Penolakan Tambang di Konkep
Mahasiswa Duduki Kantor DPRD Konawe Kepulauan, Tembok hingga Pagar Dicoreti, Aktivitas ASN Lumpuh
foto yang beredar, pintu masuk menuju halaman Kantor DPRD Konawe Kepulauan di tutup memakai sejumlah balok kayu oleh sejumlah mahasiswa.
Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kisruh tolak tambang di Konawe Kepulauan (Konkep), Provinsi Sulawesi Tenggara, mengakibatkan aktivitas pegawai ASN lumpuh, pada Rabu (9/3/2022).
Dari foto yang beredar, pintu masuk menuju halaman Kantor DPRD Konawe Kepulauan di tutup memakai sejumlah balok kayu oleh sejumlah mahasiswa.
Akibatnya sejumlah ASN yang hendak masuk tak bisa melalui gerbang utama.
Selain itu sejumlah coretan juga menghiasi gerbang DPRD dengan tulisan bernada kekecewaan ke anggota DPRD Konkep terhadap kisruh tambang.
Baca juga: Detik-detik Mahasiswa dan Karyawan PT GKP Adu Mulut saat Hearing Konflik Tambang Konawe Kepulauan
Terlihat beberapa ASN yang tak bisa masuk, lalu ada pula petugas Satpol PP yang terlihat sedang berjaga tepat di depan gerbang.
Gedung paripurna DPRD Konkep dan gedung sekretariat juga tak luput dari aksi coret- coret mahasiswa dan di gembok menggunakan balok kayu.
"DPRD KAMI DUDUKI," sebuah tulisan di dinding kantror tersebut

Sebelumnya pada Selasa (8/3/2022), sejumlah mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Wawonii, Sulawesi Tenggara (Sultra) menduduki kantor DPRD Konawe Kepulauan (Konkep).
Baca juga: Video Karyawan PT GKP Perintahkan Tangkap Emak-emak Penolak Tambang di Konawe Kepulauan Sultra
Aksi tersebut dilakukan usai puluhan mahasiswa melakukan unjuk rasa terkait konflik tambang di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Konkep.
Mahasiswa ini tak puas dan kecewa jawaban Wakil Ketua DPRD Konkep, sehingga mereka lantas masuk lalu menduduki gedung wakil rakyat itu.
Mereka pun masuk ke dalam ruang paripurna DPRD Konkep dan menyatakan mosi tidak percaya kepada seluruh anggota dewan.

Selanjutnya, para mahasiswa ini melakukan aksi tidur-tiduran, memutar musik dan menggunakan seluruh fasilitas gedung DPRD di Pulau Wawonii.
Jenderal Lapangan, Isran mengatakan, mereka menduduki gedung DPRD Konkep karena tak mau mengambil sikap dan mengindahkan tuntutan mereka.
Baca juga: Ditolak Keras Warga, Wakil Bupati Konawe Kepulauan Malah Merestui Aktivitas Pertambangan PT GKP
Salah satu tuntutan mereka yakni, meminta DPRD Konkep menyelesaikan konflik tambang di Desa Sukarela Jaya, Kecamatan Wawonii Tenggara.
"Maka dari itu, kami akan terus berada di sini, di kantor DPRD Konawe Kepulauan," tegasnya.
Selain itu, mahasiswa ini juga mencorat-coret sejumlah gedung, mulai dari gerbang pintu masuk hingga ruang rapat.
Selain itu, para mahasiswa menuliskan kata-kata bernada kekecewaan atas kinerja anggota DPRD Konkep. (*)