Kendari Kita

Pemkot Kendari Bangun Jalan Kembar, Gunakan Anggaran Rp220 Miliar, Ada Bundaran hingga Tempat UMKM

Pemerintah Kota Kendari membangun Jalan Kembar Kali Kadia, ZA Sugianto dan HEA Mokodompit.

TribunnewsSultra.com/ Amelda Devi Indriyani
Pemerintah Kota Kendari melakukan groundbreaking pembangunan Jalan Kembar Kali Kadia, ZA Sugianto dan HEA Mokodompit, Senin (18/10/2021). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pemerintah Kota Kendari membangun Jalan Kembar Kali Kadia, ZA Sugianto dan HEA Mokodompit.

Pemkot Kendari melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan Jalan Kembar tersebut di Jalan ZA Sugianto, Senin (18/10/2021).

Jalan ZA Sugianto ini adalah salah satu ruas jalan akses Jalan Kembar, yang akan tembus di pertigaan kampus, Universitas Halu Oleo, sehingga nantinya akan menjadi perempatan.

Kemudian akan berpotongan dengan jalan dari Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari menuju Kendari Park.

Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengatakan di tengah-tengah perempatan jalan tersebut, bakal dibangun bundaran dengan diameter 120 meter.

Baca juga: Bantah Pelajar SMP di Kendari Pingsan Usai Vaksinasi, Tim Vaksinator Sebut Punya Riwayat Maag

"Di tengah akan kita bangun bundaran dengan diameter 120 meter, bayangan seperti Bundaran HI," ujarnya.

Ia berharap pembangunan jalan tersebut, akan menjadi sentral baru aktivitas masyarakat yang disebut sebagai Inner Ring Road atau Jalan Tol Lingkar.

Tentunya, pembangunan Jalan Kembar tersebut dapat memecahkan problematika yang dihadapi masyarakat yaitu kemacetan.

Sekaligus, Kata Sulkarnain Kadir diharapkan dapat memberikan dampak lainnya seperti dampak ekonomi.

Pihaknya juga akan menyediakan spot-spot ekonomi dengan menghadirkan UMKM, dari berbagai jenis dan berbagai tema.

Baca juga: Seorang TKA Asal China Ditemukan Tewas di Kawasan Industri Morosi Konawe, Diduga Gantung Diri

Misalnya, tema souvenir, kuliner, dan segala macam yang akan didiskusikan lebih lanjut lagi dengan teman-teman UMKM.

Selain itu, Jalan Kembar juga bisa menjadi lokasi rekreasi baru bagi masyarakat Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

"Olahraga yang selama ini mungkin terbatas, ini nanti sudah bisa karena luas jalannya sangat lebar," jelasnya.

"Sehingga inshaAllah lebih aman bagi pejalan kaki, penikmat sepeda yang sudah mulai hidup di Kota Kendari," ujarnya.

Sulkarnain Kadir mengatakan, jalan tersebut sudah dapat digunakan oleh masyarakat Kota Kendari sekiranya bulan Mei-Juni 2022 mendatang.

Baca juga: Detik-detik Ruksamin Tegur dan Kejar Sejumlah ASN Konut Saat Apel Gabungan, Marah Tak Pakai Masker

Hal itu disusul dengan selesainya pengurusan penggunaan lahan tersebut dengan melibatkan pihak independen, dalam hal ini KJPP yang menentukan nilai.

Secara administrasi, kata dia, sudah ada kesepakatan dengan seluruh pemilik tanah.

"Alhamdulillah sejauh ini masyarakat kita kooperatif dan berjalan cukup baik," ujarnya.

"Menunggu proses keuangannya yang memang tidak bisa seketika, harus melewati proses, melengkapi berkas-berkas dan seterusnya," jelasnya.

Sekretaris Daerah Kota Kendari sekaligus Ketua Panitia Pelaksana, Nahwa Umar mengatakan dalam mewujudkan pembangunan jalan tersebut bakal menggunakan biaya sekiranya Rp220 miliar.

Baca juga: Expo Tiga Tahun Kota Baubau, AS Tamrin - La Ode Ahmad Monianse Targetkan PAD 2021 Rp 869 Miliar

Anggaran tersebut merupakan dana program Pemulihan Ekonomi Nasional bersumber dari Pemerintah Pusat.

"Pembangunan jalan tersebut akan dilaksanakan secara multi years tahun anggaran 2021 sampai dengan 2022," kata Nahwa Umar.

Pembangunan Jalan Kembar Kali Kadia, ZA Sugianto dan HEA Mokodompit terdiri dari panjang jalan Kali Kadia ke RSUD Kota Kendari yakni 1,5 km.

Panjang jalan ZA Sugianto ke Jalan HEA Mokodompit yang tembus di pertigaan kampus Universitas Halu Oleo, yakni 2,6 km.

Sehingga total panjang jalan tersebut sejauh 4,1 km. Sedangkan lebar badan jalan 30 meter, lebar jalan berukuran tujuh meter sebanyak dua jalur.

Baca juga: Pengrajin Asal Konawe Selatan Untung Jutaan Rupiah, Limbah Kayu Disulap Menjadi Sendal dan Sendok

Ada pula pembangunan jembatan, yakni jembatan bentang sebesar 90 meter, sebanyak dua unit, dan jembatan bentang berukuran 25 meter sebanyak dua unit.

Nahwa Umar mengatakan tujuan Pemkot Kendari melakukan percepatan pembangunan terhadap ruas-ruas jalan Kota Kendari adalah untuk menghidupkan daerah-daerah yang memiliki potensi ekonomi.

Khususnya, kata Sekretaris Daerah Kota Kendari itu, pada bidang perikanan, perdagangan, dan pariwisata.

Selain itu, dengan membuka ruas jalan baru dapat memudahkan masyarakat untuk mengakses lebih cepat ke wilayah tersebut, berkembangnya lahan-lahan kosong yang dilalui ruas jalan.

Sedangkan, manfaat pembangunan Jalan Kembar tersebut, kata dia, sebagai peningkatan pelayanan masyarakat khususnya infrastruktur.

Baca juga: Aksi 10 Mobil Angkot di Kendari Antar Jemput Ratusan Pelajar ke Gerai Vaksinasi Covid-19

Sehingga, Pemerinta Kota Kendari tidak bergantung pada penerimaan pendapatan langsung akibat pembangunan jalan.

"Dengan diadakannya spot-spot untuk lokasi UMKM, terdapat 12 titik dengan ukuran area per titik 2.000 meter². Maka dapat menghasilkan PAD yang bersumber dari UMKM," bebernya.

Selain itu, untuk memberikan manfaat dalam bentuk peningkatan pertumbuhan ekonomi wilayah, pemerataan pembangunan, dan peningkatan nilai-nilai sosial. (*)

(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved