Berita Kendari

Akibat Angka Kasus Covid-19 di Kendari Melonjak, Sekolah Tetap Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan pembelajaran tatap muka atau PTM di sekolah-sekolah bakal mengikuti regulasi.

Penulis: Mukhtar Kamal | Editor: Sitti Nurmalasari
TribunnewsSultra.com/ Amelda Devi Indriyani
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir dan Kepala Dikmudora Kota Kendari Makmur 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan pembelajaran tatap muka atau PTM di sekolah-sekolah bakal mengikuti regulasi.

Hal tersebut menyusul jumlah angka pasien Covid -19 yang kian hari kian bertambah di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Sulkarnain Kadir mengatakan pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19 akan mengikuti regulasi.

"Tentu kami mengikuti regulasi, yah kami lihat perkembangan kalau sekolah-sekolah yang jumlah siswanya sedikit kami masih izinkan untuk sekolah full," katanya ditemui beberapa waktu lalu.

Namun, untuk sekolah-sekolah yang jumlah siswanya cukup banyak akan kembali diberlakukan pembelajaran tatap muka 50 persen.

Baca juga: Warga Kendari Diminta Take Away, Hindari Makan di Restoran, Cara Cegah Penyebaran Covid-19

"Kami akan melihat sesuai dengan perkembangan dan situasi ke depan," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera tersebut. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Kendari, Makmur menjelaskan regulasi tersebut.

Kata Makmur, saat ini pembelajaran tatap muka untuk semua sekolah di Kota Kendari masih memberlakukan PTM Terbatas.

"Kami masih dorong PTM Terbatas yakni berkisar 50 sampai dengan 80 persen," katanya pada Jumat (11/2/2022).

Ia menambahkan untuk sekolah dengan siswa sedikit yang selama ini menjalankan PTM 100 persen akan tetap melakukan hal serupa.

Baca juga: Optimis Bisa Lewati Covid-19, Wali Kota Kendari Ingatkan Warga Tingkatkan Disiplin Prokes dan Vaksin

Kemudian untuk sekolah dengan jumlah siswanya berada pada angka sedang akan diberlakukan pembelajaran tatap muka 80 persen.

Sementara sekolah yang jumlah siswanya cukup banyak maka akan diberlakukan pembelajaran tatap muka 50 persen.

"Mengapa kami masih menerapkan ini karena lagi proses vaksinasi, sebab angka vaksinasi usia 6-11 tahun masih sementara proses," jelasnya.

"Jadi saat ini masih sekitar 8 ribuan siswa yang divaksin dosis satu dari total jumlah 34 ribu lebih siswa yang tersebar di 126 sekolah dasar negeri dan swasta di Kota Kendari," imbuhnya.

Makmur mengatakan kini Dikmudora Kota Kendari membuat strategi pembelajaran dengan mengurangi durasi pembelajaran.

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Februari 2022 di Kendari Capai 213 Orang, 155 Isolasi Mandiri, 58 Karantina

"Di sekolah kami sudah melakukan batas dan kegiatan belajar mengajar durasinya dibatasi 30 menit kemudian jumlah peserta didik dibagi dua," jelasnya.

"Kami berlakukan shift pergantian jam masuk belajar. Misal yang lain pulang, kemudian baru masuk lagi kelompok berikutnya," lanjutnya.

Sehingga dengan penerapan ini, ia menyebutkan protokol kesehatan di sekolah-sekolah akan tetap terjaga dengan baik.

"Di sekolah protokol kesehatan dijalankan oleh teman-teman kepala sekolah dari hal-hal yang mutlak ketika masuk di sekolah," tutupnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Husni Husein)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved