Info Gunung Anak Krakatau Hari ini Berpotensi Erupsi Lagi, Situasi Terkini Setelah Meletus 9 Kali

Berikut info terbaru Gunung Anak Krakatau pada Sabtu (5/2/2022) berpotensi erupsi lagi, situasi terkini setelah meletus hingga 9 kali.

Penulis: Risno Mawandili | Editor: Aqsa
Instagram @pvmbg_
Info terbaru Gunung Anak Krakatau pada Sabtu (5/2/2022) berpotensi erupsi lagi, situasi terkini setelah meletus hingga 9 kali. Informasi terbaru aktivitas gunung berapi yang terletak di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, itu resmi dilansir Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). 

Pada 4 Februari 2022 terekam 9 kali gempa Letusan yaitu pada pukul 09:43, 10:25, 10:28, 12:46, 13:00, 13:31, 13:41, 14:46 dan 17:07 WIB.

Berpotensi Erupsi Lagi

Kejadian erupsi Gunung Anak Krakatau sejak Jumat (4/2/2022) telah teramati 9 kali letusan dengan tinggi kolom abu berkisar antara 800-1000 meter di atas puncak dan warna kolom kelabu-hitam tebal.

Pada fase erupsi ini teramati transisi dari hembusan asap berwarna putih menjadi hembusan dan letusan abu berwarna kelabu hingga hitam pekat.

Pemantauan visual mengindikasikan bahwa erupsi yang terjadi merupakan tipe magmatik, sejalan dengan kegempaan vulkanik yang terekam.

Berikut info terbaru Gunung Anak Krakatau pada Sabtu (5/2/2022) berpotensi erupsi lagi, situasi terkini setelah meletus hingga 9 kali. Informasi terbaru aktivitas gunung berapi yang terletak di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, itu resmi dilansir Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Berikut info terbaru Gunung Anak Krakatau pada Sabtu (5/2/2022) berpotensi erupsi lagi, situasi terkini setelah meletus hingga 9 kali. Informasi terbaru aktivitas gunung berapi yang terletak di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, itu resmi dilansir Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). (Instagram @pvmbg_)

“Secara visual, tinggi hembusan asap selama periode 16 Januari-4 Februari 2022 dari arah Pos PGA Pasauran dan Kalianda serta dari CCTV umumnya tidak dapat teramati karena gunung umumnya tertutup kabut,” jelasnya.

Saat cuaca cerah hembusan asap kawah selama periode evaluasi teramati berwarna putih tipis hingga tebal secara menerus.

Dengan ketinggian 25-1.000 meter dari atas puncak Gunung Anak Krakatau, dominan condong tertiup angin ke arah utara, timurlaut, timur, dan selatan.

Pada 3 Februari 2022, teramati peningkatan intensitas hembusan asap hingga abu dan pada malam hari teramati sinar api di atas kawah.

Eko juga menjelaskan energi aktivitas vulkanik yang dicerminkan dari nilai RSAM (real-time seismic amplitude measurement) menunjukkan pola fluktuasi dengan kecenderungan relatif meningkat pada periode Januari - Februari 2022.

Peningkatan ini berasosiasi dengan peningkatan gempa-gempa Hembusan, Low Frekuensi, dan Tremor menerus yang relatif meningkat energinya.

Baik dalam jumlah maupun besaran amplitudo gempanya yang disebabkan oleh pelepasan energi yang terjadi keluarnya fluida ke permukaan.

“Pemantauan deformasi tiltmeter mengindikasikan adanya pola ungkitan selama periode ini yang disebabkan perubahan tekanan di permukaan yang berasosiasi dengan pergerakan fluida magma ke permukaan,” katanya.

Data pemantauan secara visual dan instrumental mengindikasikan bahwa Gunung Anak Krakatau masih berpotensi erupsi,” jelas Eko menambahkan.

Peringatan Balai Geologi

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved