Pejabat Sultra Lempar Uang di Butur

Apa Itu Tradisi Pasali hingga Pikoelaliwu yang Dikaitkan Aksi Sawer Uang Gubernur Sultra cs di Butur

Apa itu tradisi Pasali hingga tradisi Pikoelaliwu yang dikait-kaitkan aksi sawer uang Gubernur Sultra Ali Mazi cs.

Penulis: Sitti Nurmalasari | Editor: Aqsa
kolase foto (handover)
Apa itu tradisi Pasali hingga tradisi Pikoelaliwu yang dikait-kaitkan aksi sawer uang Gubernur Sultra Ali Mazi cs. Dalam video viral di media sosial (medsos), sejumlah pejabat di Sulawesi Tenggara (Sultra) pun melakukan aksi serupa yakni Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh dan Bupati Buton Utara (Butur) Ridwan Zakaria. 

Weano boba yang berarti bahwa masyarakat Pasar Wajo memperlihatkan para generasi penerus.

Rondhono ta’dea yang berarti manifestasi dari keseimbangan manusia dalam berinteraksi dengan alam sekitar.

Selain itu, Ponare memiliki makna bahwa di dalam kehidupan itu masyarakat harus berjuang, bekerja keras dan tantangan dalam menghadapi sebuah tantangan dalam tahun yang akan datang.

Tak disebutkan secara rinci prosesi bagi-bagi uang dalam rangkaian tradisi adat berdasarkan hasil penelitian tersebut.

Sedangkan, Kadis Kominfo Sultra Ridwan Badallah dalam pernyataan tertulisnya menyebut tradisi Pikoelaliwu biasa dilakukan pada pesta adat masyarakat Buton.

Dimulai dengan tradisi Picundupia dilanjutkan ganda-ganda dan lelo uang sebagai ungkapan rasa syukur.

Lelo uang itulah, kata Ridwan, yang dapat diartikan dengan melempar uang pada pesta rakyat tersebut.

“Lelo uang ini diartikan dengan melempar uang pada pesta rakyat,” katanya.

Jadi inti dari aksi Gubernur Sultra, Ketua DPRD Sultra, Bupati Butur, dan sejumlah pejabat itu sawer uang dalam HUT Butur, kata Ridwan, laiknya tradisi dalam pesta adat Pikeolaliwu tersebut.(*)

(TribunnewsSultra.com/Sitti Nurmalasari)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved