Berita Kendari

Workshop Pengembangan Ekraf Seni Pertunjukan, Dosen FIB UHO:Tingkatkan Kapasitas Pelaku Kesenian

Abdul Alim menyebut workshop Dinas Pariwisata Sultra ini, guna mengambil dan menguatkan kapasitas pelaku kesenian khususnya di seni pertunjukan.

TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani
Dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Halu Oleo (UHO) sekaligus praktisi, Abdul Alim, saat membawakan materi pada workshop Pengembangan Ekonomi Kreatif Subsektor Seni Pertunjukan di Hotel Istana Tolaki, Jl Martandu Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (6/12/2021) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Halu Oleo (UHO) sekaligus praktisi, Abdul Alim, menjadi pemateri pada workshop pengembangan ekonomi kreatif subsektor seni pertunjukan.

Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Istana Tolaki, Jl Martandu Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (6/12/2021).

Ia membawakan materi terkait transformasi kesenian daerah ke dalam berbagai bentuk seni pertunjukan serta pemertahanan budaya dan pertunjukan modern.

Abdul Alim menyebut workshop Dinas Pariwisata Sultra ini, guna mengambil dan menguatkan kapasitas pelaku kesenian khususnya seni pertunjukan.

Selain itu, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pelaku kesenian khususnya di bidang ekonomi kreatif.

Baca juga: FIB UHO Kendari Komitmen Kembangkan Kesenian dan Tradisi Sultra, Jadi Fasilitator Seni Pertunjukan

"Karena memang persaingan kita ini khususnya seni pertunjukan semakin besar apalagi jika seni pertunjukan dijadikan sebagai objek pariwisata," kata Abdul Alim.

Agar memperkuat kapasitas pelaku kesenian dalam mengemas seni pertunjukan tradisional menjadi sesuatu yang bisa menghasilkan uang bagi masyarakat.

"Jika melihat ini adalah bagian daripada amanah undang-undang, ada 10 yang diwajibkan dalam kemajuan kebudayaan daerah, termasuk seni, itu harus dimunculkan kembali warna-warna yang lain," jelasnya.

Tentunya, hal itu bertujuan agar kebudayaan daerah bisa dikenal lebih luas lagi.

Selain itu, upaya pemerintah dalam hal ini melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara, juga melakukan penetapan warisan budaya harta benda khususnya seni sebagai upaya perlindungan.

Baca juga: Harapan Rektor UHO Kendari, Kongres Nasional ISMEI ke XV Bantu Rumuskan Strategi Pemulihan Ekonomi

"Itu sudah dilakukan, upaya perlindungan, sehingga daerah harus mempunyai kepentingan untuk itu, untuk memajukan seni-seni tradisional antara lain seni pertunjukan," tutupnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved