Drama Transfer Aubameyang ke Barcelona, Disebut Memalukan dan Tak Hormati Arsenal
Drama transfer Pierre-Emerick Aubemeyang dari Arsenal ke Barcelona dilatarbelakangi kesalahpahaman dari berbagai pihak.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Drama transfer Pierre-Emerick Aubemeyang dari Arsenal ke Barcelona dilatarbelakangi kesalahpahaman dari berbagai pihak.
Bergabungnya Pierre-Emerick Aubameyang ke Barcelona disebut memalukan dan tak menghormati Arsenal.
Selain itu, tersiar kabar Arsenal tidak mau ikut membayar gaji Aubameyang, sementara Barcelona tak memiliki uang cukup untuk menutup gaji penyerang asal Gabon itu.
Baca juga: Barcelona Resmi Boyong Aubameyang dari Arsenal, setelah Drama The Gunners dan El Barca soal Gaji
Kondisi tersebut jelas membuat transfer Aubameyang ke Camp Nou semakin rumit.
Akan tetapi, uniknya, Aubameyang sudah sempat ke Barcelona dulu sebelum Arsenal resmi melepasnya.
Aubameyang merasa yakin kalau dirinya akan bergabung dengan Barcelona.
Padahal, Arsenal dan Barcelona belum mencapai kata sepakat untuk transfer penyerang berusia 32 tahun tersebut.
Tindakan Aubameyang itu jelas menuai kritik dari banyak pihak.
Baca juga: Kasus Penganiayaan Mason Greenwood: MU Bebaskan Fans Tukar Jersey Greenwood dengan Nama Pemain Lain
Salah satunya adalah eks penyerang Leeds United, Noel Whelan.
Dalam sebuah wawancara dengan Football Insider yang dikutip BolaSport.com, Noel Whelan mengkritik perilaku Aubameyang yang bertindak lebih dulu di luar kebijakan klub.
Whelan menyebut kalau tindakan Aubameyang itu merupakan hal yang memalukan.
Eks penyerang Borussia Dortmund itu juga disebut tidak menghormati Arsenal sebagai klubnya.
Menurut Whelan, tindakan itu semakin memantapkan kalau memang Aubameyang adalah sosok egois yang mementingkan dirinya sendiri.
Baca juga: Mason Greenwood Bebas setelah Disebut Aniaya Pacar, Kini Dilarang Man United Latihan dan Tanding
"Ini memalukan. Dia menunjukkan kepada manajer dan para penggemar kurangnya rasa hormat," ucap Whelan.
"Dia melakukan apa yang dilakukan Peter Odemwingie dengan bepergian ke Barcelona tanpa izin atau kesepakatan nyata."