Virus Corona

Kata Satgas Covid-19 Soal Kenaikan Kasus Harian di Indonesia, Singgung Jumlah Testing

Sebagai informasi, pada Kamis (15/7/2021) kemarin, Indonesia mencatat penambahan 56 ribu kasus virus corona.

Editor: Sugi Hartono
Kompas.com
Ilustrasi Rapid Test Antigen 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Kasus virus corona atau Covid-19 di Indonesia masih mengalami peningkatan dari hari ke hari.

Bahkan, kasus baru atau kasus harian juga meningkat hingga menyentuh angka 50 ribu kasus per hari.

Sebagai informasi, pada Kamis (15/7/2021) kemarin, Indonesia mencatat penambahan 56 ribu kasus virus corona.

Jumlah tersebut merupakan catatan kasus harian tertinggi sepanjang masa pandemi Covid-19 di Tanah Air.

Baca juga: Update Data Covid-19 di Indonesia: Rekor Kasus Baru Tertinggi hingga Sebaran Kasus di 34 Provinsi

Berkaitan dengan peningkatan jumlah kasus harian ini, Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan COVID-19 Brigjen TNI (Purn) dr Alexander K Ginting memberikan penjelasannya.

Disampaikan, dalam satu pekan terakhir angka positif covid-19 harian terus naik dari mulai 30 ribuan hingga menyentuh 50 ribuan kasus positif per hari.

Apabila merujuk pada prediksi ahli epidemiologi setelah menilai apa yang terjadi selama bulan Ramadan dan libur panjang, serta perilaku masyarakat yang berkerumun di tempat-tempat hiburan, tempat wisata, termasuk di daerah pasar dan sebagainya, maka kata dia, peningkatan tersebut tidak mengherankan.

Hal tersebut disampaikannya dalam Talkshow bertajuk "Update RSDC Wisma Atlet: Bangun Kolaborasi Atasi Pandemi" yang disiarkan di kanal Youtube BNPB Indonesia pada Kamis (15/7/2021).

"Jadi sebenarnya kalau ada kasus harian yang cukup tinggi itu berarti testingnya sudah tinggi, dan kemudian juga bahwa di samping testing yang tinggi artinya laporan pencatatan dan reportnya juga sudah baik," kata Alex.

Baca juga: Update CPNS 2021: 2,3 Juta Orang Sudah Isi Formulir, Berikut 10 Instansi dengan Pelamar Terbanyak

Untuk itu, ia mengingatkan yang harus dijaga bersama adalah agar transmisi virus menjadi tidak terkendali, sporadis, khususnya di level masyarakat atau di level keluarga.

Sehingga, kata dia, kasus-kasus positif yang sudah ditemukan melalui testing tersebutlah yang harus ditata dengan baik.

Ia juga mengimbau masyarakat yang positif, covid-19 tidak tertutup dan menyembunyikan.

"Kalau kita positif lapor ke RT. RT nanti ke posko desa, tim Puskesmas akan siap untuk membantu bagi mereka yang membutuhkan pelayanan. Tapi sepanjang itu ringan, di rumah masing-masing juga bisa dilaksanakan," kata dia.

Ia pun menegaskan saat ini pemerintah sudah mempunyai kendali untuk mengatur informasi-informasi yang dikeluarkan secara resmi termasuk untuk PPKM darurat melalui juru bicara PPKM darurat.

Baca juga: Naikkan Harga Tabung Oksigen hingga Dua Kali Lipat, Dua Penjual Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah

Selain itu Satgas Covid-19 juga sudah mempunyai juru bicara termasuk Kemenkes.

"Demikian untuk website, masing-masing punya website resmi. Artinya inilah yang layak menjadi rujukan kita," kata dia.

Untuk itu ia mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu cepat menanggapi berita-berita di media sosial yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Jadi kalaupun misalnya angka ini naik, karena testingnya tinggi, dan kemudian reporting dan pencatatannya sudah bagus, ini juga kita juga tidak perlu terlalu panik. Yang penting adalah kalau kita positif, kita tidak boleh tertutup. Jadi kalau kita isolasi mandiri di rumah, kita laksanakan panduan isolasi mandiri. Jadi kita laksanakan, berkoordinasi dengan RT RW," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Satgas Covid-19: Kalau Angka Positif Harian Naik Berarti Testingnya Tinggi ,

(Tribunnews.com/Gita Irawan)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved