Wansus Bupati Konsel
Cara Bupati Konawe Selatan Surunuddin Dangga Bina Sumber Daya Manusia, Buang Pola Lama
Tantangan demi tantangan kerap dihadapi Bupati Konawe Selatan (Konsel) Surunuddin Dangga di periode pertama kepemimpinannya menakhodai Konsel.
Penulis: Aqsa | Editor: Fadli Aksar
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Tantangan demi tantangan kerap dihadapi Bupati Konawe Selatan (Konsel) Surunuddin Dangga di periode pertama kepemimpinannya menakhodai Konsel.
Dia menyebut salah satunya pembangunan sumber daya manusia (SDM).
"Tantangan berat dalam melaksanakan pemerintahan awalnya mengubah kebiasaan lama," kata Surunuddin, Senin (31/05/2021).
Hal itu dikatakan Surunuddin di kantor Bupati Konsel, Jl Poros Andoolo, Kelurahan Potoro, Kecamatan Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Surunuddin didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Konsel Anas Mas’ud.
Baca juga: Cerita Bupati Konawe Selatan Soal Pemanfaatan Teknologi, Awalnya Dicibir, Kini Manfaatnya Dirasakan
Baca juga: Akses Jalan Rusak Diblokade Warga, Bupati dan Wakil Bupati Konsel Surunuddin-Rasyid Angkat Bicara
"Semuanya serba tidak nyaman, bahkan awalnya ada pertentangan," jelas Bupati Konsel Surunuddin Dangga menambahkan.
Dia mencontohkan awal penerapan pembayaran non tunai di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konsel.
Awalnya dicibir bahkan mengundang aksi protes para bendaharawan.
Tapi dalam perjalanannya, kebijakan itu justru dirasakan manfaatnya.
Selain memberi kemudahan juga meminimalisir potensi kecurangan dalam pengelolaan keuangan daerah.
Tak hanya pembayaran non tunai, penataan pengelolaan keuangan daerah yang dilakukan diseluruh sektor pun akhirnya membuahkan hasil.
Pemkab Konsel yang awalnya 12 tahun disclaimer, sudah 4-5 tahun terakhir meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Kantor Bupati
Cibiran itupun datang saat dirinya memulai pembangunan kantor Bupati Konawe Selatan (Konsel) yang baru.
Dia lagi-lagi membuat gebrakan dengan model dan fasilitas kantor Bupati Konsel yang tak biasa.
Kantor bupati tersebut kini berdiri megah dengan dilengkapi berbagai fasilitas.
Salah satunya tangga eskalator menuju ke lantai dua dan lantai tiga kantor tersebut.
Lagi-lagi kala itu Surunuddin dicibir, apalagi berkenaan berbagai momen politik.
Dia dituding buang-buang anggaran.
Tapi, kata Surunuddin, langkah itupun mulai dirasakan manfaatnya.
"Pegawai bisa lebih nyaman, tentu saja kenyamanan bisa melahirkan peningkatan produktivitas dan kinerja pegawai," ujar Surunuddin.
Bahkan, kini warga Konsel bisa berbangga dengan hadirnya bangunan tersebut.
"Semua orang yang datang memberi pujian. Kita tak sungkan lagi kalau pejabat pusat datang mau rapat di sini, bahkan jika Presiden datang kita sudah siap," kata Surunuddin.
Tantangan Era Digital
Bupati Konawe Selatan (Konsel) Surunuddin Dangga bercerita pengalamannya menghadapi era digital.
Surunuddin menyebut dirinya tetap mengikuti pesatnya perkembangan dunia digital di usianya ke-67 tahun.
"Bukan lagi tahu, kita memang dipaksa untuk itu. Kalau tidak mengikuti perkembangan bisa saja kita tidak tahu dan tidak dapat apa-apa," kata Bupati Konsel Surunuddin Dangga.
Hal itu dikatakan Surunuddin di kantor Bupati Konsel, Jalan Poros Andoolo, Kelurahan Potoro, Kecamatan Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Surunuddin didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Konsel Anas Mas’ud.
"Berbagai aturan dan regulasi baru dari pemerintah pusat bisa segera ditahu berkat teknologi, begitupun berbagai peluang baru," jelas Surunuddin menambahkan.
Baca juga: Gubernur Sultra : Ruksamin dan Surunuddin Harus Manfaatkan Sektor Tambang dan Perikanan
Baca juga: Jelang Arus Balik Lebaran 2021,Tak Ada Petugas di Posko Perbatasan Kota Kendari-Konda Konawe Selatan
Diapun bercerita pengalaman di periode pertamanya memimpin Konawe Selatan.
Kala itu, Konsel cukup terbelakang terkait pemanfaatan teknologi informasi.
"Dulu semua serba susah, mungkin kita salah satu kabupaten paling terbelakang," ujarnya.
Dia lantas mengambil sejumlah langkah tak biasa untuk mengatasi hal tersebut.
Salah satunya menarik kabel fiber untuk penyediaan jejaring internet ke kawasan kantor Bupati Konsel.
"Dulu jaringan internet susah. Akhirnya kita putuskan tarik kabel fiber optik. Ini kan jarang, biasanya hanya menunggu tersedianya layanan. Tapi kita lakukan itu," jelas Surunuddin.
Sekarang, kata Surunuddin, ketersediaan fasilitas itu kian dirasakan manfaatnya.
Padahal, awalnya dicibir karena disebut pemborosan anggaran.
"Nah, sekarang ini di masa Covid akhirnya manfaatnya dirasakan betul. Orang biasa rapat virtual, rapat dengan pemerintah pusat. Coba itu tidak ada, kita pasti kewalahan," ujar Surunuddin.
Tak hanya di lingkup kantor Bupati Konsel saja.
Dia berkeinginan Konsel menjadi salah satu kabupaten berbasis digital.
Tak hanya di ibu kota kabupaten tapi sampai ke desa-desa.
Apalagi, sudah ada program pemerintah terkait kabupaten berbasis elektronik.
Hingga saat ini, kata Surunuddin yang diamini Anas, titik blank spot di Konsel tersisa 31 titik desa.
Surunuddin berharap titik blank spot tahun ini sudah bisa teratasi.
Dalam pekan ini, dia berencana menghadap Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait hal itu.
Diapun menginstruksikan Anas untuk mempersiapkan segala sesuatunya terkait rencana itu.
"Kita ingin desa-desa sudah terkoneksi internet supaya akses informasinya terbuka. Masyarakat bisa terkoneksi langsung dengan pasar," jelas Surunuddin.
Sistem Pembayaran
Tak hanya penyediaan layanan internet, Surunuddin juga menggebrak dengan sistem pembayaran non tunai di lingkup Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan (Pemkab Konsel).
"Sekarang itu semua transaksi serba non tunai, via transfer. Sekarang lebih enak, bisa terawasi dengan baik, bisa meminimalisir potensi penyimpangan," jelasnya.
Awalnya, gebrakan inipun menghadapi tantangan.
Tak hanya cibiran, tapi reaksi yang memicu aksi protes. Bahkan, kata Surunuddin, protes itu disampaikan hingga ke kediamannya.
"Yah, namanya kita merubah pola dan kebiasaan lama tentu ada tantangannya. Tapi setelah ini berjalan, manfaatnya sudah bisa dirasakan," jelasnya.(*)