Mudik Lebaran 2021
Posko Penjagaan di Gerbang Ranomeeto Konsel-Kendari Belum Terpasang
Hingga Rabu (5/5/2021) pukul 19.00 wita belum ada persiapan posko jaga di gerbang perbatasan antara Ranomeeto,Konawe Selatan dengan Kota Kendari.
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Laode Ari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Hingga Rabu (5/5/2021) pukul 19.00 wita belum ada persiapan posko jaga di gerbang perbatasan antara Ranomeeto,Konawe Selatan dengan Kota Kendari.
Padahal sebelumnya pemerintah sudah memutuskan akan membangun posko pengamanan mudik di lokasi tersebut.
Gerbang Ranomeeto merupakan akses keluar masuk pengendara dari Kota Kendari menuju Konawe Selatan ataupun sebaliknya.
Baca juga: Polres Kendari Siagakan Personel di 11 Titik Posko Pengamanan Mudik Lebaran
Berdasarkan pantauan TribunnewsSultra.com arus lalu lintas normal seperti biasa.
Banyaknya kendaraan roda dua dan roda empat yang melintasi perbatasan tersebut.
Menurut warga Kendari Ilias (30) yang melintasi perbatasan itu, memang dari tahun lalu perbatasan ini sering menjadi tempat didirikan posko pengamanan mudik atau bentuk pengamanan lainnya.
"Tahun lalu hanya awal-awal saja ada posko penjagaan beberapa hari kemudian hilang tak ada lagi," katanya.
Sementara warga lainnya, Hery (25) berpendapat dengan belum didirikannya posko, justru menganggap pemerintah tak serius dalam pencegahan pandemi Covid-19.
"Seharusnya malam ini sudah berdiri posko penjagaan diperbatasan ini namun hingga saat ini juga tak ada tanda mau didirikan posko itu," katanya.
Ia menambahkan, seharusnya semua posko nanti ada penjagaan ketat, Hery tak mengetahui secara jelas persoalan penjagaan perbatasan ditahun lalu.
Karena menurutnya pada tahun lalu penjagaan yang ada hanya sekedar pemeriksaan suhu badan hal itu ada di gerbang Kecamatan Konda.
Gerbang tersebut sebagai akses masuk dari pengendara dari Kabupaten Konawe Selatan dan Kabupaten Bombana.
Pengetatan Pengamanan

Agar pemudik dari daerah lain tak masuk ke Kota Kendari, berikut lokasi yang dijaga ketat aparat.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain membeberkan lokasi penyekatan mudik Lebaran 2021.
Lokasi penyekatan antara lain perbatasan kota, seperti di gerbang Ranomeeto merupakan akses keluar masuk dari Bandara Haluoleo ke Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Gerbang Kecamatan Konda, karena akses masuk dari Kabupaten Konawe Selatan, Muna dan Kabupaten Bombana.
Baca juga: Gubernur Sultra Ali Mazi: Mudik Diperketat Supaya Tak Ada Klaster Baru Covid-19
Selanjutnya Gerbang Puuwatu, sebab akses ini merupakan jalur antar provinsi dan 5 kabupaten di Sultra.
Gerbang ini dicatat sebagai kategori paling rawan di antara semua perbatasan.
"Daerah ini jadi pintu masuk dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. Selebihnya perbatasan kita kategorikan rendah," kata Sulkarnain saat rapat persiapan Idul Fitri 1442 H, di Rujab Wali Kota jalan Z A Sugianto Kelurahan Kambu Kecamatan Kambu, Selasa (4/5/2021).
Perbatasan di Purirano dan Labibia juga menjadi fokus penyekatan, sebab wilayah tersebut menurut Wali Kota Kendari termasuk akses masuk, namun tidak terlalu rawan.
"Ini hanya orang-orang dari Konawe saja itupun cuman berapa kecamatan saja. Daerah tersebut itu relatif hijau. Sehingga resiko juga rendah," katanya.
Termasuk di sekitar Tondonggeu, sebab hanya dilalui orang-orang dari Konawe Selatan.
"Pantauan kami disana terpantau zona hijau," ungkap Sul sapaan wali kota.
Sehingga Sulkarnain meminta penjagaan difokuskan pada wilayah dengan resiko tinggi.
"Untuk titik dengan resiko rendah tetap ada penjagaan tapi tidak seperti daerah rawan tadi. Prosedur atau kebiasaannya sedikit dilonggarkan" kata Sulkarnain.
Larang Moda Transportasi
Wali Kota Kendari Sulkarnain meminta tiga moda transportasi tidak beroperasi angkut pemudik.
Tiga moda trasnportasi itu yakni pesawat, kapal laut serta angkutan darat antar kabupaten dan antar provinsi.
Larangan itu merupakan instruksi Presiden Joko Widodo terkait mudik Lebaran dan penanganan Covid-19.
"Mulai 6 sampai 17 Mei tidak ada moda transportasi yang jalan baik udara, laut dan darat," ucap Sulkarnain, di Rujab Wali Kota jalan Z A Sugianto Kelurahan Kambu, Kecamatan kambu, Selasa (4/5/2021).

Namun ini berlaku hanya untuk angkutan orang atau pemudik.
"Sesuai instruksi hanya distribusi bahan pangan saja yang dibolehkan beroperasi," ucapnya.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menetapkan larangan operasi untuk semua moda transportasi.
Baca juga: Mudik di Sulawesi Tenggara Dilarang, KSOP Kendari Malah Sediakan 29 Kapal untuk Angkut Pemudik
Bagi semua moda transportasi untuk kegiatan mudik Idul Fitri yang berlaku mulai 6 hingga 17 Mei 2021.
Larangan ini merujuk pada ditetapkannya kebijakan peniadaan mudik pada Idul Fitri 2021 dan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub).
Nomor 13 Tahun 2021 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Idul Fitri Dalam Rangka Pencegahan Covid-19.
"Pengendalian transportasi tersebut dilakukan melalui larangan penggunaan atau pengoperasian sarana transportasi untuk semua moda transportasi, yaitu moda darat, laut, udara, dan perkeretaapian dimulai 6 Mei hingga 17 Mei 2021," ujar Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati Kompas.com.
Larangan ini juga mengatur mengenai pengecualian bagi transportasi yang melakukan perjalanan dan ketentuan bagi wilayah algomerasi atau kawasan perkotaan.
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiadi mengatakan, larangan operasi semua moda transportasi meliputi kendaraan bermotor umum dengan jenis mobil bus dan juga mobil penumpang.
Selanjutnya, kendaraan bermotor perseorangan dengan jenis mobil penumpang, mobil bus, sepeda motor, serta kapal angkutan, sungai, danau, dan penyeberangan. (*)
(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)