Inilah Amalan Sunah yang Dianjurkan pada Bulan Syawal 2021, Baik Dikerjakan untuk Raih Keutamaannya

Pada bulan Syawal, setiap Muslim dianjurkan untuk semakin meningkatkan ibadah dan memperbanyak amalan kepada Allah SWT.

Islampos
Amalan Bulan Syawal 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Bulan Syawal menjadi satu di antara bulan terbaik setelah bulan Ramadan.

Pada bulan Syawal 2021, setiap Muslim dianjurkan untuk semakin meningkatkan ibadah dan memperbanyak amalan kepada Allah SWT.

Di antara banyaknya amalan sunah, puasa menjadi salah satu yang dianjurkan untuk dikerjakan di bulan Syawal 2021.

Umat Muslim disunahkan melakukan puasa Syawal selama enam hari berturut-turut. Biasanya puasa Syawal di mulai tanggal 2 Syawal.

Meski demikian, puasa Syawal juga bisa dikerjakan secara tidak berurutan tetapi tetap berjumlah enam hari.

Puasa Syawal memiliki keistimewaan dan keutamaan bila dilaksanakan umat Islam.

Umat Islam yang menunaikan puasa Syawal ini diganjar dengan pahal yang berlipat ganda seperti menjalankan puasa selama setahun penuh.

Baca juga: Tak Ada Lagi Pasien Covid-19 Dirawat di RSUD Kota Kendari

Baca juga: Pemprov Sulawesi Tenggara Berada Diurutan ke-17 Indonesia Makin Cakap Digital

Hal itu merujuk pada sebuah hadis riwayat sebagai berikut.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

"Siapa yang telah berpuasa puasa Ramadan satu bulan penuh, kemudian ia mengikuti puasanya itu selama enam hari di bulan Syawal, maka sesungguhnya dia seolah telah berpuasa selama satu tahun penuh," (HR. Muslim No. 204).

Puasa Syawal 6 Hari Berturut-turut
Puasa Syawal 6 Hari Berturut-turut (muslim.or.id)

Berikut bacaan niat puasa Syawal yang dianjurkan untuk dilafalkan :

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatis Syawwali lillahi ta‘ala."

Artinya : “Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.”

Tak hanya puasa Syawal, amalan baik lainnya yang dianjurkan untuk dikerjakan di bulan Syawal adalah sebagai berikut.

Dikutip TribunnewsSultra.com dari Surya.id berikut amalan di bulan Syawal yang bisa Anda kerjakan.

1. Puasa Ayyamul Bidh

Puasa sunah Ayyamul Bidh adalah puasa yang bisa dilakukan di pertengahan setiap bulan pada kalender hijriah.

Ibadah ini jatuh pada hari ke-13, 14, dan 15 hijriah tiap bulannya.

Jika dikerjakan di bulan Syawal 1442 Hijriah, maka Anda bisa menunaikan puasa sunah Ayyamul Bidh pada tanggal 25, 26, dan 27 Mei 2021.

Disebut Puasa Ayyamul Bidh karena pada tiga hari itulah bulan bersinar terang, sehingga malam tampak putih bercahaya.

Hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata :

أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1. Berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2. Mengerjakan salat Duha, dan 3. Mengerjakan salat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari No. 1178).

Namun, ada satu tanggal di mana umat Islam tidak boleh melaksanakan puasa yakni pada 13 Dzulhijah.

Tanggal 13 Dzulhijah merupakan hari tasyrik, sehingga puasa Ayyamul Bidh tidak boleh dilaksanakan pada hari tersebut.

Baca juga: Update Covid-19 di Kota Kendari: 7 Orang Dirawat, 58 Orang Meninggal, 4.604 Pasien Sembuh

Baca juga: Wagub Sulawesi Tenggara Klaim Peluncuran Literasi Digital Nasional Sejalan dengan Visi Misi Pemprov

2. Melakukan iktikaf

Iktikaf adalah berdiam diri di dalam masjid sebagai ibadah sunah dengan syarat-syarat tertentu.

Amalan sunah ini biasanya dilakukan pada bulan Ramadan.

Rasulullah SAW biasa melakukan iktikaf pada sepuluh hari Ramadan.

Namun, jika berhalangan melakukan iktikaf pada Ramadan, Rasul biasa menggantinya dengan iktikaf pada bulan Syawal.

Terdapat riwayat yang sahih dari Ummu Al-Mukminin, yang menyatakan bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beriktikaf di sepuluh hari pertama bulan Syawal dan dalam satu riwayat beliau melaksanakannya di sepuluh hari terakhir bulan Syawal. (HR. Bukhori & Muslim).

3. Bersilaturahmi

Seperti diketahui, Syawal adalah bulan di mana terdapat Hari Kemenangan, Lebaran.

Pada momen Lebaran, semestinya orang saling memaafkan dan berkunjung atau bersilaturahmi.

Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhu berkata :

"Siapa yang bertakwa kepada Rabb-nya dan menyambung silaturahmi niscaya umurnya akan diperpanjang dan hartanya akan diperbanyak serta keluarganya akan mencintainya." (Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Adabul Mufrod).

Namun, karena masih dalam suasana pandemi, bersilaturahmi agaknya dapat dilakukan secara virtual saja.

Baca juga: Pemprov Sulawesi Tenggara Berada Diurutan ke-17 Indonesia Makin Cakap Digital

Baca juga: Seorang Pria di Konawe Tewas Tersengat Listrik Ketika Perbaiki Mesin Pompa Air

4. Menikah

Amalan ini merujuk pada Rasulullah yang menikahi Aisyah pada bulan Syawal.

Hal ini berdasarkan hadis riwayat sebagai berikut.

"Rasulullah shallallhu 'alaihi wasallam menikahiku (Aisyah) pada bulan Syawal dan mengadakan malam pertama pada bulan Syawal. Istri Rasulullah mana yang lebih beruntung ketimbang diriku di sisi beliau?" (HR Muslim).

Para ulama khususnya kalangan mazhab Syafi'i menganggap bahwa menikah, menikahkan, atau berhubungan intim dengan istri baik dan dianjurkan untuk dilakukan pada bulan Syawal. (*)

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved