MotoGP Mandalika 2022

Ke Pantai Dulu, ke Sirkuit Kemudian

Mengunjungi pantai-pantai nan indah di Mandalika menjadi menu pembuka yang bergizi sebelum sajian utama menonton MotoGP.

Kompas.com
Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), belakangan ini menjadi sorotan. Tak hanya menjadi ruan tumah MotoGPP 2022, kawasan ini juga menyimpan daya tarik wisata. 

Opsi lain adalah meluangkan waktu sebelum pulang, Senin (21/3/2022) pagi, untuk merekam panorama yang akan mengiringi perjalanan pulang.

Lokasi indah

Jika tidak sempat menikmati Bukit Seger karena kendala waktu, Mandalika masih memiliki banyak sekali lokasi yang indah.

Bukit Merese juga ikonik dengan pemandangan ke Samudra Hindia serta di kejauhan terlihat Tikungan 8, 9, dan 10 Sirkuit Mandalika.

Bukit Merese bisa diakses dari Bundaran Sungung ke arah Pantai Tanjung Aan, kemudian belok ke kanan.

Bukit Merese ini menjadi lokasi pertama bos Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta dan Carlos Ezpeleta, menjejakan kaki di Mandalika.

Baca juga: Menelusuri Penjuru Sirkuit Pertamina Mandalika

Mereka duduk-duduk di rumput hijau di atas bukit itu bersama dengan Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) Abdulbar M Mansoer untuk melihat lokasi calon Sirkuit Mandalika.

Pesona alam nan elok dari Merese memegang peranan penting dalam membuat Dorna Sports sepakat membawa MotoGP kembali ke Indonesia.

Jika ingin merasakan sensasi yang dirasakan oleh bapak-anak Ezpeleta, datanglah ke Merese. Pagi dan senja adalah momen terbaik menikmati panorama bahari dengan angin sepoi-sepoi sambil menikmati kopi.

Di kaki Bukit Merese masih ada lokasi yang tak kalah eloknya, yakni Pantai Tanjung Aan, dengan pasir putih merica karena mirip rempah khas Nusantara itu. Tanjung Aan juga menyimpan kisah geologi yang menarik karena merupakan jejak gunung api purba bawah laut.

Salah satu jejaknya adalah batuan andesit purba, yang muncul di dekat bukit batu yang menjorok ke laut.

Pantai lain yang memesona adalah Mawun, yang berupa teluk berbentuk jamur diapit perbukitan.

Pantai ini berair biru, yang kontras dengan pasir putih dan perbukitan hijau kekuningan di sekitarnya. Suasana tenang dan ritme lambat berkelindan dengan ombak kecil yang mengempas pantai.

Kapan saja mengunjungi Mawun, sensasinya tetap kuat. Jika datang pada siang hari, bisa duduk di teduhan pohon sambil menikmati kelapa muda yang menyegarkan.

Puas berselancar

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved