Motif Cinta Sate Beracun Berujung Maut, Wanita Pengirim Sate Sianida Sakit Hati Pria Pujaan Menikah
Nani Apriliani Nurjaman (25), wanita pengirim sate beracun berujung maut berjalan gontai saat dihadirkan di Mapolres Bantul, Yogyakarta.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Nani Apriliani Nurjaman (25), wanita pengirim sate beracun berujung maut berjalan gontai saat dihadirkan di Mapolres Bantul, Yogyakarta.
Nani dihadirkan pada jumpa pers kasus sate sianida yang menewaskan bocah 8 tahun, Naba Faiz Prasetya.
Naba tewas setelah menyantap sate yang ternyata sudah dibubuhi racun sianida oleh Nani.
Seyogyanya bocah di Sewon, Kabupaten Bantul, tersebut bukan menjadi target sate maut yang dikirimkan Nani melalui tukang ojek.
Nani sebetulnya berniat meracuni pria berinisial T dengan mengirimkan sate mengandung racun sianida itu.
Baca juga: 7 Fakta Sate Beracun, Gegara Sakit Hati, Nani Apriliani Akui Menyesal hingga Tewaskan Bocah 8 Tahun
Wanita yang bekerja pada sektor swasta dan tercatat sebagai warga Majalengka, Jawa Barat, itu ingin meracuni T.
Terungkap ada motif cinta berbalut sakit hati di balik kasus sate sianida berujung maut tersebut.
Wanita pengirim sate beracun tersebut sakit hati gegara sang pria pujaan hati malah menikah dengan gadis lain.
Fakta-fakta tersebut terungkap setelah pihak kepolisian mengungkap kasus sate beracun tersebut, Senin (03/05/2021).
Nani yang menjadi pelaku pengirim sate sianida tersebut sebelumnya ditangkap Polisi di rumahnya yang berada di Potorono, Kecamatan Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.
Nani sebetulnya berniat mengirimkan sate mengandung racun sianida tersebut untuk meracuni pria berinisial T.
Menurut kepolisian, Nani nekat mengirim sate beracun kepada T karena sakit hati ditinggal sang pria pujaan hati.
Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Burkhan Rudy Satria, mengatakan sakit hati yang dialami Nani dipicu karena T menikah dengan perempuan lain.
Namun, pengakuan pelaku masih didalami pihak kepolisian.
“Masih kami dalami, apakah nanti ada tersangka lain, kami masih mendalami,” ujarnya.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman pidana mati atau seumur hidup atau paling lama 20 tahun.
Baca juga: Terungkap Sosok Aiptu T Diincar Pengirim Sate Sianida Salah Sasaran, Motif Nani Apriliani Sakit Hati
Racun Sianida
Ternyata wanita pengirim sate sianida yakni Nani Apriliani Nurjaman (25) sudah mempersiapkan untuk meracuni pria idamannya itu sejak tiga bulan lalu.
Menurut Burkhan, Nani membeli racun jenis kalium sianida (KCN) secara daring.
“Racun tersebut sudah dibeli sejak tiga bulan lalu,” kata Kombes Pol Burkhan.
Saat itu, dia membeli sianida seberat 250 gram seharga Rp224.000.
Kemudian, racun tersebut pun disimpan di rumahnya.
Hingga akhirnya ia melakukan aksinya pada Minggu (25/4/2021).
Awalnya, pelaku membeli sate dari seorang penjual di Kemantren, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Setelah itu, ia menaburkan racun sianida tersebut ke bumbu sate yang dibelinya.
“Sebanyak apa ditaburkan kita masih dalami,” jelas Burkan.
Setelah, itu ia pun mencari pengemudi online untuk mengirim paket sate beracun tersebut kepada Tomy.
Hingga akhirnya, ia bertemu dengan pengemudi ojek online bernama Bandiman yang sedang beristirahat di sekitar Masjid daerah Gayam, Yogyakarta.
Saat itu, Nani meminta Bandiman mengantarkan sate yang sudah ditaburi racun kepada seseorang bernama Tomi di Villa Bukit Asri, Sembungan, Kasihan, Bantul.
Saat itu, Nani memberi ongkos Rp 30 ribu kepada Badiman dan menyebut nama pengirimnya atas nama Hamid dari Pakualaman.
Menurut Burkhan, pelaku sengaja memesan ojek secara offline agar sulit terlacak.
“Dia sengaja memesan ojek online tanpa aplikasi, karena dianggap lebih aman. Tersangka mengaku tidak memiliki aplikasi saat memesan," katanya.
Badiman pun akhirnya mengantarkan makanan tersebut ke alamat yang dituju.
Saat sampai di lokasi, Badiman pun menghubungi nomor telepon penerima paket kiriman sate beracun dari Nani.
Ternyata setelah dihubungi, orang yang bernama Tomy sedang berada di luar kota.
Tomy juga tidak mengenal pengirim dan merasa tidak memesan makanan.
Hingga akhirnya makanan tersebut pun diberikan kepada Bandiman.
Sesampainya di rumah, Bandiman dan keluarganya menyantap sate tersebut saat berbuka puasa.
Sate mengandung racun tersebut pun dimakan anak dan istrinya.
Tak lama setelah menyantap sate sianida itu, anak Bandiman yang berinisial NFP mengeluh merasa pahit dan panas hingga akhirnya terjatuh.
Sementara istrinya mengalami muntah-muntah.
Melihat anaknya tak sadarkan diri, Bandiman lantas melarikan anaknya ke RS Wirosaban.
Sayangnya, nyawa NFP sudah tak tertolong lagi.
Sosok T
Pihak kepolisian membenarkan sasaran utama pengirim paket sate misterius dicampur racun sianida, Minggu (25/4/2021) lalu, adalah penyidik senior Satreskrim Polresta Yogyakarta.
Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasana Raharja kepada Tribun Jogja, Minggu (2/5/2021), mengatakan, penyidik yang dimaksud berinisial T berpangkat Aiptu.
Aiptu T kini masih berstatus sebagai penyidik senior di Satreskrim Polresta Yogyakarta.
“Betul, yang bersangkutan adalah penyidik senior di Reskrim Polresta Yogyakarta, pangkatnya Aiptu,” katanya.
Timbul mengatakan ratusan kasus kriminal pernah ditangani oleh T.
Namun, ditanya terkait kasus kriminal paling krusial yang pernah ditangani oleh T, Timbul belum memastikan lebih lanjut.
“Belum tahu pasti kalau itu, banyak ya,” jelas Timbul.
Penelusuran Tribun Jogja, T pernah mendapatkan penghargaan dari Polda DIY pada 2017 silam sebagai penyidik terbaik.
Timbul pun membenarkan adanya informasi tersebut dan menegaskan bahwa T memang penyidik senior dengan kinerja yang baik.
"Ya karena sudah senior direskrim Polresta, artinya memang bisa bekerja," ujar Timbul.
Namun demikian, Timbul belum memastikan sudah berapa lama T bertugas sebagai penyidik di Satreskrim Polresta Yogyakarta.
“Kalau itu belum tahu pasti, yang jelas dia sudah senior,” katanya.
Menurut Timbul, selama mengabdi di jajaran Satreskrim Polresta Yogyakarta, T dikenal ramah dan baik kepada siapa pun.
Ia cukup terkejut lantaran ada seseorang yang mengirim paket sate beracun ke rumahnya, yang pada akhirnya justru salah sasaran.
Sate sianida tersebut merenggut nyawa bocah berusia 8 tahun bernama Naba Faiz Prasetya, warga Bangunharjo, Sewon, Bantul.
“Dia dikenal ramah, dan biasa-biasa saja dengan rekan-rekan di Polresta. Kalau untuk alasan mengapa dikirimi sate beracun ya itu kewenangan penyidik yang menangani,” kata Timbul.(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan topik Paket Makanan Misterius Berujung Maut.