Rumah Warga Rusak Terdampak Erupsi Gunung Semeru, Kepala BNPB Janji: Kami akan Bangun Kembali

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto mengatakan, pihaknya akan mempersiapkan penanganan pascabencana bagi warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru.

Editor: Ifa Nabila
Facebook SAR FKAM Search and Rescue
Kerusakan rumah warga akibat erupsi Gunung Semeru di Desa Supiturang di Kecamatan Pronojiwo 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Meletusnya Gunung Semeru menyebabkan korban jiwa hingga rusaknya pemukiman warga.

Menanggapi hal ini, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto mengatakan, pihaknya akan mempersiapkan penanganan pascabencana bagi warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru.

Yakni dengan cara membangun kembali rumah-rumah warga yang rusak akibat erupsi.

Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Anak Tak Tega Tinggalkan Ibu yang Lansia Akhirnya Ditemukan Tewas Berpelukan

Selain itu, warga juga akan diberikan dana tunggu untuk menyewa rumah sementara selama enam bulan, sambil menunggu rumah mereka selesai dibangun.

Hal tersebut disampaikan Suharyanto saat rapat koordinasi tanggap sarurat bencana erupsi Gunung Semeru di Kantor Kecamatan Pasirian, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021).

"Kami akan membangun kembali rumah warga yang rusak. Selagi menunggu dibangun, kami akan berikan dana tunggu kepada mereka yang terdampak untuk menyewa rumah sementara selama enam bulan," kata Suharyanto, dilansir laman resmi bnpb.go.id.

Diharapkan dalam waktu enam bulan, rumah warga yang terdampak bisa dibangun kembali di tempat yang lebih aman.

Namun, untuk saat ini rencana pembangunan rumah warga masih menunggu perizinan untuk penggunaan lahan dari pemerintah daerah.

Baca juga: Gubernur Jatim Khofifah Tinjau Lokasi Terdampak Erupsi Gunung Semeru: Jangan Remehkan Fenomena Alam

"BNPB bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Dinas PUPR akan terus mengawal perizinan tersebut," ungkapnya.

Sementara itu Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Jarwansah, menuturkan setiap KK yang rumahnya rusak dan tidak dapat ditinggali akan mendapatkan uang sebesar Rp 500 ribu setiap bulannya selama enam bulan.

Hingga saat ini BNPB, BPBD, dan instansi terkait masih berusaha untuk melakukan asesmen dan pendataan cepat kerusakan rumah yang timbul akibat kejadian bencana erupsi Gunung Semeru.

Baca juga: Bertambah, Korban Jiwa Erupsi Gunung Semeru Jadi 13 Orang, 2 Berhasil Diidentifikasi

Jembatan Gladak Perak Putus, 1.000 Warga Dusun Curah Kobo'an Lumajang Terisolasi

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, sebanyak dua dusun yang ada di Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang, mengalami kondisi paling parah dari peristiwa Gunung Semeru meletus.

"Ada dua dusun yang kondisinya parah itu adalah Dusun Sumbersari dan Dusun Curah Kobo'an. Untuk Dusun Sumbersari, 20 rumah rusak berat. Sedangkan untuk Dusun Curah Kobo'an, warganya terisolir," ujar Sekretaris Desa Supiturang, Ahmad Muliyanto.

Dirinya menjelaskan di Dusun Curah Kobo'an, terdapat sekitar 1.000 orang warga.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved