Berita Sulawesi Tenggara
Pengamat Ekonomi Sultra: Hadirnya Minyakita Jadi Upaya Pemerintah Pulihkan Inflasi Minyak Goreng
Minyak Goreng Kemasan Rakyat dengan merek Minyakita, resmi diluncurkan di pasaran sejak awal bulan ini, tepatnya pada Rabu (6/7/2022).
Penulis: Mukhtar Kamal | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Minyak Goreng Kemasan Rakyat dengan merek Minyakita, resmi diluncurkan di pasaran sejak awal bulan ini, tepatnya pada Rabu (6/7/2022).
Pengamat Ekonomi Sulawesi Tenggara (Sultra), Dr Syamsir Nur mengatakan Minyakita ini upaya pemerintah menangani inflasi minyak goreng yang terjadi saat ini.
"Saya kira kebijakan itu mempunyai implikasi yang baik terutama pada kebutuhan minyak goreng di tengah masyarakat," katanya pada Jumat (15/7/2022).
Namun, Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Kendari ini menuturkan kebijakan tersebut juga harus dibarengi dengan peran pemerintah daerah yang aktif.
Kata dia, kemasan tersebut harus benar-benar menyeluruh hingga ke pelosok daerah agar harganya tetap stabil.
Baca juga: Demi Minyak Goreng Curah Warga Baubau Rela Antre Sejak Pagi hingga Bawa Jerigen, Padati Pasar Wameo
"Harus tersuplai ke semua daerah tapi kalau suplainya terganggu, maka akan mempengaruhi kenaikan harga," ujarnya.
Dr Syamsir Nur menerangkan penerapannya di Sultra pun seyogyanya cukup diperhitungkan karena pasokan kelapa yang menjadi bahan Minyakita melimpah di Bumi Anoa.
"Saya kira kalau secara teori suplai kebutuhan pokok kita banyak di pasar maka tentu itu akan menurunkan harga," tuturnya.
"Kalau itu terjadi, maka akan terjadi kestabilan harga dan pasokan terhadap kebutuhan minyak goreng di Sulawesi Tenggara," tambah Akademisi Universitas Halu Oleo atau UHO Kendari ini.
Ia mengungkapkan, menjadi kendala ialah pengembangan industri yang harus jadi perhatian lebih pemerintah daerah Sulawesi Tenggara.
Baca juga: Minyak Goreng Curah di Pasar Wameo Baubau Seharga Rp15.000 per Kilogram Dilaunching Pemkot dan Bulog
"Jadi, pemerintah daerah harus mengembangkan industri. Untuk potensi kelapa cukup banyak, tetapi problemnya soal industri," ucapnya.
"Kita patut apresiasi karena kebutuhan minyak goreng kita semakin bertambah dengan laju pertumbuhan penduduk," imbuhnya.
Seperti dikutip TribunnewsSultra.com, dari Tribunnews.com sebelumnya Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, telah memastikan MinyaKita akan diluncurkan dengan harga jual Rp14.000 per liter.
Ia memastikan Minyakita aman lantaran sudah sesuai Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Nantinya, Minyakita akan disalurkan melalui berbagai mitra Kementerian Perdagangan agar distribusi rata sampai ke tangan konsumen.
Baca juga: Fortifikasi Minyak Goreng, Garam, Terigu Jadi Solusi Cegah Stunting, BPOM Kendari Awasi Mutu Produk
"Jadi dengan adanya Minyak Goreng Rakyat Kemasan ini akan mempermudah proses distribusi, menjaga kebersihan sampai ke tangan konsumen," ujarnya.
"Minyakita ini akan disalurkan melalui berbagai mitra dari Kemendag, dengan harapan dapat tersalurkan dengan baik serta tetap dengan harga terjangkau yaitu Rp14.000,” tutupnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Husni Husein)
Pengamat Ekonomi Sulawesi Tenggara Sebut Redenominasi Dapat Memperkuat Nilai Tukar Rupiah |
![]() |
---|
Sosok Dr Syamsir Nur, Terpilih Ketua ISEI Sulawesi Tenggara 2022-2025, Kurban Jadi Visi Pertama |
![]() |
---|
Pengamat Ekonomi Sebut Aplikasi MyPertamina Belum Bisa Diterapkan di Sultra, Apa Alasannya? |
![]() |
---|
Kata Pengamat Soal Dampak Wings Air Stop Penerbangan Kendari ke Wakatobi terhadap Sektor Pariwisata |
![]() |
---|
Pengamat Ekonomi: Larangan Ekspor Minyak Goreng & CPO Bisa Turunkan Harga tapi Berisiko Ini |
![]() |
---|