Cabai Rawit untuk Rasa Sakit dan Nyeri
Komponen aktif cabai rawit telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional dan perlahan-lahan menjadi lebih diterima di luar homeopati.
Capsaicin adalah bahan topikal yang populer untuk mengatasi rasa sakit dengan menyebabkan area kulit menjadi panas, sebelum akhirnya mati rasa.
Baca juga: 5 Obat Sakit Kepala Migrain dari Bahan Alami yang Bisa Ditemukan di Rumah: Jahe hingga Kafein
2. Kunyit untuk Nyeri dan Peradangan
Dalam satu penelitian, konsumsi kurkumin pada kunyit bisa membantu mengurangi rasa nyeri radang sendi.
Studi lain mendukung klaim tersebut dengan mencatat bahwa ekstrak kunyit sama efektifnya dengan ibuprofen untuk mengobati rasa sakit pada pasien dengan osteoarthritis lutut.
3. Minyak Kayu Putih untuk Menghilangkan Rasa sakit
Minyak kayu putih terbukti dapat meredakan nyeri tubuh bahkan setelah terhirup.
Baca juga: 15 Jenis Obat Sakit Perut dari Bahan Alami hingga Kimia, Mana yang Cocok Buatmu?
4. Mint untuk Nyeri Otot dan Pencernaan
Memanfaatkan Metil salisilat bisa terasa seperti "luka bakar" yang dingin sebelum efek mati rasa terjadi sehingga membantu mengatasi nyeri sendi dan otot.
Jenis mint lain yang biasa digunakan dalam pengobatan tradisional ialah peppermint.
Peppermint telah terbukti sangat efektif dalam membantu mengobati gejala sindrom iritasi usus besar (IBS).
Studi menunjukkan bahwa bersama dengan serat, peppermint membantu mengurangi kejang, serta diare dan sakit perut yang terkait dengan IBS.
Peppermint mengaktifkan saluran anti-nyeri di usus besar, yang mengurangi nyeri inflamasi di saluran pencernaan.
Kapsul atau teh minyak peppermint juga dapat membantu mengatasi sakit kepala, pilek, dan ketidaknyamanan tubuh lainnya.
Baca juga: 6 Jenis Obat Sakit Gigi yang Dapat Dibeli Tanpa Resep Dokter
5. Makanan Kaya Magnesium untuk Segala Gejala
Merasakan nyeri otot? Kelelahan? Sering terkena serangan migrain?Mungkin Anda kekurangan magnesium.
Bayam, almond, alpukat, dan bahkan cokelat hitam semuanya kaya akan magnesium.
Anda tidak perlu suplemen untuk mengobati kekurangan magnesium.
Dalam hal suasana hati, magnesium juga dapat membantu.
Magnesium bekerja dengan sistem saraf parasimpatis, yang membuat Anda tetap tenang dan rileks.
Ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan kaya magnesium dapat membantu meredakan stres.
Baca juga: 7 Macam Obat Alegi yang Dijual di Apotek, Mengobati Kulit Gatal Karena Makanan hingga Ruam
6. Fenugreek atau Kelabat untuk Menyusui
Rempah-rempah yang mirip dengan cengkeh ini memiliki beberapa kegunaan obat.
Teh fenugreek dapat membantu produksi ASI pada ibu menyusui.
Untuk orang yang mengalami bagus untuk membantu mengencangkan tinja.
Jika Anda sedang sembelit atau diare, konsumsi fenugreek bisa membantu.
Sebagai suplemen, fenugreek juga telah ditemukan untuk menurunkan gula darah sehingga populer bagi penderita diabetes.
Tingginya serat pada fenugreek dapat membantu meningkatkan fungsi insulin.
Baca juga: Sembuhkan Sakit Kepala tanpa Obat dengan 5 Cara Ini: Bisa Juga dengan Minum Kafein
7. Lavender untuk Migrain dan Kecemasan
Serangan migrain, sakit kepala, kecemasan, dan merasa stres? Menghirup aroma lavender dapat membantu dengan itu.
Studi menunjukkan bahwa lavender membantu mengatasi migrain, menurunkan kecemasan atau kegelisahan, serta masalah memori saat stres dan tidur.
Minum teh lavender adalah salah satu cara untuk mengurangi kecemasan serta menenangkan pikiran dan tubuh.
Selain itu, suatu studi juga menemukan bahwa dalam kombinasi dengan sage dan mawar, lavender sangat membantu dalam meredakan gejala sindrom pramenstruasi (PMS).
Baca juga: Punya Anti-inflamasi, Simak 4 Manfaat Sehat Daun Kelor: Cegah Kanker hingga Efek Samping Obat TBC
8. Jamur Shiitake untuk Hidup Panjang
Lentinan, juga dikenal sebagai AHCC atau senyawa berkorelasi heksosa aktif, adalah ekstrak jamur shiitake.
Ini mempromosikan efek antioksidan dan anti-inflamasi pada tingkat sel.
Sebuah studi menunjukkan bahwa AHCC dapat membantu menghambat sel kanker payudara.
Adapun dalam nteraksinya dengan sistem kekebalan dapat membantu melawan kanker dengan meningkatkan sistem kekebalan yang dilemahkan kemo.
Baca juga: 5 Manfaat Hebat Konsumsi Buah Naga: Hilangkan Ketombe, Jerawat, hingga Jadi Obat Demam Berdarah
9. Jahe untuk Rasa Sakit dan Mual
Jahe biasa digunakan ketika Anda sedang pilek, sakit tenggorokan, atau mengalami morning sickness dan mual.
Untuk diketahui bahwa jahe juga efektif sebagai antiinflamasi.
Ini memblokir pembentukan jenis senyawa inflamasi tertentu dan memecah peradangan melalui antioksidan yang berinteraksi dengan keasaman dalam cairan di antara sendi.
Efek anti-inflamasi jahe datang tanpa risiko obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).
(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)