Berita Baubau

Mengenang Dua Tahun Tragedi Wafatnya Randi dan Yusuf, Mahasiswa & Polres Baubau Gelar Doa Bersama

Mengenang dua tahun tragedi wafatnya Randi-Yusuf, sejumlah mahasiswa asal Kota Baubau menggelar doa bersama, Sabtu (11/9/2021) malam.

Penulis: Mukhtar Kamal | Editor: Sitti Nurmalasari
Istimewa
PD KAMMI Kepton, Adi Majuun Menyerahkan Pernyataan Kasus Randi-Yusuf ke Kapolres Baubau AKBP Rio Tangkari, Sabtu (11/9/2021). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Mengenang dua tahun tragedi wafatnya Randi dan Yusuf, sejumlah mahasiswa asal Kota Baubau menggelar doa bersama, Sabtu (11/9/2021) malam.

Kegiatan dilakukan di Gedung Kemitraan Polres Baubau, Jl Diponegoro, Kelurahan Wangkanapi, Kecamatan Wolio, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Kapolres Baubau, AKBP Rio Tangkari dan Ketua Pengurus Daerah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Kepulauan Buton atau PD KAMMI Kepton, Adi Majuun.

Juga hadir Ketua Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Baubau, Irfan Akmal dan Sekretaris Dewan Perwakilan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia atau DPC GMNI Baubau, Hasbin.

Kapolres Baubau, AKBP Rio Tangkari mengatakan dalam sambutannya sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan mahasiswa tersebut.

Baca juga: Unjuk Rasa Mahasiswa UHO di Polda Sultra Tuntut Penuntasan Kasus Penembakan Randi dan Yusuf

"Kepada para pemuda untuk mendukung program-program pemerintah serta tetap kritis dalam mengawal kebijakan pemerintahan," katanya.

Sementara itu, Ketua PD KAMMI Kepton, Adi Majuun menyerahkan pernyataan sikapnya terkait kasus hukum yang belum jelas terkait kematian Randi dan Yusuf.

"Kematian Randi dan Yusuf yang terjadi di Kendari, Sultra semoga menjadi kasus terakhir yang terjadi saat mengawal kebijakan pemerintahan," katanya melalui WhatsApp Massenger, Minggu (12/9/2021).

Ia berharap dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa di Sultra khususnya dapat mengingat kembali tragedi dua mahasiswa tewas tertembak saat berunjuk rasa demi kepentingan rakyat.

"Agar tak ada lagi Randi dan Yusuf selanjutnya serta menekankan kepada Polri sebagai mitra OKP dalam menjaga NKRI," tuturnya.

Baca juga: Curhat Ibunda Almarhum Yusuf Kardawi Korban Tewas 26 September, Tuntut Keadilan, Pesan ke Mahasiswa

Lanjutnya, Adi Majuun menerangkan setiap aksi yang dilakukan mahasiswa merupakan bentuk kontrol mahasiswa sebagai agen of change.

"Senantiasa humanis dalam setiap aksi dibawa oleh kawan-kawan mahasiswa, karna kita semua menginginkan perubahan yang lebih baik untuk negeri ini," ucapnya.

Diketahui Randi dan Yusuf merupakan mahasiswa UHO yang tewas tertembak oleh oknum polisi saat aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Sultra, 26 September 2019 lalu.

Demonstrasi kala itu mendesak Pemerintah dan DPR RI membatalkan Rancangan Revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (RUU KPK) dan Revisi Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RUU KUHP).

Randi meninggal di Rumah Sakit Angkatan Udara atau RSAD dr Ismoyo Korem/143 Halu Oleo setelah ditembak polisi di ketiaknya sebelah kiri.

Baca juga: Tuntut Kematian Randy dan Yusuf, Mahasiswi UHO: Pak Pol Kalau Nembak Romantis Dong Jangan Tragis

Sementara, Muhammad Yusuf Kardawi mengembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Bahteramas, Jumat (27/9/2019) dini hari.

Kegiatan doa bersama mengenang tragedi dua tahun berpulangnya Randi dan Yusuf itu berlangsung khidmat dan tetap dalam penerapan protokol kesehatan. (*)

(TribunnewsSultra.com/Husni Husein)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved