Zidane Dijagokan Ganti Rangnick di Man United, Tapi Kandidat Ronaldo Berbeda, Erik ten Hag Setuju

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Menjelang akhir musim 2021/2022, raksasa Liga Inggris, Manchester United kembali dihangatkan dengan kabar penunjukan pelatih baru.

Setan Merah sedang mencari pelatih baru untuk menggantikan tugas Ralf Rangnick yang habis pada akhir musim ini.

Lantas beberapa nama muncul adalah Erik ten Hag, Mauricio Pochettinho, Luis Enrique dan Julen Lopetegui.

Namun belakangan ada nama eks pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane yang dinilai lebih cocok melatih Man United.

Menurut mantan penyerang Manchester United, Louis Saha, tidak satu pun dari empat kandidat, selain Zidane yang benar-benar dibutuhkan Setan Merah untuk musim depan.

"Saya pikir Zidane akan sangat cocok. Mungkin Manchester United perlu menjadi tawaran yang lebih menarik untuk mendapatkannya, saya tidak tahu," ujar Saha dikutip BolaSport.com dari Manchester Evening News.

"Bagi saya, Zidane adalah kandidat terbaik. Sebagai seorang manajer, dia akan meningkatkan kepercayaan diri beberapa pemain. Lihat apa yang telah diraih Zidane, bukan hanya sebagai pemain, tetapi dalam manajemen," ujarnya.

Baca juga: Jadi Pelatih Incaran Manchester United Gantikan Rangnick, Erik ten Hag Kritik Pedas Setan Merah

"Dia juga memiliki sejarah mengembangkan pemain muda dan membawa beberapa pemain ke level yang tidak pernah mereka duga."

"Saya sangat menyukai profilnya dan saya pikir dia akan melakukan hal-hal luar biasa di sana," ujarnya lagi. 

Kemungkinan pandangan Saha mengenai sosok Zinedine Zidane ada benarnya.

Namun pelatih asal Prancis tersebut memiliki kendala dan dirumorkan enggan melatih di Liga Inggris.

Saha pun mengakui bahwa ada kendala bagi Zidane untuk melatih di Liga Inggris, yaitu pengusaan bahasa Inggris yang tidak baik.

"Mungkin itu salah satu aspeknya karena dia tidak dikenal sebagai komunikator yang hebat dalam bahasa Inggris, tapi dia tahu itu," ujar Saha. 

"Seperti yang saya katakan, komunikasi sangat penting bagi manajer mana pun sehingga para pemain dapat memahami taktik dan filosofinya."

Baca juga: Inilah Hal Tabu Gagi Cristiano Ronaldo dan Georgina Rodriguez, WAGs Man United: Saya Tak Mengerti

"Jika dia merasa tidak nyaman berkomunikasi dalam bahasa Inggris, itu bisa menjadi alasan karena itu penting."

"Karisma pria itu berbicara untuk dirinya sendiri. Tapi, mungkin terkadang itu tidak cukup. Saya tidak bisa berbicara untuk Zidane."

"Yang pasti, setiap manajer yang datang harus menemukan cara yang tepat untuk berkomunikasi, dan, jelas, dia akan dibantu, jauh lebih banyak daripada manajer saat ini."

"Jika dia bergabung, saya merasa yakin dia akan sukses luar biasa," ucap pria yang mempersembahkan 5 gelar untuk Man United ini.

Berbeda dengan Saha, megabintang yang saat ini membela Man United, Cristiano Ronaldo punya pandangan berbeda tentang sosok pelatih yang pas.

Menurutnya, pelatih timnas Spanyol saat ini, Enrique sangat dibutuhkan Man United.

Hal ini diutarakan Cristiano Ronaldo ketiak klub sedang mencari pengganti Ole Gunnar Solskjaer.

Baca juga: 4 Orang Pengganti Ralf Rangnick di Man United, Ini Kelebihan & Kekurangan Pelatih Baru Setan Merah

Menanggapi hal ini, Enrique langsung memberikan memberikan tanggapan dengan nada bercanda.

Enrique menolak dengan halus ajakan untuk meltaih Man Utd.

"Apakah ini Hari April Mop?" kata Enrique seperti dikutip BolaSport.com dari La Sexta pada 21 November 2021.

"Saya sudah berada di tim terbesar di Spanyol dengan 5.000 pemain," tuturnya menambahkan.

Melihat latar belakang pelatih, satu-satunya yang realistis untuk menangani Man United adalah Erik ten Hag.

Pasalnya, pelatih Ajax Amsterdam itu sudah melontarkan penyataan yang mengisyaratkan setuju menangani Man United musim depan.

"Saya pikir saya siap untuk itu (melatih tim beda negara)," kata Erik ten Hag seperti dilansir BolaSport.com dari Mirror pada 6 Desember 2021.

"Saya akan senang menerima tantangan itu. Tapi saya tidak mengejarnya."

"Jika ternyata langkah itu tidak akan pernah datang, saya tidak akan mengatakan bahwa karier kepelatihan saya telah gagal."

"Tapi saya pikir saya memiliki kompetensi yang cukup untuk menghadapi tantangan itu," tutur Ten Hag melanjutkan. (*)