Profil Andrew Kalaweit, Tarzan Indonesia Berusia 18 Tahun yang Tidak Kabur saat Bertemu Harimau

Simak profil Andrew Kalaweit, tarzan Indonesia yang tidak kabur saat melihat Harimau.

Editor: Risno Mawandili
Istimewa
KOLASE FOTO - Simak profil Andrew Kalaweit, Tarzan Indonesia yang tidak kabur saat melihat Harimau. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Simak profil Andrew Kalaweit, Tarzan Indonesia yang tidak kabur saat melihat Harimau.

Andrew Kalaweit kembali menjadi sorotan setelah hadir di podcast Close the Door Deddy Corbuzier.

Ia menceritakan pengalamannya selama hidup bak tarzan di belantara hutan Kalimantan, Indonesia.

Ia bahkan pernah mencoba mencoba tinggal sendirian selama 24 jam di tengah belantara hutan Borneo.

Sosok berdara campuran Prancis dan Dayak ini sebenarnya sudah tak asing bagi publik yang menyukai kelestarian alam, terlebih yang mengikuti kanal Youtube Andrew Kalaweit.

Baca juga: Fakta dan Profil Taylor Swift yang Dapat Gelar Doktor Kehormatan dari NYU, Namanya Jadi Mata Kuliah

Subscriber kanal Youtube Andrew Kalaweit telah mencapai 1,06 jt.

Kanal Youtube tersebut menyajikan video petualangan Andrew Kalaweit  di hutan Kalimantan.

Baruru ini Andrew Kalaweit membagikan tips menghadapi Harimau Lewat kanal Youtube Close the Door Deddy Corbuzie.

Menurutnya, seseorang tak harus kabur ketika melihat binatang buas tersebut.

Sebaliknya, seseorang harus membusungkan dada dengan seolah-olah menyerang binatang buas tersebut.

Andrew Kalaweit 1, 20 Mei 2022
Simak profil Andrew Kalaweit.

"Kita lihat harimau dari jauh, jangan pernah kabur," ujarnya dikutip TribunnewsSultra.com dari video di kanal Youtube Deddy Corbuzier yang tayang pada Kamis (19/5/2022).

"Kita lari ke dia karena kita harus tahu lawan kita sama takutnya sama kita," sambungnya.

Mendengar hal itu, Deddy Corbuzier pun menyela dan tak yakin dengan solusi dari Andrew Kalaweit.

"Tunggu, tunggu. Lu ngajarin gua nih yang bener atau enggak? Bukan prank, kan? Nanti suatu saat, gua lagi di hutan ada macan gua kejar, gua dimakan," balas Deddy Corbuzier.

Melanjutkan pejalasannya, Andrew Kalaweit mengatakan bahwa harimau memiliki insting bertahan sehingga tidak akan menyerang manusia tiba-tiba.

Baca juga: Profil dan Sosok Pemain Anyar RANS Cilegon FC Gerard Artigas, Sandi Sute Sudah Bergabung?

"Enggak ada untungnya, apa untungnya? Tapi kalau kaget juga dia kan kayak 'eh'. Dia tahu untung dan resikonya enggak sebanding," sambungnya.

Profil Andrew Kalaweit

Berikut ini adalah profil Andrew Kalaweit, remaja yang tinggal di belantara hutan Kalimatan.

Andrew Kalaweit merupakan seorang pegiat lingkungan muda. Ia sukses membagikan pengalaman hidupnya di hutan Borneo.

Andrew Kalaweit bernama lengkap Andrew Ananda Brule. Merupak peranakan Prancis-Dayak yang saat ini bersusia 18 tahun.

Andrew Kalaweit 2, 20 Mei 2022
KOLASE FOTO - Andrew Kalaweit bersama keluarganya hidup di tengah hutan Kalimantan.

Dikutip dari Sripoku.com Andrew Kalaweit merupakan putra pertama dari Aurelien Francis Brule (akrab disapa Chanee Kalaweit).

Chanee Kalaweit merupakan aktivis lingkungan dan pendiri Yayasan Kalaweit didirikan pada 1998.

Yayasan tersebut sangat berjasa bagi Indonesia karena telah melindungi satwa liar di Indonesia, khususnya primata seperti owa dan orang utan.

Meskipun seorang bule, Chanee Kalaweit lebih suka dikenal dengan sosok pria yang peduli dengan habitat liar termasuk Owa di Indonesia.

Saking cintanya dan ingin melindungi Owa di Indonesia, Chanee Kalaweit ini tinggal di Indonesia bahkan kini ia sudah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

Baca juga: Sejumlah Artis Ini Bakal Tarung Tinju, Simak Jadwal Tinju Artis Indonesia di Holywings Sport Show

Ia resmi mendapatkan kewarganegaraan Indonesia sejak 2012.

Melalui percakapannya bersama Deddy Corbuzier, Andrew Kalaweit memperkenalkan dirinya.

Pria kelahiran 2004 yang senang memanjat pohon itu sudah bahwa telah dikenalkan dengan hutan dan satwa liar sejak masih balita.

Andrew Kalaweit bahkan mengaku pernah memanjat pohon setinggi 25 meter hanya dengan modal tali dan hammock.

Selain itu, Andrew Kalaweit juga merupakan pilot paramotor.

Baca juga: Jadwal Tayang MotoGP Italia 2022 Live Trans7: Quartararo Beberkan Senjata Rahasia di Sirkuit Mugello

Ia biasanya ikut mendampingi sang ayah memantau hutan dari atas langit.

Keterampilan lain dari Andrew Kalaweit adalah bermain berselancar hingga berkuda di tengah hutan Kalimantan.

Profil Chanee Kalaweit

Berikut profil Chanee Kalaweit yang merupakan ayah dari Andrew Kalaweit

Chanee Kalaweit merupakan pria kelahiran tahun 1979 di Fayence, Distrik Var Perancis Selatan.

Baca juga: Agenda Mesut Ozil di Jakarta, Mulai dari Temui Sandiaga Uno hingga Disambut RANS Cilegon FC

Nama lengkap dari Chanee Kalaweit adalah Aurelien Francis Brule.

Ia mengatakan bahwa namanya berubah menjadi Chanee Kalaweit karena Chanee adalah Owa dalam bahasa Thailand, dan Kalaweit adalah bahasa dayak di Kalimantan.

Chanee Kalaweit diketahui datang ke Indonesia pada tahun 1998 guna menyelamatkan spesies Owa. Usia Chanee Kalaweit saat itu masih berusia 18 tahum.

Chanee Kalaweit lantas mendedikasikan dirinya untuk mempertahankan kelestarian hutan Indonesia agar menjadi rumah yang nyaman bagi satwa liar yang hidup di dalamnya.

"Awalnya saya lihat berita kebakaran hutan terbesar di Indonesia, saat itulah saya berfikir bagaimana cara saya melindungi Owa di sana, ya dengan caranya harus datang kesana dan tinggal disana," kata Chanee.

Chanee Kalaweit 20 Mei 2022
Berikut profil Chanee Kalaweit yang merupakan ayah dari Andrew Kalaweit. 

Chanee Kalaweit saat ini telah menikah dengan wanita dayak asal Kalimantan yang bernama Prada.

Ia dan Prada sudah 12 tahun menikah dan memiliki dua orang anak. Anak pertama bernama Andrew Kalaweit dan anak kedua Enzo Kalaweit.

Saat ini Chanee Kalaweit dan keluarga tinggal di tengah Hutan Kalimantan, tepatnya di Pararawen.

Meski rumahnya ada di tengah hutan, kebutuhan air, energi listrik, bahkan internet, dan semua kebutuhan lainnya sangat tercukupi.

Bahkan teknologi internet juga masih bisa diakses oleh keluarga Chanee meski agak sulit tapi mereka bahagia hidup dengan kebutuhan yang cukup.

Baca juga: Atlet Dayung Asal Sultra Sumbang 2 Medali SEA Games, Ketua PODSI Beri Dukungan Langsung ke Vietnam

Prada istrinya Chanee juga diketahu suka berkebun, dan banyak sayur-sayuran yang di tanamnya untuk kebutuhan sehari-hari.

Pendiri yayasan Kalaweit

Hingga hari ini, yayasan yang didirikannya menjadi mitra departemen kehutanan untuk menyelamatkan satwa yang dilindungi.

Perjuangannya untuk menyelamatkan satwa-satwa di Indonesia bukan berarti tanpa duka.

Bagi Chanee, hal terberat yang ia alami saat berjuang menyelamatkan satwa liar di Indonesia adalah melihat wajah Kalimantan yang berubah drastis demi industri perkebunan.

Baca juga: Staf Ahli Kemenkumham Bidang Sosial Sebut Sarana dan Prasarana Kantor Imigrasi Kendari Sangat Baik

"Yang paling membuat saya sedih, dalam 20 terakhir melihat wajah Kalimantan berubah. Hutan Kalimantan hancur demi industri," ujar dia.

Selama 20 tahun lebih berjuang menyelamatkan satwa, Chanee mengaku pernah menghadapi berbagai ancaman, terutama saat ia membuat video mengenai kabut asap yang menyelimuti Kalimantan.

"Selama 20 tahun lebih di sini pasti ada konflik dan ancaman, terutama setelah saya bikin video itu.

Kalau kita berusaha menyelamatkan sesuatu ada membuat perubahan baik pasti ada musuh.

Apalagi, yang ada di hadapan kita perusahaan-perusahaan yang cuma mikir profit," ungkapnya. Namun, rintangan tersebut tak memutuskan langkah Chanee untuk tetap berjuang.

Baginya, ancaman-ancaman yang ia dapatkan tak sebanding dengan keberhasilannya melindungi lebih dari 1000 hektare lahan dan hutan di Kalimantan.

"Semua keberhasilan ini juga berkat dukungan masyarakat sekitar. Saya tidak akan bisa mendapatkan semua ini tanpa dukungan mereka," ucapnya.

Jadi Korban kabut asap

Bencana kebakaran hutan dan lahan ( karhutla) yang terjadi di wilayah Kalimantan dan Sumatera turut membuatnya frustrasi.

Chanee, yang kini tinggal di Kalimantan Tengah, Kabupaten Barito Utara, juga turut merasakan dampak dari bencana karhutla tersebut.

Meski tempatnya tinggal jauh dari titik api kebakaran hutan dan lahan, ia mengaku turut merasakan kabut asap pekat dampak karhutla.

"Jarak pandang disini sekitar 154 meter dengan asap yang tebal tetapi semua ini merupakan asap kiriman dari daerah Palangkaraya atau Sampit karena wilayah saya tinggal hampir tidak ada gambut," kata dia.

Kiriman asap tersebut, menurut pengakuan Chanee, telah menganggu aktivitas warga sekitar dan mengakibatkan berbagai penyakit, terutama saluran pernapasan.

Tahun 2015, Chanee pernah membuat video berisi pesan untuk Presiden Joko Widodo mengenai bencana karhutla yang selalu terjadi berulang.

Dalam video tersebut Chanee menyampaikan rasa marahnya karena bencana karhutla yang menyebabkan banyak penderitaan itu dibuat demi kepentingan Industri.

"Saya marah tidak hanya karena anak saya terkena ISPA seperti ratusan anak lainnya, Saya marah tidak hanya karena ribuan orang sesak nafas dan menangis sambil beroda dapat melihat matahari lagi."

"Bapak presiden, saya marah karena semua penderitaan ini dibaut demi industri minyak kelapa sawit," demikian isi penggalan video yang dibuat oleh Chanee di tahun 2015.

Kisah Cintanya Curi Perhatian

Diketahui, Chanee Kalaweit ini menikah dengan gadis dayak yang bernama Prada.

Chanee dan Prada menikah dengan cara Islam dan menggunakan adat Melayu.

Seperti yang kita Chanee merupakan sosok laki laki yang benci dengan wanita memandang dirinya sebagai pria bule.

Lain halnya dengan Prada yang cuek saat tahu ada sosok Chanee ini lah yang malah membuat pria asal Prancis ini jatuh cinta.

Bahkan proses pendekatan Chanee ke keluarga Prada pun tak mudah.

Awalnya sembunyi sembunyi karena takut dengan Ayah Prada yang dikenal ganas namun saat selama 6 bulan menjalin hubungan.

Chanee memberanikan diri untuk bertemu dengan ayah Prada karena ia sudah menjatuhkan pilihannya pada gadis dayak yang bernama Prada.

Kini tinggal di tengah Hutan Bersama Keluarga

Chanee pertama kali menginjakkan kakinya di Tanah Air pada tahun 1998.
20 tahun berselang, Ia mendapatkan kewarganegaraan Indonesia.

Kini Chanee memilih tinggal di hutan bersama istri dan kedua anaknya.

Potret di atas adalah rumah Chanee yang hampir semua materialnya terbuat dari kayu.

Rumahnya terlihat begitu asri.

Chanee menggunakan energi ramah lingkungan untuk mencukupi kebutuhan listrik di rumahnya.

Letak rumahnya yang jauh dari pusat kota mengharuskan Chanee menggunakan parabola agar bisa mendapatkan sinyal.

Untuk menunjang aktivitasnya, Chanee juga memiliki seperangkat komputer di rumahnya.

Chanee juga kerap mengunggah kegiatan sehari-harinya di akun Youtubenya yang kini punya lebih dari 242 ribu subscriber.

Hampir semua bagian rumah terbuat dari kayu, rumah Chanee ini tampak begitu luas dan nyaman untuk ditinggali.

Bahkan rumahnya juga dilengkapi dengan dapur mini bar layaknya rumah modern yang berada di tengah kota besar.

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Chanee dan istrinya menanam berbagai jenis sayur dan buah di pekarangan rumahnya.

Rumahnya pun tampak begitu asri dan nyaman untuk ditinggali walaupun berada di tengah hutan. (*)

Sumber: Sripoku.com

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved