Minyak Goreng Langka di Sultra
Gegara Warga Berebut Beli Minyak Goreng Harga Rp50 Ribu Pasar Murah Disperindang Sultra Dihentikan
pasar murah di Kantor Disperindag Sulawesi Tenggara (Sultra) berlangsung tidak tertib, Jumat (25/3/2022)
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kegiatan pasar murah di Kantor Disperindag Sulawesi Tenggara (Sultra) berlangsung tidak tertib, Jumat (25/3/2022)
Sebelumya, pasar murah Disperindag Sultra tak hanya menyediakan minyak goreng melainkan, bahan pokok lainnya yang berlangsung di halaman Kantor Dinas Perdagangan Sultra.
Pantauan TribunnewsSultra.com, sekiranya pukul 09.30 WITA pasar murah mulai dibuka, sementara warga yang didominasi ibu-ibu sudah lebih dulu menunggu sejak pukul 7.30 pagi.
Pasar murah yang didagangkan diantaranya minyak goreng ukuran 1 liter merek Sedaap, tepung terigu, beras, gula, telur, kopi, aneka mie instan dan lainnya.
Baca juga: Emak-emak Berdesakan hingga Dorong-dorongan, Pasar Murah Minyak Goreng Distop Sementara, Dibuka Sore
Sejak pasar murah dibuka, ibu-ibu langsung menyerbu stand yang menyediakan minyak goreng.
Mereka terlihat berdesak-desakan dan menyodorkan uang yang ada ditangan mereka hingga kondisi tidak kondusif.
Pihak Disperindag sendiri sudah berusaha mengarahkan agar warga tertib dan tidak saling mendorong, sehingga pelayanan lebih mudah dilakukan.
Namun, emak-emak tetap bersikeras tak ingin terlewat kesempatan mendapatkan minyak goreng yang ada di depan mereka.
Melihat kondisi tersebut, pihak Disperindag Sultra sontak menghentikan pasar murah khususnya penjualan minyak goreng.
"Pelayanan untuk minyak goreng kami stop, karena kondisi tidak tertib, untuk minyak goreng kami lanjutkan di sore hari," ujar Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Disperindag Sultra La Ode Muhammad Fitrah Arsyad di sela-sela pasar murah yang baru saja dibuka.
Mendengar hal itu, emak-emak mulai mengeluh dan menyoraki pihak Disperindag Sultra dan meminta kebijakan agar pelayanan minyak goreng tetap di buka.
Baca juga: Alasan Mendag Lutfi Belum Bongkar Nama Tersangka Mafia Minyak Goreng, Beda Keterangan dengan Polisi
Tak lama, pihak Disperindag Sultra membuka kembali pelayanan minyak goreng ditempat berbeda dengan pasar murah tersebut.
Pelayanan minyak goreng di arahkan ke lapangan yang berada di belakang Kantor Disperindag Sultra.
"Pelayanan tadi di stop karena antrian tidak tertib, dialihkan kembali ke belakang supaya antrian tertib, agar distributor yang lain juga terpakai produknya," ujarnya
Sekiranya, ada 600 pcs ukuran 1 liter minyak goreng merek Sedaap dijual pada pasar murah di hari pertama tersebut dengan harga Rp25 ribu per liter.
Di mana setiap orang hanya dibolehkan mengambil 2 pcs, sehingga sekiranya ada 300 orang yang memperoleh minyak goreng tersebut. (*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)