Beberkan Propaganda, Warga Rusia: Saya Lihat Banyak Orang Dicuci Otak, seperti Reinkarnasi Hitler
Wanita Rusia tersebut juga mengatakan pemerintaha Presiden Vladimir Putin itu tak ubahnya pimpinan Nazi, Adolf Hitler.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
"Sebagai seorang anak, ketika kami hanya punya dua saluran televisi, setiap hari jam 9 malam kami menonton televisi dan berita mengatakan bahwa Amerika adalah musuh kami."
"Semua orang membenci kami karena Rusia berusaha menjadi kuat dan mandiri. Dan sekarang lingkaran pemikiran ini terjadi lagi," tuturnya.
Baca juga: Warga Rusia Bongkar Doktrin Media di Rusia: Cintai Putin hingga Amerika Serikat adalah Musuh
Menurut Olga, dari lingkup pergaulannya di Moskow, sekitar 70 persen orang termakan oleh doktrin media Rusia.
Di antaranya soal Ukraina yang mencelakakan warganya sendiri hingga Rusia menggelar operasi militer di Ukraina untuk membasmi fasisme.
Tak hanya itu, media Rusia juga menyebut para pemimpin Ukraina yang merupakan pecandu narkoba serta ingin mengajarkan anak-anak bahwa kebaikan hanya datang dari Kremlin dan keharusan untuk mencintai Vladimir Putin sebagai presiden.
"Adik saya tahu yang sebenarnya, salah satu teman perempuan saya juga tahu, ibunya pun tahu. Tapi ibu saya tidak," ungkap Olga.
Olga mengaku heran pada ibunya yang pernah pergi ke Ukraina.
"Saya berkata pada ibu, 'Bagaimana ibu bisa percaya semua itu (yang dikatakan media Rusia-red)?',"
"'Ibu dulu pernah pergi ke Ukraina. Ibu tahu tidak ada perbedaan antara Rusia dan Ukraina'. Ia tidak merespons perdebatan ini, tapi saya bisa melihat bahwa ibu tidak setuju dengan saya," kata Olga.
Untungnya, ibu Olga adalah sosok toleran, sehingga tidak memaksakan pemikiran terhadap keluarga atau orang lain.
Olga kini berjuang keras untuk meyakinkan keluarganya agar membuka mata dan melihat dunia.
Menurutnya, sudah banyak orang yang seperti dicuci otak oleh pemerintah yang tak ubahnya masa Hitler di Jerman.
"Saya bisa melihat banyak orang di sekitar saya yang dicuci otaknya oleh propaganda."
"Televisi hanya menyiarkan kebohongan demi kebohongan, ini adalah masalah yang besar. Ini sama buruknya seperti Hitler di Jerman, dan reinkarnasi dari diri Hitler sendiri," keluhnya.
