Ustadz Abdul Somad Jelaskan Kekeliruan Tata Cara dan Niat Mandi Wajib, Bukan Sembarang Guyur

Simak tata cara, serta bacaan niat mandi wajib, sebagaimana penjelasan Ustadz Abdul Somad.

Editor: Risno Mawandili
Tribun Manado
Simak tata cara, serta bacaan niat mandi wajib, sebagaimana penjelasan Ustadz Abdul Somad. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Kebanyakan orang mandi wajib dengan tidak memperhatikan tata cara yang benar.

Atau lebih jauh lagi, tak mengetahui bacaan niat mandi wajib alias mandi junub.

Simak tata cara, serta bacaan niat mandi wajib, sebagaimana penjelasan Ustadz Abdul Somad.

Nabi Muhammad SAW sesungguhnya telah mengajarkan kepada umat muslim soal tata cara mandi wajib.

Akan tetapi, kelalaian atau bahkan ketidak tahuan membuat seseorang keliru dalam menerapkan mandi wajib.

Baca juga: Wakil Presiden Maruf Amin Bakal Nginap di CLARO Hotel Kendari, Ratusan Personel TNI dan Polri Siaga

Bukankan seharusnya ada aturan dan niat dibacakan sebelum membasahi tubuh saat mandi wajib?

Berikut ini penjelasan Ustadz Abdul Somad tentang mandi junub atau mandi wajib tersebut.

Umat muslim penting memperhatikan peraturan mandi junub atau mandi wajib.

Mandi wajib sendiri adalah yang dilakukan untuk menghilangkan hadast besar.

Bagaimana hukumnya mandi wajib setelah sahur atau masuk waktu subuh?

Niat dan tata cara mandi wajib jelang Idul Fitri 2022 untuk pria dan wanita lengkap daftar amalan salat ied. Umat Muslim akan menunaikan salat Idul Fitri pada Senin (02/05/2022) pagi ini.
Niat dan tata cara mandi wajib. (Tribun Sumsel)

Menurut Ustadz Abdul Somad, Nabi Muhammad SAW pernah memberikan pernyataannya kepada sang Istri, Aisyah R.A.

"Kata Aisyah (istri nabi) setelah berhubungan ada dua yang dilakukan. Nabi mandi, kadang-kadang berwudhu. Tapi paling sering mandi, adakalanya berwudhu, wudhunya seperti wudhu shalat, kemudian nabi makan, Itu dalam keadaan junub puasanya sah," ujar Ustadz Abdul Somad dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Kun Ma Alloh.

Kemudian Ustadz Abdul Somad melanjutkan, selain berwudhu yang paling bagus adalah mandi wajib lalu sahur.

Ustadz Abdul Somad pun menuturkan seluruh ulama sepakat bahwa orang yang junub ketika subuh itu puasanya sah.

"Yang tidak boleh itu setelah adzan subuh, baru dia berhubungan (menyebabkan dirinya dalam keadaan junub). Na'udzubillah, tidak boleh," ucap Ustadz Abdul Somad.

Baca juga: Lowongan Kerja Kendari, OJK Sultra Rekrutmen Tenaga Keamanan Dalam Kantor, Link Daftar, Persyaratan

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved