Dampak dan Situasi Terkini Perang Rusia vs Ukraina, Mulai dari Warga Panik hingga Tempat Berlindung
Inilah dampak dan situasi terkini dari perang Rusia vs Ukraina, mulai dari warga panik hingga warga berkerumun di mencari tempat berlindung.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Inilah dampak dan situasi terkini dari perang Rusia vs Ukraina, mulai dari warga panik hingga warga berkerumun di mencari tempat berlindung.
Kerusakan akibat perang Rusia vs Ukraina telah mempengaruhi pada psikologi masyarakat sipil.
Ribuan warga berusaha meninggalkan ibu kota Ukraina, Kyiv pada Kamis (24/2/2022) pagi waktu setempat.
Kapanikan warga itu menyusul serangan rudal Rusia yang telah membuat ledakan di Kyiv.
Rusia memang telah memulai agresi militer di Ukraina setelah Presiden Vladimir Putin menyerukan perang pada Kamis (24/2/2022) waktu setempat.
Baca juga: UPDATE Perang Rusia vs Ukraina, Laporan Jumlah Korban Jiwa Setelah Ledakan di 5 Kota dalam Sehari
Setelah perang itu, suara ledakan langsung terdengar di beberapa kota besar di Ukraian.
Suar ledakan diawali dari Kramatorsk, lalu disusul oleh laporan tembakan artileri di Kharkiv, Odessa, Mariupol, dan ibu kota Kiev.
Akibat ledakan yang ditimbulkan serangan Rusia, korban jiwa dan luka-luka dilaporkan terus bertambah, meski belum ada angka pasti.
Berkecamuknya perang Rusia vs Ukraina membuat otoritas di Ukraina menutup akses penerbangan untuk warga sipil.
Kini masyarakat diarahkan untuk menuju tempat pengungsian.
Baca juga: Update Perang Rusia dan Ukraina hingga Tagar World War 3 serta Presiden Putin Jadi Trending Twitter
Namun di tengah terjadinya perang, sebuah video mengejutkan telah menangkap adegan saat banyak orang Ukraina berusaha melarikan diri dari tentara Rusia yang mendekat, sebagaimana laporan Daily Mirror pada Kamis (24/2/2022).
Foto-foto yang diambil di ibu kota menunjukkan aliran mobil membanjiri kota.
Sebuah video yang diposting di Twitter menunjukkan mobil demi mobil berpacu saat orang Ukraina berlari selagi mereka bisa.
Ini terjadi ketika sirene serangan udara terdengar di seluruh kota pagi ini dan rudal menghantam sejumlah sasaran militer di pinggiran Kyiv.
Beberapa dari mereka yang tidak bisa, atau tidak mau, melarikan diri dari kota, berlindung di dalam sistem kereta bawah tanah.
Baca juga: Rusia Serang Ukraina dari Belarus dan Moskow, Putin Umumkan Operasi Militer di Ukraina Timur
Pejabat Ukraina mengatakan bahwa ribuan orang di seluruh kota terkena serangan rudal dan artileri Rusia.
Keluarga-keluarga terlihat memeluk erat orang-orang terkasih di ruangan bawah tanah.
Mereka memegang erat orang-orang terkasihdi dalam jaringan kereta bawah tanah, dengan orang tua membawa anak-anak dan orang-orang membawa tas dan koper bersama mereka.
Gambar memilukan lainnya menunjukkan korban awal kekerasan, dengan cedera dan kematian sudah menimpa bangsa itu.
Namun, sementara banyak yang melarikan diri atau berlindung, darurat militer nampaknya tidak berdampak secara keseluruhan.

Toko bunga dan pasar tetap buka di beberapa tempat di kota dengan beberapa warga Ukraina menjalani kehidupan seperti biasa.
Kepala reporter Daily Mirror, Andy Lines, berada di Kyiv dan melaporkan invasi yang sedang berlangsung dari atap bangunan yang menghadap ke kota.
Selain menyaksikan serangan rudal di langit, dia juga menyaksikan kehidupan terus berlanjut.
“Beberapa penumpang melanjutkan seolah-olah itu adalah hari seperti biasa."
"Dua wanita tua berjalan dengan anjing mereka, berhenti untuk mengobrol di alun-alun gereja, sementara sebuah helikopter militer melayang di atas."
Baca juga: Joe Biden Sebut Presiden Rusia Vladimir Putin Putuskan Serang Ukraina Beberapa Hari Lagi
Ini semua terjadi ketika, sekitar pukul 4:35 pagi ini, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan invasi skala penuh ke negara itu.
Dalam beberapa menit setelah pidatonya, serangan rudal negara itu dimulai dan pasukan mendarat di pantai selatan Ukraina.
Itu adalah momen yang ditakuti dan diperingatkan banyak orang selama berbulan-bulan.
Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan bahwa Putin telah "memilih jalan pertumpahan darah dan kehancuran. Ia menyatakan bahwa Inggris dan sekutunya akan merespons dengan tegas".
"Saya terkejut dengan peristiwa mengerikan di Ukraina dan saya telah berbicara dengan Presiden Zelenskyy untuk membahas langkah selanjutnya."

"Presiden Putin telah memilih jalan pertumpahan darah dan kehancuran dengan meluncurkan serangan tak beralasan ini ke Ukraina," katanya di Twitter.
"Inggris dan sekutu kami akan merespons dengan tegas." (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Jalan Ibukota Ukraina Macet karena Ribuan Warga Ingin Kabur, Jaringan Metro Jadi Tempat Berlindung