Alasan Korban CPNS Tertipu Anak Nia Daniaty hingga Rp9,7 Miliar: Mengaku Kenal Orang Dalam
Kasus ini masih diproses oleh penyidik Polda Metro Jaya. Dalam perkara penipuan Olivia Nathania, korban menelan kerugian hingga Rp9,7 miliar.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Putri Nia Danianty bernama Olivia Nathania terlibat dugaan penipuan, memalak Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Kasus ini masih diproses oleh penyidik Polda Metro Jaya.
Dalam perkara penipuan anak Nia Danianty itu, korban menelan kerugian hingga Rp9,7 miliar.
Seorang korban bernama Agustin mengaku, tertipu karena Olivia menyakinkan dengan mengatakan memiliki link 'orang dalam' yang dapat intervensi agar peserta lolos tes CPNS.
Agustin yang menjadi korban ternyata guru SMA Olivia.
Kepada Agustin, Olivia mengaku, mengaku sebagai direktur utama KJB Berau Batu Bara.
Identitas itu digunakan untuk meyakinkan korban penipuan berkedok lolos tes CPNS.
Baca juga: Brimob Polda Sultra Buka Gerai Vaksinasi Gratis Tahap 1 & 2 pada Rabu 29 September, Mulai Jam 8 Pagi
"Dia menawarkan lagi, 'Bu, tolong, mumpung saya sudah bisa bantu. Karena terus terang, saya sudah menjadi Direktur Utama KJB Berau Batu Bara. Mumpung saya punya link' gitu," ujar Agustin di kawasan Cilandak Jakarta Selatan, Senin (27/9/2021).
Olivia bahkan menawarkan kepada Agustin, membawa anggota keluarga agar bisa menjadi PNS.
"Kata dia 'tolong keluarga ibu dulu yang diajak' gitu. Saya ikut sertakan keluarga saya," ungkap Agustin.
"Saya bawa 16 orang ke dia dari anak saya, keponakan, dan lain lain," sambungnya.
Untuk Diketahui, Olivia Nathania - bersama suaminya Rafly N Tilaar - dilaporkan kepada polisi atas dugaan tindak pidana penipuan, penggelapan uang dan pemalsuan surat.
Olivia diduga memberikan iming-iming menjadi PNS kepada 225 orang.
Hingga berita ini beredar beberapa hari, pihak Olivia ataupun Nia Dhaniaty belum juga memberikan respon secara langsung.
Baca juga: Ji Chang Wook dan Sooyoung Dikonfirmasi Bintangi Drama Korea Tell Me Your Wish
Modusnya yakni, menjanjikan korban mengisi posisi kekosongan PNS di beberapa instansi.