Sosok Pak Ribut, Guru SD Viral gegara Bahas Kaum Sodom Bareng Murid: Ternyata Punya Bisnis Sukses

Ribut Santoso, sosok guru sekolah dasar di Lumajang, Jawa Timur yang viral karena konten mengajar kaum sodo kepada murid-muridnya.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
DOK. TikTok @r_dancermanagement
Pak Ribut Guru SD Lumajang Bahas Gay dan Lesbian di Depan Muridnya 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Ribut Santoso, guru sekolah dasar (SD) yang kini viral di media sosial merupakan warga Desa Labruk Kidul, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim).

Video viral Pak Ribut ini menunjukkan guru honorer tersebut sedang berbincang dengan sejumlah siswanya.

Ribut memang sering mengunggah konten video ke media sosial.

Sehari-hari, Ribut mengajar di SDN Pagowan 1, Kecamatan Pasrujambe, Lumajang.

Biasanya, Ribut membuat konten bersama siswanya ketika jam istirahat atau menjelang pulang sekolah.

Baca juga: Tak Ditahan Polisi meski Resmi Jadi Tersangka Pornografi, Begini Nasib Dea OnlyFans: Wajib Lapor

Pria yang kini ramai disebut Pak Ribut itu bermain kuis dan mengulas materi pelajaran yang dinilai kurang dipahami para siswa.

Pak Ribut, seorang guru honorer di SDN Pagowan 1 Lumajang, Jawa Timur yang viral. Guru asal Lumajang, Jawa Timur bernama Ribut Santoso yang viral setelah video mengajarnya membahas tentang hubungan penyuka sesama jenis.
Pak Ribut, seorang guru honorer di SDN Pagowan 1 Lumajang, Jawa Timur yang viral. Guru asal Lumajang, Jawa Timur bernama Ribut Santoso yang viral setelah video mengajarnya membahas tentang hubungan penyuka sesama jenis. (Kompas.com/MIFTAHUL HUDA)

"Ya kan namanya anak kecil jadi ngomongnya itu polos sekali apalagi kan yang saya ajar itu sekolah di desa, jadi nuansa kedaerahannya kentara sekali," ujar Pak Ribut ketika berbincang, Jumat (25/3/2022) seperti dilansir TribunnewsSultra.com dari Kompas.com.

Pak Ribut yang diketahui telah 19 tahun mengabdi sebagai guru honorer itu awalnya membuat akun TikTok dan YouTube untuk mencari kesibukan sembari menambah penghasilan saat pandemi Covid-19.

Adapun sebelum video penjelasan kepada murid tentang kaum Nabi Luth yang kini viral dan menuai kontroversi, Pak Ribut sudah eksis dengan konten serupa.

Jumlah penonton konten video Pak Ribut di TikTok sendiri bahkan mencapai 13 juta pengguna.

Baca juga: Jadi Tersangka, Dea OnlyFans Tidak Dipenjara: Keluarga Memohon untuk Bisa Selesaikan Kuliah

"Yang paling viral selama lima bulan di TikTok itu video yang waktu saya review jawaban ujian siswa (tentang) tugas seorang murid adalah ngerasani tonggo (menggunjing tetangga)," sebut Pak Ribut.

Konten video yang dibuat Pak Ribut itu rupana disukai banyak orang, termasuk wali murid.

Tak sedikit yang memberikan apresiasi atas kedekatan Pak Ribut dengan murid-muridnya seakan mengingatkan suasana belajar mengajar yang hangat seperti tempo dulu.

Punya Usaha

Diketahui bahwa, Pak Ribut rupanya tak hanya berprofesi sebagai guru honorer.

Baca juga: Viral Video CCTV Maling Kotak Amal Pesantren di Toko Pertigaan Kampus UHO Kendari Sulawesi Tenggara

Pak Ribut juga mempunyai usaha di bidang penyewaan baju karnaval.

Selain itu, Pak Ribut pun telah menjadi pelatih tari sejak duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA).

Adapun sebelum pandemi usaha penyewaan baju karnaval yang dimiliki Pak Ribut tersebut dapat meraup omzet hingga Rp 200 juta.

Meski terbilang sukses menggeluti bidang usaha penyewaan kostum itu, Pak Ribut memilih tetap mengajar sebagai guru honorer di sekolah yang jaraknya cukup jauh dari rumahnya.

"Basic saya itu guru, saya memang ingin apa yang saya miliki bisa bermanfaat bagi orang lain, termasuk ilmu yang saya dapatkan saat kuliah," terang Pak Ribut.

Baca juga: Satreskrim Polresta Kendari Tuntaskan 5 Kasus Viral dan Menonjol yang Jadi Atensi Awal Tahun 2022

Kata Pengamat

Sebagaimana diketahui bahwa, Pak Ribut baru-baru menjadi perbincangan publik setelah kontennya yang berisi obrolan dengan para murid tentang penyimpangan seksual kaum sodom viral di media sosial.

Video viral kontroversi Pak Ribut itu pun lantas mengundang pro kontra dari berbagai kalangan.

Mengenai video viral Pak Ribut ini, Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji menilai bahwa apa yang dilakukan guru honorer itu tak ada masalah.

"Ini menjadi pelajaran penting apa yang terjadi di umatnya Nabi Luth. Itu yang dijelaskan oleh Pak Ribut," ucap Ubaid, Sabtu (26/3/2022) seperti dilansir TribunnewsSultra.com dari Kompas.com.

Baca juga: Sosok Boram Tube, YouTuber Cilik Korea Selatan yang Mendadak Viral di TikTok, Ada Apa?

Jadi, lanjut Ubaid, apa yang terjadi di umatnya Nabi Luth sebelum masehi yang kita tidak tahu sejarahnya hingga kini masih relevan menjadi perbicangan.

"Jadi menurut saya, justru guru itu seperti yang dilakukan Pak Ribut ini," jelas Ubaid.

Pak Ribut Patut Diapresiasi

Ubaid pun mengaku bahwa ia tertarik dengan pembelajaran yang dilakukan Pak Ribut terhadap murid-muridnya dan patut diapresiasi.

"Cara pembelajarannya juga menarik mengajak anak-anak untuk menyelesaikan beberapa soal latihan, kemudian menggunakan pendekatan dialog itu penting. Hari ini tidak semua guru melakukan pendekatan itu," sebut Ubaid.

Baca juga: Blak-blakan Pemeran Video Viral 66 Detik Siswi SMA Bulukumba Beradegan Asusila, Ogah Ditinggal Pacar

Ketika ditanya apakah pendidikan pelajaran seks perlu di sekolah, Ubaid menjawab sangat perlu, sebab telah terjadi di mana-mana kekerasan seksual di sekolah dan itu bukan sesuatu yang disengaja.

"Hal itu terjadi karena ketidaktahuan, sehingga anak-anak melakukan itu setelah kejadian mereka baru menyesal, apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan dilakukan," terang Ubaid.

Ubaid menjelaskan bahwa, masalah seks ini masih menjadi sesuatu yang tabu untuk dibicarakan baik di level keluarga maupun sekolah.

Dicontohkan oleh Ubaid, misalnya orangtua melarang anaknya pacaran, tetapi tak mendefinisikan pacaran itu apa.

Baca juga: Video Viral Vladimir Putin Umumkan Rusia Damai dengan Ukraina, Ternyata Deepfake

Seharusnya, lanjut Ubaid, orangtua bisa menerangkan di dalam pacaran itu apa yang tak boleh.

"Jadi tidak ada pengetahuan seperti itu," kata Ubaid.

Saat disinggung apakah seks edukasi telah ada kurikulumnya di Kemendikbud, Ubaid pun dengan tegas mengatakan bahwa hal itu tak ada.

"Kalau konten itu tidak ada. Itu hanya konten yang sifatnya terintegrasi dengan biologi yang tidak ada penekan khusus pada pendidikan seks, sehingga pesan-pesannya tidak sampai, karena bisa jadi gurunya tidak memahami konten kurikulum dan seterusnya," tandasnya.

(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar) (Kompas.com/Miftahul Huda/Candra Setia Budi)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Ribut Santoso, Guru Honorer yang Viral karena Video Berbincang dengan Siswa" dan "Guru Jelaskan Soal Penyimpangan Seks Kaum Sodom ke Murid, Pengamat: Justru Guru Itu seperti Pak Ribut"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved