Jadi Tulang Punggung Keluarga, Gadis di Bawah Umur Nekat Jadi PSK: Mama Tahu Saya Kerja Begini

Dua gadis di bawah umur tertangkap dalam razia di sebuah hotel di Tangerang, Banten.

Editor: Ifa Nabila
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Destriadi Yunas Jumasani
Ilustrasi razia. Dua gadis di bawah umur tertangkap dalam razia di sebuah hotel di Tangerang, Banten. 

Berbeda dengan Yuni, Novi yang bukan nama sebenarnya, yang saat itu turut diamankan petugas justru terlihat santai.

Aku Novi, orang tuanya sudah mengetahui profesinya sejak lama.

"Ya sudah telepon saja enggak apa-apa kok. Mama tahu kok saya kerjaannya begini," kata Novi yang merupakan warga Kabupaten Tangerang.

Baca juga: Dengar Kabar Istri Selingkuh dengan Tukang Sayur Keliling, Suami Buntuti Istri Lalu Bacok si Pria

Kepada petugas, wanita berusia 17 tahun ini terpaksa menjajakan diri di hotel.

Sama seperti Yuni, terhimpit ekonomi jadi alasan utama. Terlebih orang tuanya juga sudah berpisah lama.

"Orang tua sudah cerai, saya jadi tulang punggung keluarga gantiin ayah. Bayar makan, listrik, sama kebutuhan lain," terang Novi.

Ia mengaku hasil yang didapat dari menjajakan diri hampir seluruhnya dikirimkan untuk kebutuhan sehari-hari di rumahnya.

"Cuma ambil buat jajan sama makan aja, sisanya dikirim semua. Boro untuk foya-foya," ujar Novi.

Baca juga: Bocah 3 Tahun asal Indramayu Doyan Makan Batu Bata: Jika Dilarang Bakal Nangis

Di sisi lain, Novi yang mengaku baru beberapa pekan menjalani profesi sebagai pekerja seks komersial tersebut lantaran terjebak dalam pergaulan bebas.

Sementara, Kabid Gakumda Satpol PP Kota Tangerang, Iwan Syarifudin membenarkan kalau kegiatan penegakan perda tentang larangan prostitusi di Kota Tangerang.

Jajarannya mengamankan dua wanita open BO disebuah hotel.

"Betul kami amankan dua orang terduga pelaku open BO yang diduga menyewa kamar untuk digunakan sebagai sarang prostitusi mereka," ungkap Iwan.

Pasalnya, kedua wanita itu dibawa ke Dinas Sosial Kota Tangerang untuk dilakukan pembinaan.

Besar harapan setelah dibina tidak akan tercebur lg ke dunia prostitusi online.

"Kita melakukan pembinaan dengan mengirim mereka ke dinas sosial. Jadi hanya teguran dulu," jelas Iwan.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved