Berita Sulawesi Tenggara

Kronologi Demo Ricuh Tolak Anak Gubernur Sulawesi Tenggara Calon Ketua HIPMI Sultra

Berikut kronologi demo ricuh penolakan anak Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Alvian Taufan Putra calon Ketua HIPMI Sultra.

Penulis: Fadli Aksar | Editor: Sitti Nurmalasari
TribunnewsSultra.com/ Fadli Aksar
Kronologi Demo Ricuh Tolak Anak Gubernur Sulawesi Tenggara Calon Ketua HIPMI Sultra 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Berikut kronologi demo ricuh penolakan anak Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Alvian Taufan Putra calon Ketua HIPMI Sultra.

Aksi demo puluhan mahasiswa di depan gerbang Rumah Jabatan atau Rujab Gubernur Sultra, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) berlangsung ricuh.

Pendemo dan puluhan personel Satuam Polisi Pamong Praja (Satpol PP) terlihat saling berebut ban bekas hingga terjadi keributan.

Bahkan, seorang jurnalis bernama La Ode Deden Saputra menjadi korban intimidasi saat meliput kericuhan demo tersebut.

Diketahui, anak Gubernur Sultra, Alvian Taufan Putra menjadi calon tunggal Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau HIPMI Sultra.

Baca juga: Jurnalis Dianiaya Satpol PP & Polisi Saat Liput Demo Tolak Anak Gubernur Sultra Nyalon Ketua HIPMI

Alvian Taufan Putra mengalahkan Dirga Mubarak dalam verifikasi berkas yang dilakukan panitia pemilihan.

Sejumlah mahasiswa pun mempertanyakan keputusan panitia tersebut, mereka menduga tahapan seleksi ini diintervensi Gubernur Ali Mazi.

Demonstrasi lantas digelar di depan Rumah Jabatan atau Rujab Gubernur Sultra, Jl Taman Suropati, Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, pada Kamis (10/2/2022) siang.

Insiden kericuhan bermula saat pendemo hendak membakar ban bekas, namun, dihalangi puluhan personel Satpol PP.

Kericuhan pun terjadi, mahasiswa dan Satpol PP Sultra saling tarik-menarik ban bekas, hingga ketegangan pun terjadi.

Baca juga: PDIP, Gerindra, Demokrat Sudah Usung Figur Calon Wakil Bupati Koltim, PAN Masih Tunggu Keputusan DPP

"Jangan halangi-halangi aksi kami," kata seorang pendemo kepada Satpol PP.

Meski begitu, pendemo sudah membakar beberapa ban bekas, namun masih ada beberapa buah disimpan di mobil pikap.

Puluhan Satpol PP tersebut berupaya mengambil seluruh ban bekas di mobil, namun coba dicegat mahasiswa.

Ketegangan juga terjadi, ketika ban bekas yang sudah terbakar ditendang Satpol PP ke arah mahasiswa.

Mahasiswa pun marah dan balik menendang ban bekas yang sementara menyala disertai adu mulut.

Baca juga: BREAKING NEWS: Puluhan Pedagang Demonstrasi di Kantor Wali Kota Kendari Adu Mulut dengan Satpol PP

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved