Jelang Idul Fitri 2021

Cara Hadapi Pertanyaan Kapan Nikah dari Keluarga saat Kumpul Lebaran, Ini Hal yang Perlu Dilakukan

Berikut ini cara menyikapi pertanyaan seperti kapan nikah, dan lainnya dari sanak keluarga.

Istimewa
Ilustrasi Saat Kumpul Keluarga 

Sementara itu, Dosen dari Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia (UI) D. Chandra Kirana mengatakan, disadari atau tidak, suka atau tidak suka, masyarakat sering berhadapan dengan situasi ditanya atau bertanya soal kehidupan pribadi orang lain.

"Bagi sebagian besar orang, hal ini identik dengan perilaku yang memberikan perhatian, menunjukkan kepedulian, merawat keakraban keluarga, dan lainnya," ujar Kiki seperti dilansir dari Kompas.com, Selasa (11/5/2021).

Akan tetapi bagi sebagian orang lainnya, pertanyaan seperti ini, merupakan hal pribadi yang seharusnya tidak ditanyakan karena mengganggu nilai-nilai personalnya.

Kiki mengatakan, munculnya pertanyaan-pertanyaan semacam "kapan blablabla" ini bisa jadi berkaitan dengan nilai orang Indonesia yang cenderung kolektivistik.

Di mana mereka mengedepankan nilai-nilai kelompok (keluarga secara umum).

Sehingga, sebagai orang yang menjadi bagian dari keluarga besar tersebut, mereka "dituntut" untuk mempunyai nilai-nilai bersama yang dimiliki oleh keluarga besarnya.

Nilai yang dianggap normal

Adapun nilai-nilai itu misalnya terkait dengan peran seseorang harus melakukan serangkaian perilaku yang dianggap normal dan sudah seharusnya seperti itu secara normati, misal kuliah, bekerja, menikah, punya anak, dan seterusnya.

Artinya, dengan menanyakan pertanyaan-pertanyaan "kapan blablabla" ini dianggap sebagai hal yang normal atau wajar bagi sekelompok orang tertentu.

"Masalahnya enggak semua orang mau mengambil jalan hidup seperti itu (yang dianggap normal atau sudah seharusnya seperti itu)," ujar Kiki.

Ia menjelaskan, individu yang seperti itu merasa berhak untuk mengembangkan pilihan atau jalan hidup, sesuai dengan nilai-nilai pribadinya.

Misalnya, ia ingin bekerja di bidang yang disukainya meski berbeda dengan harapan orangtua dan keluarga besar, lalu belum terpikirkan untuk menikah.

Bahkan jika mereka akan menikah suatu hari nanti tapi tidak ingin punya anak, atau ingin menjalankan long distance relationship dengan pasangannya.

"Bagi saya, seseorang berhak menemukan jalan hidupnya sendiri tanpa harus terikat dengan siklus selesaikan kuliah, bekerja, beli rumah, menikah, punya anak 1, punya anak 2, dan seterusnya," ujar Kiki.

Jangan bertanya hal pribadi orang lain

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved