Anak Usir Ibu di Buteng

Anak Usir Ibu Kandung di Buton Tengah, Ketua MUI: Murka Allah Sebab Murka Orangtua

Nabi menjelaskan dalam sabdanya, bahwa ridhonya Allah tergantung redhohnya orangtua, dan murka Allah disebabkan murkanya orangtua.

Penulis: Risno Mawandili | Editor: Risno Mawandili
Istimewa
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Tenggara (Sultra), KH Mursyidin. 

Jiydun Jidun membagikan sedikitnya 8 video pendek di Facebook.

Video yang telah viral itu memperlihatkan warga gotong-royong membangun rumah untuk seorang ibu yang diusir anaknya.

"Seorang ibu tua renta diusir oleh anak kandungnya sendiri. Alhamdulillah tetangga mau bahu-membahu membuatkan rumah untuk ibu ini," tulis Jiydun Jidun  di di beranda Facebook.

"Semoga kita dijauhkan dari sifat dendam kepada sesama apalagi org tua sendiri. Surga ditelapak kaki ibu," Jiydun Jidun  menambahkan.

Kepala Dusun Lingkungan Pasar Baru, Kelurahan Watolo, Kacamatan Mawasangka, Buteng, Sultra, Muhammad Amin, membenarkan peristiwa dalam video viral di Facebook.

"Iya benar, seorang ibu diusir dari rumah anaknya. Lalu kami dari pihak kelurahan, kecamatan, bersama warga gotong-royong buatkan rumah untuk ibu itu," ujarnya di telepon.

Amin menjelaskna, Wa Binta berusia 79 tahun dan sudah lumpuh.

Karena itu, Wa Binta sudah tak bisa menafkahi dirinya sendiri.

Amin mengatakan, warga Lingkungan Pasar Baru, Kelurahan Watolo, bersepakat merawat Wa Binta.

"Jadi tiap hari itu ada yang bawakan makanan, ganti-gantian warga kampung," jelasnya.

Terpisah, seorang warga Lingkungan Pasar Baru, Azzahrah, mengatakan, di dalam rumah barunya Wa Binta hanya bisa merangkak untuk pindah dari sudut ke sudut.

Ia mengatakan, agar tidak kesepian anak-anak tetangga menemani Wa Binta kala tidur malam hari.

"Jadi kalau malam itu bergantian orang, anak muda, siswa SD dan SMP, tidur di rumah menemani (Wa Bunta)," jelasnya.

Wa Bunta sebelumnya tinggal di Desa Balo Bone, Kecamatan Mawasangka, selama kurang lebih tiga tahun.

Ia terpaksa pindah di Kelurahan Watolo karena rumahnya di Balo Bone dijual.

Namun harapan tak sesuai realita, anaknya yang tinggal di Kelurahan Watolo malah mengusir Wa Binta.

"Jadi itu dua orang anaknya, sama-sama perempuan. Satunya tinggal di Watolo ini, satunya lagi tinggal di Tapi-Tapi, Kabupaten Muna Barat," imbuh Azzahrah  . (*)

(TribunnewsSultra.com/Risno Mawandili) 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved