Liga 1

Striker Persija Michael Krmencik Disentil Pemain Muda Torino, Sebut Bahasanya Mengkhawatirkan

Michael Krmencik bomber anyar yang baru didatangkan Persija Jakarta mendapat kritikan. Adapun kritikan ini datang dari pemain Torino David Zima

Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Muhammad Israjab
Handover
KOLASE FOTO - Michael Krmencik bomber asing Persija yang disindir bek muda Republik Ceko David Zima yang membela Torino di Serie A Italia 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Baru-baru ini Michael Krmencik bomber anyar yang baru didatangkan Persija Jakarta mendapat kritikan.

Kritikan untuk Michael Krmencik ini muncul bukan soal permainannya di lapangan.

Sebab ia bersama Persija baru akan melakoni debut di hadapan publik Jakmania 16 Juli 2022 mendatang saat uji coba dengan RANS Nusantara FC, jelang Liga 1.

Michael Krmencik pun disentil rekan senegaranya yang juga berasal dari Ceko yang bernama David Zima.

Baca juga: Michael Krmencik Sudah Debut di Persija Cetak Satu Gol, Siap Hadapi RANS Nusantara FC Laga Uji Coba

David Zima juga diektahui adalah eks pemain dari Slavia Praha klub yang pernah dibela Krmencik dan Ondrej Kudela.

Buka soal gaya main dari Krmencik yang disentil David Zima.

Melainkan tutur katanya yang dinilai Bahasa Inggrisnya yang belum fasih.

Dilansir dari iDNES, ia menilai saat Michael Krmencik diwawancara pihak Persija ia menyebut cara bicara pemain berkepala plontos ini mengkhawatirkan.

“Sekolah penting secara umum, ketika Anda meraih kesuksesan dalam karir sepakbola. Saya belum lama ini melihat wawancara Michael Krmencik di Jakarta, dan itu mengkhawatirkan tentang bagaimana (cara berbicara) tidak seperti menggunakan bahasa Inggris,” ucap 21 tahun ini.

Pemain yang saat ini membela klub Serie A Torino menyebut penting menguasai pelajaran bahasa saat duduk di bangku sekolah.

Sosok David Zima pemain Torino yang mengkritik Bahasa Inggris Pemain Persija Michael Krmencik
Sosok David Zima pemain Torino yang mengkritik Bahasa Inggris Pemain Persija Michael Krmencik (Handover)

David Zima menguasai bahasa asing sangat penting bagi pesepakbola profesional.

Saat menonton tayangan Youtube Persija, bahkan Zina menyatakan Krmencik kesulitan menyampaikan kalimat.

“Saya selalu berusaha untuk mendapatkan minimal nilai rata-rata. Nilai tidak penting dibandingkan pengetahuan umum dan bahasa. Anda tidak perlu harus menjadi ahli nuklir,” ucapnya.

Laporan iDNES menyatakan David Zima adalah sebuah fenomena.

Baca juga: Jadi Pelatih Fisik Persija, Paul Keenan: Semua Sudah Terorganisasi dengan Baik sebelum Saya Datang

Dia adalah pesepakbola berbakat asal Ceko.

Hanya dua setengah tahun di klub kasta ketiga Ceko Olomouc, setelah itu Slavia Praha membelipemain ini.

Atas bakatnya itu, David Zima telah merasakan bermain bersama Timnas Ceko.

Dalam satu setengah tahun, ia memenangkan dua gelar dan ditransfer ke salah satu kompetisi terbaik di dunia.

Ia telah menyelesaikan musim pertamanya bersama Torino FC di Serie A Italia.

"Pemain di negara lain mencari jumlah yang jauh lebih besar dan lebih tidak masuk akal, secara pribadi saya belum menghasilkan apa-apa, tidak ada yang istimewa," katanya.

Pada usia 21 tahun, dia adalah anggota reguler tim nasional Ceko, dia berbicara bahasa Inggris, Jerman dan Italia.

David Zima pernah berseragam Slavia Praha yang juga tim yang pernah dibela dua pemain Persija Ondrej Kudela dan Michael Krmencik
David Zima pernah berseragam Slavia Praha yang juga tim yang pernah dibela dua pemain Persija Ondrej Kudela dan Michael Krmencik (Handover)

Hanya cerita film yang membuktikan bahwa ada jalan yang berbeda untuk sukses.

"Saya tidak pernah bermimpi bermain sepak bola ketika saya masih muda, tetapi saya selalu ingin mencapai sesuatu dalam hidup. Tidak masalah apakah itu di sepak bola, di sekolah, atau di lapangan kerja," jelasnya dalam podcast iDNES.cz Z voleje.

Calon bintang Republik Ceko itu juga membicarakan peluangnya bersama tim nasional. Zima mengaku merasa cocok dengan skema tiga bek yang dianut pelatih Jaroslav Silhavy.

“Keuntungan dari skema tiga pemain bertahan adalah Anda akan merasa lebih dekat, terutama ketika menghadapi tim yang memiliki kualitas bagus.

"Itu juga sangat bagus saat menyerang, karena Anda masih bisa menyisakan dua pemain bertahan di lini belakang. Saya lebih suka itu dibandingkan empat bek,” ungkapnya.

Bersama Torino di musim lalu ia telah mencatatkan 20 laga. Pemain ini berposisi sebagai bek tenga. Seperti posisi seniornya yang saat ini di Persija Ondrej Kudela.

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved