Uni Eropa Berencana Jatuhi Sanksi ke Alina Kabaeva Pacar Vladimir Putin atas Invasi Rusia di Ukraina
Uni Eropa berencana untuk memasukkan Alina Kabaeva pacar Presiden Rusia Vladimir Putin ke dalam daftar sanksi larangan perjalanan dan pembekuan aset.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Hingga pada tahun 2013, keluarga Putin mengumumkan perpisahan Presiden Rusia dengan Lyudmila Aleksandrovna setelah 30 tahun menikah.
Baca juga: Rudal Rusia Hantam Jalur Distribusi Pasokan Senjata yang Dikirim Barat untuk Ukraina
The Wall Street Journal melaporkan bulan lalu bahwa pemerintah Amerika Serikat telah menunda pemberian sanksi kepada Kabaeva karena khawatir Putin akan melihatnya sebagai serangan pribadi.
Namun Gedung Putih membantah keras laporan itu, bersikeras tidak ada yang aman dari sanksi.
AS dan UE telah memberikan sanksi kepada anak-anak Putin yakni Maria Vorontsova dan Katerina Tikhonova.
Pejabat UE juga menargetkan keluarga dekat sekretaris pers Putin, Dmitry Peskov yang terkena sanksi di babak sebelumnya.
Baca juga: Update Hari Ke-70 Perang: Rusia Disebut Langgar Gencatan Senjata hingga Inggris Yakin Ukraina Menang
Menurut UE, Istri Peskov, Tatiana Navka pun akan ditambahkan ke daftar melalui pernikahannya dan didasarkan kepemilikan bersama atas properti di Krimea yang dianeksasi oleh Rusia pada 2014.
UE juga menargetkan beberapa lusin perwira militer yang dituduh melakukan pembunuhan dan penyiksaan terhadap warga sipil Ukraina di Kota Bucha, dekat Kyiv.
Adapun Kirill disebutkan dalam rancangan daftar sanksi UE di bawah nama lahirnya, Vladimir Gundyayev.
Kirill digambarkan sebagai "salah satu pendukung paling menonjol dari agresi militer Rusia terhadap Ukraina".
Baca juga: Rangkuman Hari ke-69 Perang: Putin Sebut Barat Harus Berhenti Beri Ukraina Senjata, Rusia Tuduh Kyiv
Sang patriark menggunakan khotbah untuk mendukung "operasi penjaga perdamaian khusus" Rusia beberapa hari setelah invasi di Ukraina.
Kirill mengklaim bahwa penutur bahasa Rusia di Ukraina timur perlu "dibebaskan" dan menyebut perang itu sebagai "operasi pembersihan agama".
Bahkan, setelah Putin memenangkan pemilihan Presiden Rusia pada 2012, Kirill menggambarkan kembalinya dia ke kursi kepresidenan sebagai "keajaiban Tuhan".
Dukungan patriark untuk perang telah menyebabkan perseteruan dengan paus yang mendesak Kirill awal pekan ini untuk tidak “menjadi putra altar Putin”.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-68: UEFA Resmi Larang Klub Rusia di Liga Champions, Remaja Ukraina Dihantam Rudal
Selain itu, UE juga bermaksud untuk menambahkan 16 perusahaan ke daftar sanksi.
Terutama perusahaan Rusia yang membuat pesawat terbang, kendaraan, suku cadang dan teknologi lain yang digunakan dalam perang.