Profil Jenderal Andika Perkasa Ditunjuk Jadi Panglima TNI oleh Presiden Jokowi Ganti Marsekal Hadi

Profil Jenderal Andika Perkasa yang ditunjuk menjadi Panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.

Editor: Aqsa
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa. Profil Jenderal Andika Perkasa yang ditunjuk menjadi Panglima TNI oleh Presiden Jokowi menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto. 

TRIBUNNEWSSULRA.COM, JAKARTA - Profil Jenderal Andika Perkasa yang ditunjuk menjadi Panglima TNI oleh Presiden Jokowi menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.

Sebelumnya, ada dua nama digadang-gadang menjadi penerus Marsekal Hadi yang akan memasuki masa pensiun dari dunia kemiliteran pada 8 November 2021.

Mereka Jenderal Andika Perkasa yang saat ini menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat atau KSAD.

Nama kedua yakni Kepala Staf TNI Angkatan Laut atau KSAL Laksamana Yudo Margono.

Pada Rabu (3/11/2021), Ketua DPR RI, Puan Maharani, resmi menerima Surat Presiden (Supres) terkait calon Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Menteri Sekretaris Negara (Mansesneg) Pratikno menyerahkan Suspres dari Presiden Joko Widodo tersebut kepada pimpinan DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta.

Dalam Suspres tersebut Presiden Joko Widodo hanya mengusulkan satu nama calon Panglima TNI.

“Karena itu pada hari ini melalui Pak Mensesneg, Presiden telah menyampaikan surat presiden mengenai usulan calon Panglima TNI kepada DPR RI atas nama Jenderal TNI Andika Perkasa,” kata Puan dikutip TribunnewsSultra.com dari Kompas.com.

Lantas siapa sosok Jenderal Andika Perkasa yang resmi diusulkan sebagai calon tunggal Panglima menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto?

1. Kehidupan Pribadi

Profil Jenderal Andika Perkasa yang ditunjuk menjadi Panglima TNI oleh Presiden Jokowi menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Profil Jenderal Andika Perkasa yang ditunjuk menjadi Panglima TNI oleh Presiden Jokowi menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto. ()

Simak profil Jenderal Andika selengkapnya berikut ini:

Andika Perkasa lahir di Bandung, Jawa Barat, 21 Desember 1964.

Dalam kehidupan pribadi, Andika Perkasa menikah Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono atau yang karib disapa Hetty.

Bila menilik nama belakangnya, awam akan menyambungkan sosok Hetty dengan salah satu jenderal purnawirawan Tanah Air.

Hetty adalah putri mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal (Purn) Abdullah Mahmud (AM) Hendropriyono.

Baca juga: Jelang Pensiun, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto Dianugerahi Penghormatan dari Presiden Singapura

AM Hendropriyono disebut sebagai ikon pasukan elite Kopassandha atau yang kini bernama Kopassus.

Dengan demikian, Andika Perkasa adalah menantu AM Hendropriyono.

2. Riwayat pendidikan

Selama bertugas menjadi prajurit TNI AD, Andika Perkasa banyak menghabiskan waktunya untuk pendidikan.

Dalam kurun waktu 2003 hingga 2011, ia berada di Washington DC, Amerika Serikat untuk memperoleh pendidikan militer.

Profil Jenderal Andika Perkasa yang ditunjuk menjadi Panglima TNI oleh Presiden Jokowi menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Profil Jenderal Andika Perkasa yang ditunjuk menjadi Panglima TNI oleh Presiden Jokowi menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto. ()

Dilansir Kompas.com, Andika Perkasa pernah mengenyam pendidikan Strata 1 (S1) jurusan Ekonomi di dalam negeri.

Sementara gelar Strata 2 (S2) dan Strata 3 (S3), Andika Perkasa mendapatkannya saat melanjutkan pendidikan ke Amerika Serikat.

Andika Perkasa adalah lulusan dari The George Washington University, National Defense University, serta Harvard University.

Ia pun memiliki tiga gelar S2, yakni MA, MSc, dan MPhil, serta satu gelar S3 PhD.

Sementara di bidang kemiliteran, Andika Perkasa adalah lulusan Akademi Militer pada 1987.

Baca juga: Sosok Letjen Dudung, Disebut akan Jabat KSAD, Andika Perkasa Bakal Ganti Paglima TNI Hadi Tjahjanto

3. Perjalanan karier

Setelah lulus dari Akmil, Andika Perkasa bergabung dengan jajaran korps baret merah, Kopassus.

Kariernya dimulai sebagai komandan peleton hingga berangsur-angsur naik menjadi Dansub Tim 2 Detasemen 81 Kopassus (1991).

Kemudian Den 81 Kopassus (1995), Danden-621 Yon 52 Grup 2 Kopassus (1997), Pama Kopassus (1998), dan Pamen Kopassus (1998).

Pada 2002, Andika diangkat menjadi Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus.

Kembali bertugas dalam waktu singkat, ia kemudian dimutasi menjadi Kepala Seksi Korem 051/WKT Dam Jaya.

Belum genap setahun, ia dimutasi dan menjabat sebagai Pabandya A-33 Direktorat A Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.

Pada 8 November 2013, Andika diangkat menjadi Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat dan pangkatnya dinaikkan menjadi brigadir jenderal.

Dua hari setelah Jokowi dan wakil presiden saat itu, Jusuf Kalla dilantik, Andika ditunjuk sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Pangkatnya naik menjadi mayor jenderal.

Dua tahun ia mengawal Presiden Jokowi, pada 2016 Andika diangkat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII Tanjungpura.

Jabatan itu ia emban kurang lebih selama dua tahun.

Pada 2018, dia diangkat sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad).

Pangkatnya dinaikkan menjadi letnan jenderal.

Tak menunggu waktu lama, Andika kemudian dipercaya menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Ia menggantikan Letjen Eddy Rahmayadi yang mundur untuk maju pada pemilu gubernur Sumatera Utara.

4. Dilantik jadi KSAD

Pada November 2018, Andika Perkasa diangkat menjadi KSAD menggantikan Jenderal TNI Mulyono.

Menurut Presiden, Andika adalah sosok yang komplet lantaran pengalamannya memimpin sejumlah satuan di TNI.

"Pak Andika pernah di Kopassus, pernah di Kodiklat, pernah jadi Pangdam, pernah jadi Komandan Paspampres, sebelumnya juga pernah di Penerangan TNI."

"Saya kira tour of duty-nya komplet, semuanya komplet," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/11/2018).

Presiden menyatakan tidak menjadikan angkatan sebagai faktor utama dalam memilih pimpinan tertinggi di matra TNI AD tersebut.

Diketahui, Andika adalah angkatan Akmil 1987 sehingga melewati beberapa perwira tinggi seniornya.

"Ini bukan masalah dari muda atau tua, ya. Sekali lagi, semua ada hitung-hitungannya."

"Terutamanya, yaitu pengalaman, rekam jejak, khususnya pendidikan-pendidikan yang telah dijalani."

"Semuanya itu kami lihat," lanjut Jokowi.

Selain menjadi KSAD, Andika Perkasa juga ditunjuk sebagai Wakil Ketua Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada Agustus 2020.(*)

(Kompas.com/Rahel Narda Chaterine, Tribunnews.com/Sri Juliati, TribunnewsSultra.com)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved